Setelah orang-orang membubarkan diri, mereka semua kembali ke rumah masing-masing. Krisis itu akhirnya terlewati dengan tenang.
Namun, bagi sebagian orang, ini hanya ibarat the calm before the storm.
Di dalam mobil yang mewah, Linda setengah mati menahan mual karena aroma menyengat dari tubuh Luke, sambil menggunakan handuk untuk menyeka rambut Luke.
Kebetulan, Joss sudah lebih dulu bergegas pulang setelah mendapat panggilan telepon dari rumah.
Pada saat itu, seluruh tubuh Luke dipenuhi kotoran. Matanya memerah dan tubuhnya gemetar sementara raut wajahnya sangat suram.
Linda tidak berani mengutarakan sesuatu yang bisa memprovokasinya saat itu, tapi ponselnya dibanjiri dengan panggilan dari orang-orang. Bahkan bos agensi secara pribadi menghubunginya untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Oleh karena itu, Linda hanya bisa menguatkan dirinya untuk bertanya, "Luke, dampak dari insiden ini sangat besar. Aku harus langsung menangani public relations dan mengklarifikasi segalanya. Jika tidak, konsekuensinya akan sangat parah! Tapi sebelum aku menangani PR, aku harus memahami sesuatu. Mengenai hal yang dikatakan wanita tua itu tadi... Apakah itu benar atau tidak?"
Plak! Suara tamparan yang sangat keras terdengar, karena Luke menampar wajah Linda. "Shut up! Moron! Mana mungkin itu benar?!"
Linda mengusap pipinya yang terasa panas menyengat. Meskipun Luke terus menyangkalnya, bagaimana pun, Linda sudah berada di sisi Luke dalam waktu yang lama. Dari reaksinya yang berlebihan dan kepanikan di matanya, Linda tahu dengan benar bahwa semua yang dikatakan wanita tua itu kemungkinan besar adalah benar adanya.
All this time, Luke bertingkah sangat arogan dan merasa bahwa dirinya pewaris tunggal dari keluarga kaya raya dan lebih bangsawan dari orang lain, namun dia selalu memanggil Win dengan sebutan the hillbilly. Tanda diduga, ternyata dialah si unggas liar itu!
That lowly and shameless ingrate was Luke himself!
Bagaimana mungkin dia dengan pongahnya dan bermuka tebal menuduh Win? Bagaimana caranya dia bisa membujuk keluarga Plowden sehingga mereka rela menelantarkan anak kandung mereka hanya untuk melindungi orang ini?
What was the depth of this man's schemes?
Memikirkan tentang itu semua, membuat Linda tiba-tiba saja menggigil ketakutan.
Luke kemudian membentaknya, "Pergi! Pergi dan buatkan statement untukku! Katakan saja bahwa itu semua palsu! That damned old lady is fake too! Semua itu karena ulah Win yang bekerja sama dengan orang-orang itu untuk memfitnahku!"
Linda memasang wajah tidak nyaman. "Sekarang ketika keluarga Tangwa yang secara pribadi mengatakan semua hal itu, para wartawan sudah pasti akan melanjutkan investigasi mereka mengejar petunjuknya seperti belalang. Ada terlalu bvanyak celah, Luke. Cepat atau lambat, kebenaran akan terungkap! Se-selain itu, ada... Ada wanita itu yang wajahnya dan juga wajahmu..."
"Apa kau sudah selesai bicara?!" Luke menampar Linda lagi.
Linda langsung menutup mulutnya rapat-rapat.
....Hanya dalam satu malam, namun kejadian kemarin sudah menjadi bahan pembicaraan seluruh kota. Semua orang mengetahui tentang hal itu. The power of internet is not joking!
Bahkan keluarga Wayar dan juga keluarga Plowden memobilisasi sumber daya mereka dan mencoba untuk meminimalisir dampak dari kejadian itu, tapi yang dilakukan mereka tidak bisa meredam apapun.
Hampir semua media cetak offline maupun online memuat berita itu, dengan judul berita yang ditulis dengan hurup besar dan tebal. Semuanya membicarakan tentang insiden malam tadi. Foto besar Luke dan juga Noni yang disandingkan dalam satu frame ada di mana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY-2
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...