Eps. 28

68 6 0
                                    

Happy Reading 💕

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*























"Ya?" Tanya Lia Kebingungan.

"Eh,, Untuk apa lo datang ke sini, Lia? Siapa yang akan Menjaga Pria itu?" Tanya Yeji mengalihkan Pembicaraan.

"Ada Yuna dan Hueningkai yang akan Menjaganya. Gue mana mungkin akan melewatkan Kesempatan ini Untuk Menonton Latihanmu yang sudah sekian lama tidak lo lakuin itu!" Ucap Lia sambil tertawa ringan.

"Apakah selama itu, Lia?" Tanya Yeji sambil berjalan keluar dengannya.

"Yah. Padahal Ryujin sangat Ingin melihatmu latihan lagi. Pasti kalau dia mendengar hal ini, dia akan mengurutu diluar. Membayangkan saja, Pasti sangat lucu melihatnya!" Ucap Lia dan Tertawa setelahnya.

"Haha,, Sepertinya Hobi lamanya belum berubah. Pulang nanti, gue akan bertarung lagi dengannya!" Ucap Yeji sambil bersmirk.

"Baguslah. Gue pengen ikut, tapi Mengingat kalian sangat Brutal dalam melawan Musuh. Gue gak jadi deh. Gue gak mau babak belur karena lo pada keras banget!" Ucap Lia pula.

Yeji hanya tertawa sebentar disana dan kembali terdiam saat ia sudah akan tiba didepan bawahannya. Setelah ia Muncul, Semua Orang Langsung Diam disana.

Melihat suasana mereka yeji seketika mengingat sesuatu. Ia tersenyum miris mengingat itu. Tanpa menunggu waktu lagi, Lia memisahkan diri dan berdiri jauh dari mereka semua.

"Baiklah. Peraturan kali ini. Jika diantara kalian ada yang Mampu menjatuhkan Tubuhku ke tanah, Maka sebagai Gantinya Kalian akan Naik Jabatan. Tapi jika sebaliknya, kalian akan tetap diposisi itu!" Ucap Yeji dengan tegas.

"Maaf, Nona kalau gue lancang. Tapi, Bukankah sangat Sulit kami menjatuhkanmu ke tanah? Justru kami sangat mudah terjatuh ke tanah kalau melawanmu. Bisakah dengan cara lain, Nona?" Ucap Seseorang yang berada dibelakang.

"Baiklah. Jika diantara kalian mampu merebut Lonceng ini dari Tanganku, Maka akan ada Naik Jabatan untuk kalian. Bagaimana? Setuju?" Tanya Yeji lagi.

Mendengar Yeji mengubah Peraturannya dan mengabulkan Permintaan bawahannya. Semua orang pun terkejut. Mereka tidak pernah melihat Yeji mau Mengabulkan Permintaan seseorang apalagi bawahannya. Kecuali suasana Hatinya sedang buruk.

Mereka semua dengan Hati-hati mengiyakan Perkataannya. Pertarungan mereka segera dimulai. Dua orang Langsung maju dan mulai memberikan serangannya kepada Yeji.

Tanpa Berbelas kasih, Yeji Langsung menendang Dada pria yang berada disampingnya, kemudian menyusul Tinjunya pada pria lainnya.

Brukk

Brukk

"Jangan Ragu dalam Memberikan Serangan, Gue Gak akan Menggunakan Senjata apa pun!" Ucap Yeji dengan serius.

"Baik Nona!!"

Pertarungan mereka Lagi-lagi dimulai. Jaemin yang masih fokus menonton Pertarungan itu mulai bergumam lagi dan Ketiga orang bersamanya masih mendengar perkataannya.

"Jika dibandingkan dengan Senjatanya, Lebih baik menghadapinya disaat dia memegang senjata daripada saat ia tak menggunakannya. Justru itulah yang paling berbahaya dari dirinya!" Gumam Jaemin disana.

MAFIA IN THE MORNING 1&2 End. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang