Royal Jazz Hotel, VIP room.
Dalam suasana penuh kompetisi tahun ini, film My World berhasil meraih hasil terbaik ketiga di box office tahun ini. Semua orang dari tim drama berkumpul untuk jamuan perayaan.
Selain sutradara, produser, penulis naskah, kru kamera, anggota akting lainnya seperti Luke, Mild, dan beberapa aktor utama semuanya hadir. Beberapa manager dari karakter utama juga hadir. Ada banyak orang di ruangan besar tersebut, dan ruangan itu dipenuhi oleh kegembiraan.
Ketika Win sampai di ruangan itu dan menyapa semua orang, dia langsung dipanggil Jeff ke pojokan.
"Katakan dengan jujur! Mengapa Aof mengajakmu pergi bersamanya?" Jeff menatapnya dengan serius seperti sedang menginterogasi seorang kriminal.
Win memutar matanya. "Kenapa kau tegang begitu? Apakah menurutmu dia mengurungku?"
"Huh, please, siapa yang berani mengurungmu? Jika dia melakukan itu, aku seharusnya sudah bisa melihat berita terbaru dengan headlinesnya seorang sutradara terkenal Aof ditemukan tewas dengan mengenaskan di rumahnya!"
Win menggelengkan kepalanya. "Apa aku semenakutkan itu?"
"Jangan membicarakan hal yang tidak penting! Aku serius, apa yang dibicarakan Aof denganmu?" Berdasarkan pemahamannya tentang karakter Aof, dia secara alami tahu Aof bukanlah tipe sutradara yang suka melakukan hal-hal yang tidak pantas, tapi caranya bersikap sore tadi sedikit aneh, no....bukan sedikit tapi sangat aneh.
"Oh ya, ngomong-ngomong soal ini, aku malah harus berterima kasih padamu. Film baruku sudah diputuskan!" Win berkata sambil menuangkan minuman untuk Jeff.
"Film Aof?" Alis Jeff terangkat.
"Yup, yup!"
"Skrip yang mana?"
"Dreamchaser!"
"Please! Winnie, not bad! Orang itu benar-benar memberimu naskah yang telah dia simpan sangat lama?" Jeff jelas sedikit terkejut. "Aku sudah melihat naskah itu juga. Aku ingin mengambilnya, tapi dia bilang dia tidak bisa menemukan pemeran utama wanita yang cocok dan tidak mau syuting. Skrip ini mungkin sudah mencari orang yang tepat selama tiga tahun sekarang..."
Jeff mengingat plotnya dan seketika mengerti kenapa Aof tertarik pada Win.
This brat, what horribly amazing luck was he on?!
Naskah ini secara praktis memang dibuat untuknya!
"Siapa pemeran utama prianya?" Jeff segera bertanya.
Win menatapnya seolah-olah dia tahu apa yang ada di pikiran Jeff. "Tidak usah memikirkan itu, P'Aof bilang bahwa dia akan menggunakan seluruh pemain pemula, jadi kau tidak memiliki kesempatan sedikit pun!"
Jeff mencibir, "Sepertinya...Aof benar-benar siap untuk membuatmu sukses! Film ini, bagaimanapun, dipimpin oleh seorang protagonis wanita, jadi jika kau memilihku sebagai pemeran utama pria, lingkaran cahayaku akan dengan mudah mengoverpowering pemeran utama wanitanya, jadi itu sebabnya Aof menggunakan aktor baru!"
Saat Win mendengarkan, dia merasa bahwa apa yang dikatakan Jeff cukup masuk akal. "Selain alasan itu, dia mungkin ingin kembali ke jati dirinya, mengikuti kata hatinya, dan membuang semua hal rumit untuk memulai dari awal lagi! Bukankah dia juga menggunakan seluruh aktor pemula untuk debutnya yang terkenal?"
"Bisakah market film saat ini dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu? Itu adalah generasi talenta. Berapa banyak film klasik yang dibuat? Sekarang lihat lagi, berapa banyak yang tersisa?? intinya, resikonya sangat besar..." gumam Jeff.
Win mengangkat alisnya dan tersenyum miring. "Aku suka hal-hal uyang menantang!"
Jeff tahu Win akan mengatakan ini, jadi dia menepuk bahunya dan berkata, "Meskipun risikonya cukup tinggi, ini bisa menciptakan keajaiban. Apapun itu, I wish you good luck!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY-2
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...