25. EX NIHILO NIHIL FIT

342 69 18
                                    

25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25. EX NIHILO NIHIL FIT.

Haruto menutup mulutnya ketika menguap lalu menggeleng ribut demi halau kantuk dan matanya yang mulai terasa berat.

Dua jam berlalu, ia masih anteng di kursinya. Memantau layar komputer sambil menunggu kabar dari Yoshi dan Doyoung di ruang server.

Sebagian isi hatinya mulai cemas ketika tidak ada tanda-tanda pelaku melakukan login sistem hingga detik ini. Takut pelaku sibuk melakukan hal lain. Dalam konteks ini, artinya membunuh anggota asrama lain.

Kemana dia?

Haruto berdecak lalu mengamit walkie talkie di meja. “Yosh.”

Iya?

“Masih lama?”

Bentar lagi. Ini udah sembilan tujuh.”

“Mata gue tinggal sepuluh watt in—”

Oh selesai, To!

“Oke!”

Haruto tegakkan punggung dan kenakan kacamata beningnya. Jemarinya dengan tangkas menari-nari di atas keyboard komputer. Mengkombinasikan angka-angka dan aljabar rumit untuk banjiri sistem dengan kirim data anonim hingga overload.

Processing code ....

Server attack ....

Haruto ketukkan telunjuknya ke meja selagi menanti hasil. Pupilnya bergerak nanar pada layar komputer. Degup jantungnya dua kali lebih cepat.

Successful.

NICE!” pekik Haruto lirih sambil meninju udara.

“Pa! Papa gak akan kecewa sama anakmu ini!” monolognya girang di toko Yoshi yang minim pencahayaan itu.

Diraihnya benda pipih dari saku hoodie, Haruto dial nomor seseorang untuk dihubungi.

“Halo! Udah berangkat belum?”

“Tugas gue udah beres. Segera ya!”

“Soal itu mah gampang. Anak-anak biar gue yang urus.”

“Aman, gak akan ada yang tau.”

****

Dengan langkah terburu-buru, Jihoon asal kenakan jaket hijau tua dengan logo bintang di bagian dada. Satu tangan yang tidak sibuk menyahut kunci motor di gantungan depan kamar lalu berlari kecil keluar dari asrama.

Bahkan kala berpapasan dengan Yoshi serta Doyoung di pintu, Jihoon ambil jalan tengah lalu terobos bahu mereka begitu saja.

“Ji?”

Yoshi ekori kemanapun pergerakan Jihoon karena menangkap ekspresi tak biasa cowok itu. Kerutan alis dan wajah kaku Jihoon membuat Yoshi berspekulasi sesuatu tidak baik sedang terjadi saat ini.

Vengeance | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang