Di luar bar, ada jalan yang diapit oleh pohon Gingko. Malam itu sedikit dingin, saat sepasang insan berjalan perlahan di sepanjang jalan yang sepi.
"Kau baik-baik saja?" Bright bertanya dengan penuh perhatian.
Win menggelengkan kepalanya. Dia belum sepenuhnya tenang dari kejadian sebelumnya, "Bagaimana kau bisa muncul tiba-tiba di belakangku?"
"Aku sedang mendiskusikan beberapa hal di lantai atas dan baru saja selesai. Aku melihatmu saat hendak pergi," Bright menjelaskan.
"Oh..." Win tidak benar-benar tahu harus berkata apa dan hanya menjawab, "Terima kasih sudah menyelamatkanku dari situasi itu."
Bright mengangkat bahu acuh, "Tidak perlu berterima kasih padaku. Aku tahu, bahkan jika aku tidak turun tangan, kau akan bisa menyelesaikannya sendiri. Aku hanya tidak ingin kau mengotori tanganmu."
Jantung Win berdetak kencang saat suara Bright yang rendah terdengar di telinganya. Win berdeham dan mencoba untuk mengubah topik, "Oh ya, mengapa kau mengatakan pada mereka bahwa aku adalah bosmu? Padahal, jelas-jelas sebaliknya...kaulah bosku....kau sepertinya telah mengacaukannya..."
"Apa peran bos bagimu?" Bright tidak menjawabnya, alih-alih mengalihkan ke pertanyaan lain.
"Peran bos?" Win memikirkannya, lalu menjawab, "Mungkin seseorang yang memberiku gaji bulanan, karena aku membantunya mendapatkan penghasilan, dan mengikuti semua perintahnya?"
"Mmmm," Bright mengangguk.
Win terdiam dan tercengang. Apa maksud dari 'mmm' itu?
Detik berikutnya, dia tiba-tiba mengerti....
Berdasarkan penjelasannya, bukankah definisi bos sama dengan definisi pasangan? Sigh, ini adalah jalan terpanjang yang pernah dia lalui seumur hidupnya...
Jalan itu menuju perangkap demon king....
"Umm, sekarang sudah larut, aku pulang dulu. Thank you for tonight!" Win mengumumkan kepergiannya.
Bright hanya berjalan ke tempat parkir mobilnya, lalu membuka pintu penumpang mobilnya dan berkata, "Aku akan mengantarmu pulang."
Win menggaruk kepalanya dan berkata, "Kurasa tidak perlu untuk itu, aku bisa memanggil taksi untuk diriku sendiri."
Bright lalu menjawab, "Kau terlalu cantik malam ini. Tidak aman."
Lidah Win seperti diikat lagi. Dia memutuskan bahwa mulai sekarang, dia harus tutup mulut agar aman dari rayuan pria ini.
Akhirnya, Bright mengantarnya pulang ke apartementnya. Win menghela nafas lega saat akhirnya dia pulang. Win membungkuk dan berkata, "Thank you, boss, aku akan naik sekarang!"
"Metawin," Bright tiba-tiba memanggilnya untuk menghentikannya.
"Ya?"
"Bisakah aku memelukmu sebentar?" Bright bertanya dengan suara pelan, seolah takut orang lain mendengarnya selain win yang mendengar.
Win terkejut.
Bintang-bintang bersinar terang dan angin bertiup lembut. Di bawah langit yang diterangi sinar rembulan, mata Bright sangat lembut...
Damn it!
Skill merayunya terlalu smooth, dan Win merasa seperti gerbang perlawanannya tidak bisa menahan pertahanannya lebih lama lagi...
Dia tahu bahwa Bright mencoba untuk merayunya, dan tahu bahwa setiap langkah yang dia buat adalah sebuah rencana yang memiliki motif. Namun, Win tidak bisa menhan diri...
Siapa yang bisa mengabaikan godaan dari seseorang yang mereka sukai? Dia pasti pantas mendapatkan penghargaan karena fakta bahwa dia bisa menolaknya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY-2
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...