"Channn"
"Hmm?"
"Marah ya?"-tanya azura menatap haechan terang-terangan.
"Gak, gk ada yg marah"
"Masa?"-tanya azura lagi yg ingin menjahili haechan, tapi dia urungkan. Sempat azura sekarang menjahili haechan, pasti akan ribet urusannya. Bisa-bisa haechan diemin dirinya seribu tahun.
"Chan.. Jangan diemin gue dong.."-rengek azura memeluk manja lengannya haechan.
"Lepas"-suruh haechan dingin.
"Chan, jangan marah-marah dong. Haechan ganteng.."-puji azura enggang melepaskan pelukannya di lengan haechan.
"Channnnn"
"Haechan.."
"Chan budek, dengerin gue dong, gue pergi nih?"-ancam azura.
"Silahkan, gak peduli"-balas haechan acuh, mengakibatkan azura berdecak kesal.
Inilah yg dibenci azura, merayu cowok apalagi seorang Lee haechan, mantan musuhnya. Alhamdulillah aja sekarang mantan musuhnya itu adalah suaminya, jadi azura bisa mengontrol dirinya agar tidak keceplosan mencaci maki haechan, bisa gawat kalau keceplosan. Pernikahannya akan jadi taruhannya. Apalagi mood haechan lagi rusak. Bisa perang entar.
Sekarang mereka berdua lagi berduaan di kantin sekolah, yg lain lagi sibuk di perpustakaan, karna ada tugas ringkas cerita dari guru bahasa. Mereka berdua kekantin karna tadi tiba-tiba azura sakit perut, karna belum makan, makannya haechan nemenin azura untuk makan dulu dikantin. Itulah sebabnya, kenapa haechan marah kepada azura.
"Chan, jangan diemin gue dong, sorry. Gue ngaku salah deh, tadi pagi gue nggak nurut. Gue janji deh. Besok-besok nurut sama lo"-ucap azura merayu haechan, biar tidak marah lagi.
"Gak"
"Haechan.. Please"
"Makannya, disuruh sarapan ya sarapan! Sakit perutnya baru ngadu ke gue, bandel banget jadi orang! nggak tau apa! Gue panik tadi!! SETAN SETAN SETAN!"-omel haechan mengarahkan pandangannya kearah lain, haechan enggang menatap mata indahnya azura itu. bawaannya bete, Karna cewek yg duduk didepannya ini sangat menyebalkan sekali, tadi disuruh sarapan dirumah nggak mau, sampe sekolah juga tidak mau jajan dikantin, alasannya karna tidak nafsu makan. Karna itu, sekarang jadi sakit perut perut begini. Yg ribet siapa? Haechan kannn..
"Ya... Sorry Chan. besok-besok gue sarapan deh, sriusss, dua riuss nihh, gue janji. Suerrrr"-ujar azura masih merayu haechan sambil menunjukkan dua jari tangannya, membentuk huruf v, siapa tau, haechan luluh gitu kan.
"Lo dihukum, nanti dirumah. Biar gak bandel lagi"
"KOK GITU!?"-tanya azura kaget, kaget banget dia. Masa karna masalah sepele aja sampe-sampe dapat hukuman. Sepele!? Wihhh
Seandainya sakit perutnya azura tidak hilang-hilang tadi, Seokjin akan menyalahkan haechan, apalagi renjun. Jimin jangan dilupakan, ketiga cowok itu tidak akan Terima adeknya kenapa-kenapa. Walaupun azura yg salah. Mereka pasti akan menyalahkan haechan, karna azura sekarang adalah tanggung jawabnya haechan.
"Yaudah!"-ucap haechan meminum jus jeruknya dengan santai, seolah-olah bersikap acuh.
"Chan, lo tega apa sama gue? Perut gue sakit banget nih. aduh! Aduh!"-ekting azura memegang perutnya, Biar haechan tidak acuh lagi terhadap dirinya.
"Nggak usah drama, cepat habiskan makanannya, abis itu minta obat sakit perut di UKS"-suruh haechan sambil berdiri dan langsung pergi.
"Chann.. Tega ya! Tega lo sama gue... Awas lo... Chan! Jangan tinggalin gue... Oke oke! gue juga bisa!! Gue bisa diemin lo setaun! bahkan lebih!! Woi! Channnnnn, sini dulu!! HAECHAN!"-teriak azura yg tidak di gubris haechan. Haechan tetap pergi meninggalkan azura sendirian di kantin dan melangkahkan kakinya kearah perpustakaan. Untuk mengerjakan tugasnya sekaligus tugasnya azura. Suami yg baik bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Haechan💚 (On Going)
Fiction générale"Serius itu calon bini gue? Kok bisa cantik banget ya, nggak salah lagi ini, itu calon bini gue, mak lampir oke juga. nggak kaleng kaleng"-batin haechan menatap azura. "Yaampun!! kok si item jadi ganteng gini yaaa, mana tamvan amat ihh, eh anjirr a...