Epilog

128 6 3
                                    

***




Ryujin Segera turun dari tangga dengan terburu-buru dan mulai berlari ke arah barat yang mempertemukan dirinya dengan sebuah lorong-lorong Mansion mereka yang Akhir-akhir ini lebih terlihat sunyi dan sangat sepi.

Layaknya sebuah lorong yang tidak pernah lagi dilalui atau dilewati oleh siapa pun yang ada dalam rumah ini. Ryujin terus menerus mencari yeji disetiap ruangan dilewatinya sambil menyebut-nyebut namanya.

Namun hasilnya tetap nihil.

Ia pun semakin mengkhawatirkan akan kondisi ketuanya itu. Sebenarnya ia juga sedikit tahu kalau sebenarnya yeji itu memang sangat berbeda dengan anak-anak gadis diluar sana. Bahkan Tempramennya pun sangat Misterius.

Memahami isi hatinya memanglah sulit, tapi membaca setiap perubahan ekspresinya dan juga sikapnya. Sangat mudah baginya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang diinginkan olehnya.

Ryujin tahu. Ia juga pernah melakukan kesalahan fatal karena pernah mengkhianatinya. Tapi itu semuanya telah berlalu dan mereka sudah kembali seperti dulu lagi.

Akan tetapi, ia tak tahu apa yang sebenarnya menganggu pikirannya sehingga tak ada satu pun masalah yang mereka hadapi selama ini mampu membuatnya tidak tenang dan juga sangat kesulitan menghadapinya.

Pada saat ia tengah berjalan menelusuri lorong rumah ini, samar-samar ia mendengar ada seseorang yang sedang berbincang disana. Bahkan yang lebih mengejutkannya adalah suara itu terdengar sangat familiar baginya.

Hingga tiba-tiba saja hpnya berdering dan ia pun langsung terkejut saat kedua orang itu menatap ke arahnya. Dengan cepat ia segera bersembunyi dan menarik hpnya dari dalam saku.

Klik.

"Halo, siapa ini?" Tanya Ryujin sambil berbisik.

"Ryujin!! Ini gue, Yeji. Gue mau ngomongin hal penting ke lo sebelum gue pergi!!"

Sontak ryujin terdiam ditempat saat mendengar ucapan sahabatnya itu. Ia tidak mungkin salah mendengarnya kalau ketuanya itu akan pergi.
Tidak mungkin.

"Eonnie. Lo ngomong apa sih? Lo gak akan mungkin lakuin hal itu kan. Misi kami belum tuntas disini dan gue gak mau lagi kehilangan dirimu dalam kelompok kami. Gue gak mau!!" Ucap Ryujin dengan tegas.

"Ryujin. Apa pun keputusan lo, gue tetap menghargainya. Karena saat ini lo yang paling diharapkan oleh mereka selain gue!"

"Tidak, Eonnie. Jangan katakan itu. Gue mohon!!" Suara Ryujin mulai terdengar berat disana.

"Ryujin. Ingatlah perjanjian kita yaitu Memperkuat dan Memperkenalkan ITZY Diluar sana akan kemampuan serta kekuasaan mereka. Gue gak mau, janji kita itu tidak akan terlaksana sebelum gue menghilang dari dunia ini!!"

"Eonnie. Jangan lakukan itu. Gue yakin, lo pasti bisa. Gue juga yakin, dengan adanya TXT berserta anak-anak. Jangan lupa saudaraku yang lainnya yang siap selalu membantumu dan melindungimu dari kekejaman Ayahmu. Jadi, jangan ambil keputusan gegabah seperti itu dalam situasi seperti ini, eonnie!!" dengan sekuat tenaga Ryujin menahan air matanya dan suaranya untuk tidak menangis. Mengingat Tempramen yeji yang begitu sangat serius.

"Lo gak akan sanggup melawannya, Ryujin. Hanya gue yang mampu melawannya. Gue ingin lo yang akan menjadi Ketua ITZY untuk selamanya. Bukan gue lagi. Karena inilah keputusan akhirku selama gue hidup didunia ini!!"

"Ryujin. Hari ini gue pergi seorang diri dan tidak akan kembali sampai waktunya tiba. Ryujin. Gue mempercayai perkembangan ITZY padamu. Buat nama itu semakin besar sampai gue kembali pada kalian. Lo harus hidup dan jangan pernah menyerah dalam menghadapi masalah ITZY.

MAFIA IN THE MORNING 1&2 End. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang