19. C8H7N3O2 + H202

352 69 3
                                    

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19. C8H7N3O2 + H202.

“Yosh?”

“Hm?”

“Lo gak berniat bunuh gue disini, kan?”

Yoshi mendecak tidak suka. “Ngomong apaan sih?”

“Sekarang dengerin gue. Rapornya masih lo pegang, kan?” tanya Yoshi.

“Iya.”

“Oke. Lo kira-kira aja, buka halaman kedua.”

Heeseung mengangguk kendati tahu Yoshi tidak melihatnya. “Udah, Yosh,” ucapnya yakin.

“Kita cuma punya waktu sekitar tiga puluh detik setelah larutan gue nyala. Jadi pas udah nyala nanti, cepat-cepat baca profil Yuri dan inget baik-baik. Gue jatah waktu baca sepuluh detik dan dua puluh detik sisanya kita pake keluar dari sini. Paham?”

“Larutan?” beo Heeseung tidak paham maksud Yoshi.

“Iya. Lo pangku rapornya Yuri. Dalam hitungan ketiga, langsung baca secepat yang kita bisa.”

I trust you,” ujar Heeseung.

Yoshi jongkok, meletakkan gelas ukur yang dibawanya ke lantai sebagai wadah mencampur larutannya. Pertama, Yoshi tuang cairan dari botol kaca. Disusul bahan kedua berupa bubuk. Sepersekian detik setelah Yoshi satukan dua bahan tadi, terpancar cahaya biru cukup terang. Lagi-lagi Heeseung terpukau dengan temannya ini.

“Cepet baca.” Yoshi dekatkan gelas ukur laboratoriumnya ke lembar rapor Yuri.

Sial. Tidak ada apapun disana. Hanya tertulis sebuah nama, Yuri. Tanpa marga. Dan potret gadis itu di pojok kiri bawah. Wajah cerah, rambut hitam sedada, serta lesung pipi.

“Kok bisa gak ada apa-apa?” heran Heeseung merasa usaha kali ini sia-sia.

Kelewat kesal, Heeseung tutup rapor itu kuat-kuat hingga tak sengaja menyenggol gelas ukur di tangan Yoshi. Membuat cairan biru tersebut tumpah.

“Lee Heeseung!” sungut Yoshi kaget sekaligus marah.

“Eh Yosh, maaf.”

Yoshi bergeming. Alisnya menukik kala cairan di lantai perlahan berubah. Warna biru makin jelas di beberapa titik, membentuk motif sol sepatu. Hal itu juga Heeseung sadari.

Sontak sesuatu terlintas di kepala Yoshi. Diambilnya gelas ukur yang tergeletak dan menuang sisa cairan yang ada ke permukaan rapor Yuri.

Benar dugaan Yoshi. Samar-samar tercetak tiga jari di sampul rapor Yuri. Namun, tidak ada sidik jari. Kemungkinan pelaku pakai sarung tangan.

“Ini apa, Yosh?” tanya Heeseung dibuat penasaran.

“Darah.”

“Hah?” Heeseung dengar, hanya saja ia ingin memastikan tajam pendengarannya tidak meleset.

Vengeance | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang