Siang nanti Daren berencana akan bertemu dengan yara di kafe indah,
Itu semua rencana sahabat ya untuk membuat dia dan Yara dekat sepertisaat ini sahabat sahabatnya itu sibuk mencari pakaian untuknya membuat Daren memutar matanya malas
"Nah ini cocok untuk Lo"ujar Sandy ,pakaian yg dipilih oleh Sandy adalah jas biru yg didalamnya di baluti kaos putih dan celana hitam
"Sono coba Lo pakai"suruh Galang ,Daren langsung masuk ke kamar mandi buat ganti pakaian
5 menit sudah Daren keluar dari kamar mandi,semuanya melihat ke arah kamar mandi ,begitu pas pakaian itu di tubuh Daren,dia sangat ganteng dan gaya rambut ya yg sangat bagus
"Anjayyy ganteng Bangat Lo bro"ujar Lius sambil menepuk pundak ya
"Subhanallah ganteng bangat kamu Daren"puji Aira membuat Azzam cemburu atas ucapan Aira
Azzam langsung melihat ke arah Daren,Daren yg tau Azzam langsung marah langsung mencari jalan aman
"Heheh makasih Ra"jawab Daren dan pergi dari tempat itu
Jam sudah menunjukkan pukul 15:00
Waktunya mereka pergi ke kafe yg telah direncanakan,Daren gugup baru kali ini ia bertemu dan duduk berdua dengan cewekTak sampai 10 menit mereka sudah sampai,saat Daren ingin masuk kedalam kafe ia melihat Yara duduk disana seketika kegugupan ya pun menambah dan berakhir berbalik badan membuat teman teman binggung dan pergi menyampiri Daren
"Napa Lo balik,ngk jadi masuk?"tanya Angga
"Gw ngk bisa gu-gue gugup"ujarnya membuat teman teman temannya ketawa terbahak-bahak karena jawaban Daren
"Hahahah yasudah sana masuk,percaya diri aja Lo ya"ujar Galang
"N-ngk mau Lo aja yg masuk sana gw ngk mau"jawabnya
"Yahh Cemen Lo sana masuk temui sana,ayokkk"dorong Angga dan Galang memaksa Daren masuk
"Ngk mau woiii lepasin"ujarnya tapi apalah daya ia udah sampai di depan yara,membuat yara kaget dan menatap mereka
"Hehehe semangat kencan ya"bisik Angga pada Daren dan pergi dari sana meninggal kan Daren dan Yara
Daren gugup,sampai sampai wajahnya berubah merah karna gugup itu membuat Yara terkekeh
"Silahkan duduk mas"tawar Yara dan Daren langsung duduk didepan Yara
"Mau makan apa?"tanya Yara pada Daren ,Daren hanya bilang"terserah kamu aja"jawabnya,
Lama menunggu pesanan datang ,tak ada satu yg berbicara,tapi Daren yg sedikit canggung mencoba bicara ,dan mengungkapkan perasaannya
"Ra aku mau bilang sesuatu"ujar pada yara, Yara menaikkan alis ,tanda bertanya apa?
"Hmmm s-saya mencintai kamu,dan saya ingin kamu menjadi pendamping hidup saya",ujar tudepoin membuat Yara kaget dengan penuturan Daren
Teman temannya yg memperhatikan mereka dari kejauhan kaget mendengar ucapan Daren yg langsung tudepoint dengan ucapannya
"Njirr si Daren langsung tudepoint ngomongnya"ujar Galang
"Iya njirr gw aja kaget gimana yaranya"ujar Dimas
Sandy , Angga dan Lius hanya geleng geleng kepala melihat itu
Lama Yara terdiam,membuat Daren tak enak"maaf kalo saya membuatmu risih dengan ungkapan saya,saya bener bener serius ingin menyandingmu sebagai ke kasih saya
"Hahahah saya emang kaget dengan ungkapan kamu,jika kamu benar-benar serius temui orang tuaku"ujar yara
Daren yg mendapat kan lampu hijaupun senangnya tak ketulung sampai sampai ia lompat lompat ke girangan
"Alhamdulillah lampuu hijauuu"ujarnya kesenangan
Teman temannya yg melihat itu menempuk jidat mereka karena kelakuan sahabatnya itu
"Bukan teman gw"ujar mereka serentak
Hari semakin larut mereka pun pulang wajah bahagia Daren tak berganti ganti membuat Galang dan Angga jengah dengan senyuman Daren
"Lu bisa berhenti senyum ngk sih"ujar Angga
"Ngk bisa"jawabnya
"Lu kayak orang gila anj senyum senyum sendiri"ujar Galang
"Yaelah lu pada kayak ngk pernah liat orang bahagia aja lu"sahutnya langsung keluar dari mobil dan masuk ke rumah itu
"Astagfirullah gini amat kalo orang dapet lampu hijau"ujar Dimas geleng geleng
"Yasudah lah masuk aja ,biarin aja namanya lagi bahagia"ujar sandy
Mereka pun masuk kerumah itu dan langsung masuk ke kamar masing masing untuk istirahat
SAMPAI SINI DULU
MAKASIH YG UDAH HADIR
JANGAN LUPA VOTE AND COMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Ikhlas
General Fiction"Aira menerima perjodohan ini umi Abi,karna yg Aira inginkan kebahagiaan kalian,jika dgn menikah dengan Gus Azzam Aira terima"ucap Aira setelah membuang nafas "benerkah nak"tanya sang Abi "iya Abi Aira terima"jawabnya sembari memberikan senyum dan m...