Happy Reading 💕
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
"Beongyu!! Daniel!! Perhatikan. Berbeda dengan Beomgyu ketika mengajari kalian cara menembak. Papan-papan ini akan dipegang oleh mereka dan Berusahalah tembak itu tanpa membuat satu orang pun terluka disana. Paham?!" Tegas Yeji disana.
"Tapi, Bibi. Bagaimana jika gue gak sengaja melukai mereka?" Tanya Beongyu takut-takut.
"Maka lo yang akan gue pukul!!" Ucap Yeji sambil mengangkat Kayu Rotan yang ada ditangannya.
Kedua Pria itu Sontak menelan salivanya dengan kuat saat melihat panjang dan besarnya Kayu Rotan yang dipegang oleh Yeji disana. Mereka pun langsung maju ke depan dan berhadapan dengan kedelapan pria itu.
Masing-masing diantaranya ada yang Bergerak kesana kemari, melompat, berbaring, serta berdiam diri disana. Semuanya hanya satu orang yang tidak bergerak. Tapi sayangnya, Jarak dari mereka terlalu jauh.
Sementara bawahan yang sedang bergerak disana malah sedikit lebih dekat dari mereka. Daniel dan Beongyu seketika saling bertatapan disana dan menganggukan kepalanya. Kemudian mereka pun langsung berlari ke arah mereka sambil melepas pelurunya dari senjatanya masing-masing.
Awalnya Mereka meleset dan berhenti ditengah jalan sambil menatap ke belakang, Takut-takut kalau Yeji datang dan malah memukul mereka dengan kayu itu. Namun Yeji malah diam disana sambil menatap tajam pada mereka.
Mereka pun diam-diam tersenyum senang disana. Kemudian mereka melanjutkan Latihannya dan bersyukurlah mereka tepat sasaran. Setelah semuanya hampir selesai, Daniel dan Beongyu mendadak kehilangan Satu Bawahan yang sejak tadi diam ditempatnya itu.
Mereka pun mulai mencarinya disana, tapi tidak bisa menemukan mereka. Pada saat mereka akan berbalik belakang, mereka malah Menemukan Bawahan itu sedang berdiri dibelakang Yeji. Mereka pun terkejut disana.
"Kenapa hanya diam disitu? Tembaklah jika sudah menemukan Targetmu!" Ucap Yeji dengan ekspresi datarnya.
"Tapi-,,,"
"TEMBAK!!!" Teriak Yeji disana.
Pada saat mereka berdua mengangkat senjatanya, Tangan mereka terlihat gemetar disana. Yeji yang sedang menatap mereka pun langsung mengernyitkan dahinya.
"Apa yang sedang kalian Takutkan? Tembak saja. Bayangkan saja. Diposisiku ini adalah orang yang harus kalian lindungi dari musuh. Tidak ada cara lain selain menembak dia. Lakukan!!" Ucap Yeji sambil mengintruksinya.
Dor
Dor
Tsak
Tsak
"Meleset!!" Ucap Yeji disana.
Mereka berdua pun segera menundukkan kepalanya dengan ketakutan saat yeji berjalan ke arah mereka sambil membawa kayu rotan yang ada ditangannya. Setibanya yeji didepan mereka, Beongyu pun langsung mundur selangkah disana.
"Ngapain Mundur, Beongyu?" Tanya Yeji dingin.
"Ma-maaf, Bibi. G-gue ta-takut!!" Jawabnya dengan ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA IN THE MORNING 1&2 End.
AcciónHwang Yeji adalah Nama Lengkapnya Yang asli, yang selama ini ia jadikan sebagai Samaran demi sebuah Misi Mafia rahasianya dari sang Ayah dan menklaim diri sendiri sebagai Bayi Tabung selama Puluhan tahun lamanya. Mengambil posisi sebagai Ketua Mafi...