Setelah mendapat lampu hijau dari yara,Daren beserta keluarganya datang kerumah Yara untuk melamar Yara tapi sedari tadi Daren kayak ngk senang gitu entah kenapa
"Ren kamu kenapa nak"tanya sang ayah
Oh ya Daren hanya tinggal bersama ayahnya karna mamanya sudah tak ada ,bisa dibilang udah meninggal,btw Daren adalah anak satu satunya dari santi dan Arman
"Daren ngk papa ayah"jawabnya
"Trus kenapa kek orang binggung gitu kenapa"tanya sang ayah
"Daren gugup ayah"jawabnya jujur
"Gugup kenapa?"tanya sang ayah
"Daren takut nanti orang tuanya tak menerima lamaran daren"ujarnya membuat ayahnya terkekeh
"Ouh karna itu udah ngk usah dipikirin kamu coba dulu, yasudah yok kita berangkat"ajak arman sang ayah ,Daren hanya mengangguk dan masuk ke mobil
Tak lupa sahabat sahabatnya juga datang,itu semua permintaan Daren untuk datang ke acara lamaran dengan Yara, sebenarnya mereka ngk mau ikut tapi karna tak mau membuat Daren kecewa mereka pun ikut
30 menit perjalanan kerumah Yara,cukup jauh juga rumahnya tapi syukurlah lah mereka sampai dengan selamat,Daren langsung keluar kemobil bersama dengan ayah dan sahabatnya
Dia sangat gugup saat di depan rumah Yara tapi ayah dan sahabatnya menyemangati dia.saat sampai didepan rumah Yara Daren mengucapkan salam
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu"salamnya dan langsung dibuka pintu oleh orang tua Yara
"Waalaikum salam eh nak Daren sudah datang yasudah yuk masuk ,yuk pak anak anak masuk"ajak Ningsih orang tua Yara
Mereka langsung masuk dan duduk di ruang tamu begitupun orang tua Yara
"Apa tujuan anda datang kemari"ujar Jef ayah ya Tara
"Tujuan kedatangan saya bersama ayah dan sahabat saya ke sini,untuk melamar putri anda yg atas nama anyara putri"ujar Daren tegas meski sedikit gugup
"Apa tujuan anda melamar putri saya?"tanya Jef
"Untuk menjadikan ia sebagai pendamping hidup saya sampai akhir hidup saya"ujar Daren lagi dan orang tua Yara langsung tersenyum
"Apakah anda siap menerima kelebihan dan kekurangan putri saya?"tanya Jef lagi
"Saya siap"jawabnya tegas membuat kedua orang tua Yara langsung tersenyum puas dengan jawaban daren
"Baiklah lamaran ananda kami terima"ujar Jef
"Alhamdulillah"ujar mereka bersama sama,dan Yara dibawa turun untuk memasang cincin tunangannya
Setelah acara pertunangan itu Daren dan keluarga berserta sahabatnya pulang ke rumah masing-masing,
mereka senang karena acara lamaran itu berjalan dengan lancar dan lamaran Daren di terima oleh orang tua Yara dan pernikahan mereka di laksanakan dua hari lagiBegitu senang hati Daren karna lamarannya di terima dengan sepenuh hati
"Ceelah yg lamaran ya diterima dan ngk jomblo lagi emang beda senyum senyum terus"goda Angga
"Tau nih,btw mau punya anak berapa Lo ren?"tanya Galang membuat Daren membulatkan matanya,gimana ngk blum juga nikah udah di tanya mau punya anak berapa
"12 aja udah cukup"jawabnya enteng
"Ouh 12...... HAH APA 12 NGK KEBANYAKAN BODOH" teriak Galang karna kaget begitu pun dengan yg lain
"Lo yg bener aja ren masa dua belas emang Yara sanggup?"ujar Dimas
"Heheheh gw becanda kali,kalian serius amat ,gw sih Terserah Yara aja nanti"jawabnya sambil terkekeh
"Hadehhh gw kira beneran"sahut Lius
"Hahahha udahlah btw kalian ngk cari pacar juga biar kita sama sama nanti"tanya Daren
"Hahaha iya kalo kita punya jodoh,kita kan jomblo karatan "gurau Sandy
"Lah bukan gw,Lonya aja kali jomblo karatan"jawab Dimas
"Gw juga bukan Lo Sendiri aja kali san"ujar mereka dan tertawa
Hari semakin larut ,mereka langsung balik ke kamar masing-masing untuk istirahat,btw mereka itu jarang pulang kerumah karna mereka membeli sebuah rumah untuk mereka sebelum Azzam menikah ia selalu tidur di rumah yg sama sama mereka beli,tapi semenjak Azzam menikah jarang Azzam kesana meski pun pernah itu membawa sang istri,ya kalian kan tau Azzam nempel terus dengan Aira
BTW SYUKUR ALHAMDULILLAH
SELESAI JIGA PART INI
JANGAN LUPA AND COMEN YA
BANTU RAMEIN YA CERITANYA
BIAR RAME MAKASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Ikhlas
General Fiction"Aira menerima perjodohan ini umi Abi,karna yg Aira inginkan kebahagiaan kalian,jika dgn menikah dengan Gus Azzam Aira terima"ucap Aira setelah membuang nafas "benerkah nak"tanya sang Abi "iya Abi Aira terima"jawabnya sembari memberikan senyum dan m...