3. ARCANE

559 79 61
                                    

3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. ARCANE.

“Lo mau gue habisin dia nanti?”

“Jangan gerak sebelum gue suruh,” jawabnya. “Awasin dulu mereka berempat.”

“Gue saranin mulai sekarang kita stop kirim pesan teror ke anak-anak. Mereka udah waspada dan resikonya udah gede. Sistem kita bisa dilacak.”

****

“Harus banget diskusi sekarang? Kasih waktu mandi dulu lah.” Niki meregangkan badannya yang penat sepulang sekolah.

Jihoon mengumpulkan semua orang di ruang tengah. Lumrah jika wajah mereka tampak lesu dan terpaksa. Energi mereka banyak terkuras setelah ujian dan Jihoon tidak memberi waktu bahkan untuk ganti seragam.

“Haruto mana?” tanya Jihoon tidak melihat anak itu.

“Di kamarnya kali,” ucap Jake.

“Gak ada.” Doyoung—teman sekamar Haruto menyangkalnya.

“Udah mulai aja gue udah ngantuk nih,” keluh Jeongwoo bersandar di sofa.

“Lo mau bahas teror itu, Ji?” tanya Jay.

Jihoon bergumam sebagai indikasi membenarkan Jay. “Gue tau penerornya ada disini.”

“Emang iya?” Junghwan spontan heboh. “Lo tau darimana?”

“Gue belum tau siapa orangnya. Tapi mending kalian ngaku daripada gue sendiri yang mergokin.”

“Emang mau lo apain kalau ketemu pelakunya?” tanya Mashiho di sofa.

“Pertanyaan lo—” Jihoon menangguhkan kalimatnya ketika deru motor Haruto terdengar naik ke teras asrama.

Tak berselang, Haruto masuk sambil asik bermain ponsel.

“Darimana aja lo?” tanya Jihoon membuat Haruto linglung di pintu karena sadar diperhatikan seisi ruangan.

“Kalian ngapain disini?” Haruto malah balik bertanya.

“Duduk,” suruh Jihoon dan Haruto langsung patuh.

“Lo darimana?” tanya Sunghoon pada Haruto.

“Kepo.”

Jay angkat tangan. “Gue boleh ngomong gak?”

Jihoon yang berdiri di hadapan seluruh penghuni asrama satu hanya diam yang berarti memberi Jay kesempatan bicara.

“Gue punya asumsi tapi gue harap kalian yang gue sebut gak tersinggung,” ucap Jay di awal. “Kayaknya nih anak dari jurusan komputer. Kalau bener pelakunya disini, berarti antara Jihoon, Mashiho, Junghwan dan Haruto.”

“Gue?” Haruto menunjuk dirinya sendiri.

“Kenapa lo yakin dia anak komputer?” tanya Junghwan.

“Pertama, si peneror ini teror kita lewat nomor Sunoo tapi semalam gue cek sim card Sunoo masih utuh yang berarti pelakunya hack nomor Sunoo. Kedua, dia juga bisa ngilangin pesannya gitu aja. Dan terakhir dia juga cerdik banget bikin pesan dari dia gak bisa di screenshoot,” jelas Jay. “Dari situ udah keliatan kalau pelakunya pinter otak-atik data. Siapa lagi kalau bukan anak TeKom.”

Vengeance | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang