Azzam menatap wajah yang kini pucat dan banyak alat di tubuh zany dan alat pendeteksi jantung yang terus berbunyi. Azzam takut sekali dengan alat itu apa lagi saat bunyinya terdengar nyaring Azzam tak bisa membayangkan
Azzam hanya terdiam tanpa berucap apapun ,matanya hanya fokus pada sang anak dan doa yang terus terucap pada hatinya. Zayden yang berada dalam pangkuannya pun bertanya
"Abi" panggilnya zayden
Azzam langsung menatap sang anak yang terus menatapnya sedari tadi
"Ya nak, mau apa?ayden lapar?"tanya Azzam sambil menghapus jejak air matanya, namun zayden mengelengkan kepalanya tanda nya dia tak menginginkan itu
"Ya trus ayden mau apa?"tanya azzam lagi pada sang anak
"Abi kenapa? Abi nangis?"tanya zayden pada sang ayah namun Azzam tersenyum sambil menggelengkan kepalanya
" Ngak sayang Abi ngk nangis kok"ujar Azzam ia harus sekuat mungkin agar tak terlihat sedih pada sang anak
"Abi jangan boong ,ayden tau kok Abi nangis, Abi sedih ya liat kak Zayn sakit?"tanya zayden pada sang ayah. Azzam paham bahwa anaknya tak gampang untuk di bohong kan
"Ngak kok udah ayden tidur ya nak "pinta Azzam pada sang anak. Zayden yang tak mau membuat sang ayah tambah pusing pun ia ikut tertidur disana sambil kepalanya di usap lembut olehnya
______________________________________
Titttt tittttttt Tittttttttttttttttttttttttttt
Bunyi EKG yang begitu nyaring membuat semuanya panik apalagi Zayn yang kejang kejang di tambah zayden yang menangis ketakutan dengan bunyi EKG tersebut
Tittttttttttttttttt
"Zayn Zayn ,Zayn kenapa nak jangan buat Abi panik !!! Dokter!!!!dokter!!!!"ucap Azzam di sela kepanikannya
"Zayn!!! Zayn kenapa nak!! Jangan buat Abi panik!!!Zayn sadar nak hiks.... Dokter!!!! Dokterrr!!! Tolong anak saya hiks..."ujar Azzam di sela Isak tangisnya
"Zayn!!! Jangan tinggalin Abi Zayn hiks...."ucap azzam di sela tangisnya sambil menggoyang tubuh itu
Dokter berbondong bondong datang karna darurat
Sempat Azzam melihat tubuh mungil itu kejang kejang dan kembali terdiam namun detak jantungnya berhenti membuat semua dokter berdiskusi melakukan pertolongan untuk mengembalikan detak jantungnya dengan alat kejut jantung
Lama proses itu dijalankan dan bersyukur detak jantungnya kembali dan suara EKG kembali seperti semula,namun tak menghilangkan rasa panik pada diri azzam
Sandy yang melihat kepanikan Azzam langsung meraih zayden yang berada di gendongan Azzam dan Sandy membawa zayden keluar agar tangisnya mereda
"Cup cup cup sudah sudah jangan nangis lagi"ujar Sandy sambil menimang nimang ayden agar ia tenang
Lama untuk membuat ayden tenang namun akhirnya dia diam dan kembali tertidur. Setelah zayden tertidur Sandy membawa zay ke brankar sambil zayn agar bisa memantaunya
"Zam kok Lo pucat bangat kenapa Lo sakit?"tanya Daren yang langsung mendekat ke arah Azzam
"Tidak saya tidak apa apa hanya panik plus syok karna kejadian barusan" ujar Azzam sambil mengusap wajahnya
"Lo harus kuat zam keluarga Lo butuh Lo, Lo jangan sampai sakit"ujar daren dan dibalas anggukan oleh azzam
Disisi lain areksa yang baru sampai di ambang pintu sontak mengurungkan niatnya untuk masuk, melihat kondisi Zayn dan melihat wajah Azzam seperti dia begitu depresi akan ini semua tapi harus gimana lagi semua sudah terjadi
"Ini semua salah gw,kalo bukan karna masalah itu ini tak kan terjadi ini salah gw!!"ujar areksa yang telah pergi dari ruangan Zayn ia duduk sendiri di taman RS itu sambil mengutuk dirinya sendiri
Begitu banyak rasa bersalah akan semua yang terjadi ini, areksa menatap nanar taman RS tersebut dan ia di kaget kan akan tangan yang menepuk pelan pundak ia membalikan badannya melihat siapa yang menempuk pelan pundaknya itu
"Ngapain Lo Sendiri disini rek?"ujar Daren yang berdiri di samping areksa
"Ya lagi pengen sendiri aja gw"jawab areksa lagi tanpa menatap lawan bicaranya
"Ren"panggil areksa lagi namun hanya dibalas gumaman oleh Daren membuat areksa canggung untuk bertanya
"Bagaimana cara gw menebus kesalahan gw ini ren. Zayn bocah itu masuk keruangan itu dan tadi sempat gw melihat detak jantungnya berhenti, maafkan gw yang membuat semua kekacauan ini. Ini bener bener kesalahan gw ren"ujar areksa sambil menunduk kepalannya karna rasa sesak yang mulai merogoti hatinya
Tak mendapatkan jawaban dari Daren areksa berdiri tujuannya untuk pulang karna jujur semua kejadian ini kesalahannya, baru saja areksa ingin melangkah omongan Daren memberhentikan langkahnya
"Tak ada yang perlu disesali rek ,semua sudah terjadi, Lo sekarang belajarlah untuk mencari tahu dulu akar semua masalah, agar tak ada lagi korban selanjutnya. Perbaiki diri Lo ,dan jangan minta maaf ke gua tapi ke Azzam , lelaki yang terpuruk akan semua ini"ujar Daren dan pergi meninggalkan tempat itu
__&&&____
Hujan mengguyur kan bumi, membasahkan semua inci bumi
Dan lampu jalan yang menyinari jalan itu berdirilah 2 sosok lelaki yang sama sama terpuruk akan semua yang terjadiHujan begitu deras namun tak bisa merontokkan semua rasa sakit sesak.salah satu laki laki itu adalah areksa yang terus terduduk dengan kepala yang ditumpukan dengan kaki. Wajahnya di sembuyikan ,dan membiarkan tubuhnya di guyuri dengan rintik hujan yang jatuhnya begitu sakit
"Alekkkkk!!!!!"teriaknya memanggil nama sang adik
"Bawa kakak lekk!!! Kakak ngak sanggup!!! Banyak dosa yang kakak perbuat lekkk!!! Kakak kangen Lo lek!!! Kakak butuh Lo untuk jadi sandaran kakak!!! Lo tega ninggalin kakak sendiriian disini lek hiks.... Lo jahat sama kakak hiks...." Teriak areksa di sela sela hujan yang mengguyur kan tubuhnya
"Kakak sudah bikin kesalahan lek!!! Kakak sudah hampir membunuh sosok bintang kehidupan orang lek!!! Meski semua nya ini terjadi oleh kesalah pahaman ,ini salah kakak lek yang ngk cari tahu dulu apa ini bener atau ngk!!! Kaka langsung percaya dengan ucapan harimau yang akhirnya mencelakakan kakak lek!!!! Hiks...." Areksa terus saja merutuki kesalahannya sampai sampai sosok lelaki yang tak jelas wajahnya itu mendekati areksa
"Kak"panggil sosok itu
Areksa mendogakkan wajahnya dan menatap kearah sosok itu,
"Alek"ujar areksa lirih
Namun sosok itu hanya tersenyum menatap sang kakak "tak ada yang perlu disesali kak, minta maaflah pada keluarga yang sudah kakak buat sakit, bocah yang kakak jadikan sebagai alat balas dendam itu sedang kritis , kakak harus bisa menebus kesalahan kakak" ujar sosok yang disebut Alek itu
"Tapi bagaimana kakak menebus semuanya lek? Pikiran kakak udah buntu" ujar areksa menunduk
Sosok itu hanya menggelengkan kepalanya " tebuslah dengan meminta maaf kak, temui laki laki yang duduk di terminal itu,dia adalah ayah dari anak yang Lo siksa kak"ujar Alek membuat areksa makin deg degan gimana ngak takut maafnya tak terima apa lagi kemarin Azzam hanya terdiam tak menyahut ucapannya
"Kakak malu lek"ujar areksa
"Minta maaf lah kak demi Alek adek lu, biarkan gw tenang kak dengan melihat Lo lepas dari masalah ini, dan Alek mohon kak bantu Alek untuk membalas dendam alek pada orang yang telah merenggut nyawa Alek kak, Alek tak tenang kalo dia ngk merasakan penderitaan yang Alek rasakan waktu ia melakukan hal keji itu pada gw kak gw mohon"ujar Alek dan hilang dari sana
Rintik hujan terus menderas jalan begitu gelabu susah untuk berjalan di gelapan itu namun ia harus berusaha menembus kesalahannya untuk membuat adeknnya tenang dan membalas dendam sang adik pada orang yang membunuhnya
Part ini selesai
Jangan lupa vote
Vote dan comen kalian adalah
Semangat saya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Ikhlas
General Fiction"Aira menerima perjodohan ini umi Abi,karna yg Aira inginkan kebahagiaan kalian,jika dgn menikah dengan Gus Azzam Aira terima"ucap Aira setelah membuang nafas "benerkah nak"tanya sang Abi "iya Abi Aira terima"jawabnya sembari memberikan senyum dan m...