2. MASQUERADE

648 91 52
                                    

2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. MASQUERADE.

“Apa yang kamu lakukan di kamar?” tanya polisi pada Junghwan.

“Saya rebahan nonton film di kamar, Pak.”

“Kamu nggak tau kemarin mati lampu?”

Junghwan menggeleng. “Saya emang keseringannya matiin lampu kamar jadi pas kemarin mati lampu saya nggak tau.”

“Temen kamu berantem juga nggak denger?”

“Saya nontonnya pake headset,” tutur Junghwan. “Lagian kamar saya di pojok jauh dari dapur.”

“Ada bukti kamu sedang di kamar waktu kemarin malam?”

Junghwan mengelus tengkuk. “Aduh apa ya? Kemarin saya cuma nonton film sih. Apa ya yang—oh iya, kemarin saya juga sempet chat sama mama.”

“Bisa ditunjukkan chat-nya?”

“Bisa, Pak.” Junghwan meraih benda di kantong celana pendeknya dan menunjukkan sederet isi pesan dirinya dan sang Mama yang berlangsung sebentar dari pukul tujuh hingga tujuh lebih dua belas menit.

“Hanya dua belas menit?”

“Iya, Pak. Terus saya lanjut nonton film lagi satu episode abis itu ke teras, ngobrol bareng Yedam sama Asahi.”

Polisi itu mengangguk sebelum bergeser ke depan Asahi. “Dimana kamu saat mati lampu kemarin?”

“Saya ada di kamar lalu keluar setelah dengar anak-anak rame mati lampu,” jawab Asahi apa adanya.

“Apa yang kamu lakukan di kamar?”

“Saya desain animasi sambil dengar musik.”

“Waktu itu ada orang yang bersama kamu di kamar?”

“Ada. Saya sekamar sama Jake.”

“Temen kamu semalam bertengkar sebentar. Kamu dengar?”

“Dengar.”

“Kenapa kamu nggak keluar dari kamar saat dengar teman kamu bertengkar dan baru keluar saat listrik padam?”

“Saya nggak peduli, Pak,” ucap Asahi. “Saya keluar juga buat apa?”

“Kan teman kamu bertengkar.”

“Pasti udah ada anak-anak yang bantu lerai.”

Polisi itu hanya bisa manggut-manggut setelah Asahi bisa menjawab seluruh pertanyaan dengan tenang. Asahi tidak mengenalnya tapi sempat dilihatnya badge nama seragam pria tinggi itu. Byun Ho.

“Baiklah terima kasih.”

Pak Yejun mendekati sang polisi. “Bagaimana, Pak?”

Byun Ho menipiskan bibir sembari membolak-balik tiga lampir kertas ditangannya. Usai tujuh belas penghuni asrama satu dan sepuluh penghuni asrama dua dimintai keterangan, interogasi tuntas di Asahi dan polisi menemukan hasil nihil. “Alibi mereka semua kuat. Tidak ada yang mencurigakan sama sekali.”

Vengeance | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang