Berita pagi ini menggemparkan keluarga yozaka. saat bunda bangun pagi hari dia langsung melakukan kebiasaannya yaitu mengecek yozaka namun ada yang aneh dengan anaknya itu. Yozaka berkali-kali lebih pucat dari sebelumnya jika sebelumnya bibirnya berwarna pucat kini bibirnya berubah menghitam. Saat itu bunda masih belum mencerna apa yang terjadi bunda malah terbengong melihat monitor yang bergaris lurus. Bunda menggelengkan kepalanya sepertinya dia mimpi sebab semalam anak gadisnya masih bernafas dengan baik bahkan dokter mengatakan keadaannya semakin membaik.
Akan tetapi apa ini? Dokter gila itu mengatakan bahwa jantung yozaka kemungkinan berhenti berdetak sekitar jam 04.00 subuh tadi di tandai dengan efek tubuhnya yang sudah sangat kaku.
"DOKTER KURANG PENDIDIKAN YA?! MASA ANAK SAYA MENINGGAL!"
"mohon maaf bu ini adalah rencana yan-"
"RENCANA-RENCANA! KAMU INI TIDAK BECUS! BODOH DAN DUNGU!" ucap bunda menunjuk-nunjuk muka dokter di hadapannya sedangkan sang dokter hanya mencoba untuk bersabar hal semacam ini adalah makanan sehari-harinya.
"Suster segera kafan kan almarhum yozaka" titah dokter tiyan pada suster yang berada di belakangnya.
"KALIAN INI TERNYATA GILA BETUL! ANAK SAYA ITU MASIH HIDUP SEMALAM DIA MASIH BAIK-BAIK SAJA!"
"Bu kami tau ini berat"
"ANAK SAYA BELUM MATI!"
"Mohon maaf ibu ini diluar kendali kami"
"ANAK SAYA BELUM MATI! BELUM MATI! BELUM MATI! TIDAK DIA TIDAK MATII! KALIAN SEMUA BODOH SEENAKNYA MENGATAKAN HAL TERCELA PADA ANAKKU! DIA MASIH HIDUP MANUSIA-MANUSIA BODOH!" Teriak bunda di depan wajah dokter tiyan.
"Tiyan kamu butuh pendidikan lagi" lirihnya kemudian duduk jatuh di bawah bangsal yozaka menangis tersedu-sedu di bawah sana. Menangisi anaknya yang pergi meninggalkan dirinya padahal dia bahkan belum berumur 17 tahun dia belum merasakan umur 20 tahun, dia belum merasakan bagaimana bangku perkuliahan bahkan dia belum lulus sma. Teganya...
Anaknya masih sangat mudah, yozaka belum melakukan hal-hal yang dia inginkan. Belum banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Yozaka bahkan bermimpi menjadi dokter, anaknya itu bermimpi akan menolong banyak orang ketika dewasa nanti. Yozaka..malang nasibnya. Dia apakah pernah jatuh cinta? Anaknya itu apakah pernah merasakan hal paling luar biasa di muka bumi ini.
Bunda menangis dengan sangat kencang tanpa memperdulikan apapun. Dia kehilangan buah hatinya, anak gadisnya yang masih sangat muda. Kenapa yozaka begitu cepat? meninggalkannya padahal dia ingin melihat yozaka tumbuh hingga menjadi wanita luar biasa.
Sedangkan papi hanya diam menatap tubuh kaku anaknya perlahan jari-jemarinya mulai menyentuh pipi dingin yozaka.
"Kamu masih kecil" gumam papi.
"Sekecil kepalan papi tapi kamu hebat, kamu lebih hebat dari papi bunda atau kakak kamu. Kamu paling luar biasa"
"Cepat bangat ya kamu ninggalin papi padahal kita ada janji mau ke Aussie kalo liburan nanti"
"Kamu sayang tuhan ya nak? Cepat bangat pergi temui tuhan harusnya papi dulu kamu bahkan belum lulus SMA. Anakku..sekarang siapa yang harus papi ganggu? Nanti siapa yang lari ke rumah oma sampai buat papi sama kakak pusing tujuh keliling, siapa yang bakal ganggu malam berdua papi sama bunda? Siapa yang bakal papi beliin boneka-boneka hijau kalau ke luar negeri? Siapa yang bakal papi peluk kalo lagi capek sama kerjaan kantor? Siapa yang bakal manja-manja sama papi? Kemarin papi habis beliin buku dongeng sekarang siapa yang mau baca buku itu?" Papi claude terus berbicara seolah yozaka akan mendengarnya.
Papi claude membawa kepala yozaka ke dalam dekapannya menghujam dengan ciuman penuh kasih sayang di sela-sela itu air matanya terus membasahi kepala yozaka. Papi claude mencoba memberi kehangatan pada anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOZAKA [AND]
ChickLit"tolong kembalikan keadilan dalam hidupku" -Yozaka. *** Menjadi korban pemerkosaan oleh sahabat kakaknya membuat Yozaka mengambil tindakan nekat 'bunuh diri'. Namun apa jadinya jika Yozaka bahkan tidak bisa menghilang dari bayang-bayang keluarga...