masih tentang yozaka dan kutukannya

468 33 0
                                    

4 hari setelah mendengar perkataan Omanya Silas kembali datang ke desa rambataula di temani oleh Omanya. Desa ini memang sangat jauh dari kota hingga untuk sampai disini membutuhkan setidaknya 6 jam.

Saat sampai ke desa rambataula baik Silas maupun Omanya di sambut angin yang begitu kencang namun sesaat kemudian angin itu mulai reda. Kedatangan hari ini mendapatkan hasil yang nihil Sumarti tidak muncul dan mereka tidak menemukan petunjuk apapun.

Kedatangan mereka yang kedua pun tidak membuahkan hasil sama sekali dan ini adalah yang ketiga kalinya Silas dan Omanya ke desa rambataula. Berjarak 2 Minggu dengan waktu kedatangan pertama mereka.

"Oma kayak nya kita bakal pulang tangan kosong lagi deh"

"Memangnya dulu pas kamu kesini buat sampai di datangin Sumarti?" Oma berdecak pinggang memarahi Silas.

"Yah enggak ngapa-ngapain sih Oma cuma agak ribut dikit" Silas menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, memang benar kok mereka cuma sedikit ribut 🤏

"alasan"

"Oma serius Silas mana pernah bohong"

"Olah tidak pernah bohong? Yasudah coba berdiri di sana terus teriak-teriak" ucap Oma menyuruh Silas berdiri jauh dari hadapannya.

"Oma enggak lucu tau" gerutu Silas.

"Cepat" titah Oma

"Tapi Oma, kalo yang muncul makhluk lain gimana? Enggak ah Silas mah mana mau ambil resiko" Silas memundurkan langkahnya namun di dorong oleh Omanya. Jika saja ada teman-temannya mana mau di dijadikan tumbal seperti ini, sungguh Omanya paling kejam sedunia.

"Kalo muncul genderuwo kita tinggal naik mobil terus lari" ucap Oma santai.

"Ehem HUUUUUUUUU"

"yang kencang"

"HUUUUUUUUUUUU-

"ANJIR ASTAGHFIRULLAH!!"

"Enggak perlu teriak saya juga bakal datang kemarin-kemarin lagi cuti makanya enggak datang" ucap Sumarti yang tiba-tiba ada di samping Silas.

"Heh ada gitu?" Sesaat Silas tersadar lalu kemudian berlari ke arah Omanya mencari perlindungan dari makhluk halus.

"Sumarti"

"Luara lama tidak bertemu, sebenarnya sejak pertama kamu datang kesini lagi setelah 50 tahun lalu itu membuat kekacauan para roh-roh disini. Tolong cepat kembalikan permata itu sebab tanpa itu kami para roh tidak bisa kembali ke atas dengan tenang"

"Maaf Sumarti permata itu hilang. Entah tapi yang jelasnya permata itu menghilang di tangan ayahku"

"Permata itu ada. Tidak pernah hilang, kamu tau Luara kami lebih dari apa yang kamu liat. Percaya tidak percaya kesialan pada kami menimpa keturunan mu"

"Apa? Keturunanku? Siapa? Mengapa?"

"Itu kutukan. Segera bawa permata itu sebelum dia mengulang waktu untuk lagi" Laura yang sangat Bingung terdiam saat ingin bertanya lagi sebab Sumarti membisikan sebuah kalimat lalu kembali menghilang.

"Tidak mungkin"

***

"Minggu depan kelas 12 bakal ujian dan 3 Minggu setelah mereka kita juga bakal ulangan semester. Lo senyaman itu ya di sana? Tega bener Lo. Kalo mau pergi-pergi itu ajakin gue"

Tak!

"Yang bener kalo ngomong"

"apaan sih lo tuh gak di ajak" Tunjuk Amora pada Silas.

YOZAKA [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang