Brugh!
“Eh apaan tuh?”
Seisi Heuri High School mendadak heboh siang itu. Para murid di lantai bawah berhamburan keluar kelas juga murid di lantai dua dan tiga menengok keluar jendela. Histeria terdengar. Mereka tidak menyangka akan menyaksikan kejadian seperti ini.
Seorang murid ditemukan tewas dalam posisi tengkurap bersimbah darah yang terus keluar dari telinganya. Cairan merah itu merembet kemana-mana membuat yang lain enggan mendekat. Entah apa alasannya. Yang jelas, siswa tersebut melompat dari rooftop.
“Itu ketua OSIS bukan sih?” tanya seorang siswi disana.
“Ada masalah apa sih dia? Masih muda juga,” gumam yang lain.
“Ada apa ini?” beberapa guru datang dengan langkah tergesa-gesa.
Kemudian turun beberapa siswa dari tangga menuju lapangan. Mereka melotot menyaksikan temannya tergolek dibawah sana dengan kedua mata terbuka. Terlihat jelas ia pergi tanpa ketenangan.
Doyoung menutup mulut menggunakan tangan. “Sunoo?!”
****
Beberapa penghuni asrama laki-laki Heuri High School terlihat berkumpul di ruang tengah. Malam ini suasana sedang tidak seperti biasanya. Dingin dan tegang. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
“Berarti besok libur, ya?” Junkyu datang bergabung bersama yang lain. Rambutnya basah usai mandi sepulang dari kerja paruh waktu menjadi kurir makanan.
“Iya,” jawab Yedam sekenanya.
“Sampe kapan ya kira-kira?” Junkyu duduk memeluk bantal kursi.
“Ya sampai penyelidikan polisi beres,” sahut Mashiho.
“Gimana? Banyak tadi orderan lo?” tanya Jake pada Junkyu.
“Ya lumayan lah,” jawabnya lalu berdeham.
“Sunoo gak mungkin bunuh diri. Dia nggak punya masalah.” Junkyu beralih membahas kejadian pagi tadi.
“Mungkin aja dia pendam masalahnya sendiri. Kita mana tau perasaan orang lain gimana,” timpal Jake.
“Ya udah lah jangan dibahas lagi. Do'a aja semoga dia tenang.” Mashiho makan kripik kentang dengan cabai bubuk sachetan bersama Sunghoon.
“Gue masih nggak nyangka.” Junghwan menggeleng ringan. “Baru semalam gue main PS sama dia.”
“Lo nonton apaan itu?” tanya Jay pada Junghwan yang serius melihat ponselnya secara miring.
Niki mencebik. “Jangan bilang nonton film psikopat lagi? Ya, kan?”
“Kok tau?”
“Gue tau genre favorit lo,” kata Niki. “Heran gue sama lo. Dapet info film begituan darimana sih? Gak habis-habis perasaan.”
“Banyak kali film psikopat. Lo aja yang gak tau,” ujar Junghwan lanjut menonton.
“Jangan sering-sering. Kalau lo ketularan gimana?” dalih Asahi.
“Gue masih punya akal sehat kali,” sanggah Junghwan santai.
“Kita udah bareng-bareng disini setahun. Kita bukan teman lagi tapi keluarga. Kalau ada masalah jangan sungkan buat sharing ya.” Haruto tidak ingin kejadian serupa kembali terjadi.
“Suk, gue tidur bareng lo ya?” Jeongwoo yang duduk di bawah mendongak pada Hyunsuk yang duduk di sofa sambil memeluknya.
Hyunsuk tersenyum ejek. “Takut ya lo?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance | Treasure
Mistério / SuspenseRasa sakit dan duka melahirkan pembalasan dendam. ft. Enhypen. Selayaknya aktivitas normal siswa pada umumnya yang terus berpendar dengan kegiatan belajar. Kehidupan sembilan belas penghuni asrama satu Heuri High School berjalan sangat baik hingga j...