26. SONDER

366 70 10
                                    

26

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26. SONDER.

Laki-laki tinggi itu jatuhkan punggungnya ke sandaran kursi dan berdiam diri sebentar. Giginya bergemeretak menatap layar komputer di depannya. Dirematnya pegangan kursi kuat-kuat.

DAMN IT!” pekiknya marah, melempar topi yang ia kenakan ke segala arah ruangan gelap itu.

“Padahal udah sejauh ini!”

Ia tidak habis pikir. Siapa yang kiranya mampu menyusup dan menghancurkan sistemnya. Bahkan ia tak lagi punya akses hack ke ponsel Sunoo, kamera pengintai asrama atau jaringan komputer sekolah oleh seorang anonim.

Separuh dari rencananya telah pupus. Rencana yang telah diaturnya rapi sedemikian rupa musnah dalam sekejap setelah penantian selama tiga tahun.

Ia hubungi seorang teman di tengah kekalutannya.

Kenapa?

“Jangan ceroboh. Sistem gue udah dirusak.”

Rusak? Siapa yang ngerusak?

“Gak tau. Anonim.”

Kayaknya gue tau siapa,” ucap orang di seberang setelah cukup lama hening.

“Siapa?”

Haruto.”

“Haruto?” pemuda itu sedikit terkejut dibuatnya.

Iya. Yoshi sama Haruto kerja sama, berdua.”

“Tau darimana?”

Waktu lo bunuh Jake. Beberapa menit kemudian mereka berdua dateng ke lokasi pakai jubah serba hitam gitu. Mereka kayaknya periksa badan Jake.”

“Dan lo baru lapor ke gue soal ini?” sungutnya.

Sorry gue lupa. Waktu itu mendesak banget. Gue gak ada waktu, si Hyunsuk telepon gue nyuruh balik asrama.”

“Gue terlalu ngeremehin dia. Ternyata Haruto gak sembarangan,” decaknya.

Padahal materi anak TeKom belum sejauh itu.”

“Kalau gitu kita habisin Haruto,” titahnya cepat-cepat.

Kenapa?

“Halangan terbesar kita itu Haruto. Kalau dia bisa lacak sistem gue, berarti dia bisa ngelakuin lebih dari itu. Dia setara sama gue.”

Tapi dulu lo bilang gak mau celakain orang lain yang gak terlibat.”

“Lo lupa? Gue juga bilang habisi siapapun yang kemungkinan gagalin rencana gue.”

Yoshi juga?

“Haruto aja. Tanpa Haruto, Yoshi gak bisa ngapa-ngapain lagi. Cuma ngandelin otak doang bisa apa?”

Vengeance | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang