Azura mengeliat dari tidurnya, ia menyadari tidak ada haechan disampingnya. Akhirnya azura beranjak dari kasurnya dan melirik jam di dinding.
Pukul 05.11
Berarti udah waktunya sholat subuh."Chan?"
"Haechan.."
"Dikamar mandi ya?"-tanya azura tapi tidak ada jawaban sama sekali, azura pun perlahan beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi, tapi sesampainya disana. Azura tidak menemukan haechan.
"Lah? Haechan kemana ya?"-gumam azura kebingungan.
"Dapur kali ya?"
Setelah berpikir cukup lama, azura pun keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur, dan sesampainya di dapur, azura melihat haechan yg lagi memegang kepalanya dengan satu tangan dan tangan satunya lagi sibuk menggenggam gelas kaca dengan kuat sambil duduk di salah satu kursi makan dan menutup matanya rapat-rapat. Keliatannya menahan sakit?
"Kenapa Chan?"-tanya azura mendekati haechan.
"Loh? Kok udah bangun?"-tanya haechan sedikit terkejut dan berusaha menstabilkan dirinya, membuka mata dan melepaskan tangan kirinya yg tadi memegangi kepalanya. Dan memasang senyuman kearah azura.
"Lo ngapain disini?"-tanya azura.
"Hmm, haus. Makanya ngambil minum disini"-alibi haechan sambil nyengir.
"Itu apa Chan?"-tanya azura kepo dan menunjuk tumpukan tisu yg kelihatannya sudah dipake dan ada bercakan berwarna merah, apakah itu darah?
"Hmm, anu.. Ini.. Ini tisu"-Jawab haechan grogi.
"Iya, gue tau, maksud gue, Itu apaan yg merah-merah, darah ya?"-tanya azura sambil berusaha menerapkan metode pengamatan terhadap tisu itu.
"IYA, GUE YAKIN. ITU PASTI DARAH KAN CHAN!?"-heboh azura yg menyadari itu adalah darah, karna merah darah seperti itu, seperti noda yg tertempel di tumpukan tisu itu. Iya, nggak salah lagi.
"CHAN, ITU DARAH KAN! DARAH SIAPA ANJING!"-heboh azura yg tidak bisa terkontrolkan lagi.
"Da-darah.. Darah.. Anu.. Hmm itu–"
"Darah apa?"-tanya azura.
"Jangan marah ya?"-tanya balik haechan tersirat diwajahnya sedikit takut, takut azura akan marah kepadanya.
"Marah? Ngapain gue marah? Emang ada apa?"-tanya azura dan duduk dibangku sampai haechan, pegel juga berdiri lama-lama gini.
"CHAN! HIDUNG LO"-teriak azura yg barusan melihat darah mengalir dari hidungnya haechan.
Dengan gerakan cepat, haechan mengambil tisu bersih dan mengelap hidungnya yg lagi-lagi mengeluarkan darah.
"Chan? Lo kenapa?"-tanya azura khawatir.
"Hmm.. G-gue gue cuma kecapean, iya. Kecapean"-balas haechan spontan.
"Yaudah, kita kedokter? Hospital ya?"-ujar azura memegang kedua bahunya haechan.
"Nggak"-balas haechan.
"Kenapa?"
"Nggak perlu, ini bentar lagi gue juga sembuh. Minum obat demam aja langsung bugar lagi badan gue kok"-Jawab haechan.
"Yaudah kalau gitu, istirahat aja dikamar ya? Nggak usah sekolah"-suruh azura.
"Iya"
*****
Kak enjun😘
Anda:
Kak, lo sekolah kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Haechan💚 (On Going)
Ficción General"Serius itu calon bini gue? Kok bisa cantik banget ya, nggak salah lagi ini, itu calon bini gue, mak lampir oke juga. nggak kaleng kaleng"-batin haechan menatap azura. "Yaampun!! kok si item jadi ganteng gini yaaa, mana tamvan amat ihh, eh anjirr a...