Di koridor yang sepi itu, suara sedih Little Rio yang berteriak Papi berulang kali mengejutkan Bright, Ren, Minnie dan Sunny...
Little Rio berbicara...
Dia memanggil....Papi...
Reaksi pertama Bright adalah menekan beberapa tombol di ponselnya tanpa mengubah ekspresinya.
Kemudian, pintu itu terbuka dan seorang dokter berjas putih keluar. "Salah satu anggota keluarga pasien, silahkan masuk. Mungkin dengan itu bisa membangkitkan semangat pasien untuk bertahan hidup!"
"Little Rio! Dokyer! Biarkan Little Rio masuk!" Ren langsung memohon.
Dokter itu dengan cepat menarik tangan Little Rio ke dalam. Pintu tertutup lagi dan koridor kembali hening.
Pada saat ini, di dalam ruangan emergency itu, sebenarnya ada satu lagi ruangan tersembunyi di dalam dan Win berbaring di sana untuk tidur.
Tiba-tiba, pintu terbuka dari luar. Win mengira bahwa dokter ingin mengatakan sesuatu padanya, tapi apa yang terlihat oleh matanya adalah dokter membawa Little Rio masuk dengan mata yang merah penuh air mata!
"Little Rio?!" Win kaget melihat little bun dan dia dengan cepat turun dari tempat tidur.
Sebelum dia bahkan bisa berjalan, Little Rio sudah melepaskan diri dari dokter dan berlari. Dia menempelkan wajahnya ke pelukan papinya dan mulai menangis dengan keras di detik berikutnya!
Sebelum ini, bahakan jika Little Rio kesal, dia hanya menggunakan matanya yang berkaca-kaca untuk melihatmu. Dia tidak pernah menangis sepedih ini sebelumnya dan pakaian Win sudah basah kuyup dalam waktu singkat.
Saat melihat Little Rio menangis sampai kehabisan nafas dan mendengarkan tangisannya yang menyayat hati, hati Win hancur berkeping-keping.
Pada saat yang sama, dia menyadari bahwa dia telah melupakan Little Rio!
Damn it! Pasti Ren yang membawa Little Rio ke sini!
"Baby, don't cry. Baby, don't cry, okay? Lihat Papi, bukankah Papi baik-baik saja saat ini? Papi tidak kehilangan tangan atau kaki, Papi masih bisa melompat kesana-kemari dan hidup! Papi sebenarnya sama sekali tidak sakit ataupun terluka. I'm bluffing them! Papi tidak menyangka bahkan bayi Papi juga akan dibohongi..." Win dengan cepat menjelaskan pada Little Rio.
Little Rio berbaring dalam pelukan papinya sementara tangan kecilnya memegang erat baju Win, tidak mau melepasnya. Bahu kecilnya masih bergetar karena kebanyakan menangis.
"Papi...Papi is bad..."
"Yes, yes, yes! Papi is bad! Papi is the worst! Ini semua salah Papi! Papi seharusnya memberitahu Little Rio sebelumnya. Pada akhirnya, Papi tidak hanya menakut-nakuti orang jahat, Papi juga ternyata membuat bayi Papi ketakutan! Sorry! Sory, sorry! Papi is sorry...Papi....uhh..."
Di tengah kalimatnya, Win tiba-tiba menyadari sesuatu. Matanya langsung terbelalak dan dia menatap lekat-lekat Little Rio yang berada di pelukannya. "L-little Rio...apa tadi katamu? Apa yang kamu katakan barusan? Cepat katakan lagi! Cepat!"
Apa dia mengalami ilusi? Apa dia bena-benar mendengar Little Rio memanggilnya?
Little Rio mendongak dengan wajah kecilnya yang kesal dan mengerutkan keningnya pada Win dengan tidak senang. Lalu, dengan suara serak, dia berkata, "Papi is bad..."
Ketika dia selesai, Win memeluk little bun dengan sangat erat di tangannya dan air matanya langsung jatuh bercucuran...
Little Rio memanggilnya Papi...
Little Rio benar-benar memanggilnya dengan sebutan Papi!
Little Rio said I'm bad!
Oh! Little Rio said Papi is bad!
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY-2
FanfictionSebuah plot jahat dari saudara laki-lakinya, memaksa Win harus pergi jauh dari Thailand dan meninggalkan rumahnya. Setelah lima tahun, Win kembali ke Bangkok, kota yang membuat dirinya menyimpan banyak luka. Namun, lima tahun tinggal di luar negeri...