kisah yang belum selesai

572 30 10
                                    

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang ingin mati. Orang memilih kematian bukan karena mereka ingin mati tapi karena mereka ingin mengakhiri rasa sakit— Amora

***

"Halo, ini dengan layanan pencegahan bunuh diri"

"Halo?"

"Halo"

"Ada orang disana?"

"mm aku di jembatan biru"

"Iya baik, silahkan lanjutkan"

"Kurasa ada orang yang akan bunuh diri sepertinya dia ingin melompat ke sungai. Aku paham kenapa dia seperti itu mungkin karena dunia tidak indah lagi"

"Menurutmu..apakah kehilangan seseorang itu menyakitkan? Apa—"

"Apa kau orang yang ingin bunuh diri?"

"Boleh aku bertanya?"

"Ya, silahkan"

"Umur 16 tahun bukankah masih sangat muda? Bu-bukankah kami seharusnya menikmati usia muda kami tapi kenapa jadi buruk seperti ini?"

"Aku..a-aku sungguh ingin bertanya pada tuhan"

"Apa rencana-Nya untukku?"

tingggg

Suara mobil bermelodi begitu terburu-buru dan langsung menghentikan mobilnya saat sampai pada seorang gadis yang memegang telfon.

"Nona?" Ucapan memegang bahu gadis itu. Saat menoleh petugas langsung mengiyakan perkataan nya yang tadi.

"nona berusia 16 tahun? Jangan mengakhiri hidup karena ingin lari dari masalah"

"Hadapi masalah itu sesakit apapun itu. Terus berdiri walau sering kali jatuh" ucap petugas itu lalu menarik gadis itu ke dalam pelukannya membisikan kata-kata penenang.

"sekarang balik badan dan teriak sekuat yang kamu bisa" petugas itu membalikan bahu gadis itu dan tetap memegangnya.

"Pejamkan matamu.."

"Tutup sejenak pendengaran mu"

"Lalu kumpulkan semua emosi kamu"

"Sekarang!"



"GUE NGGAK MAU LO MATI! TOLONG KEMBALI LAGI! KALO LO MATI GIMANA SAMA BUNDA? GIMANA SAMA PAPI? SILAS? GUE? GIMANA SAMA KITA?!"

"KITA BELUM DEWASA! KITA BARU AJA  BAHAGIA KEMARIN!"

"KENAPA LO HARUS MATI! GUE NGGAK MAU LO MATI! GUE PENGEN LO HIDUP!"

"gue pengen lo hidup. Lo bener-bener ninggalin gue..lo lupa sama kita hiks.." Bahu gadis itu bergetar hebat dengan isakan pilu yang menyakitkan.

"Bagus, kerja bagus" petugas itu menepuk bahu Amora berkali-kali.

Ya dia Amora. Gadis berpikiran pendek yang ingin mengakhiri hidupnya.

Amora menunduk dalam merasakan hatinya yang tertikam ribuan jarum.

"Sekarang lo boleh lupain semuanya.. lupain bunda, lupain papi, lupain silas, lupain juga gue, lupain zaliya, alletha, ruby dan flora"

"Lupain abang-abangan lo juga"

"Lupain kita semua"

"Lo harus tidur tenang sekarang"

***

5 tahun kemudian

"Sorry telat" ucap ruby merasa bersalah.

"Gapapa semua udah lengkap kan?" Balas silas menatap teman-teman nya satu  persatu.

"Max nggak datang sayang?" Silas tersenyum pada gracie lalu membalas ucapannya.

YOZAKA [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang