30

2.5K 116 38
                                    

Untuk kepentingan hiburan, penghitung di lapangan tembak tersebut memiliki pengaturan khusus. Jika seseorang mendapatkan 10 poin beruntun, itu akan memainkan nada selebrasi dan akan ada pengumuman target yang mendapatkan skor sempurna.

Begitu Win menyelesaikan setnya, terdengar nada yang keras dan pengumuman skornya yang sempurna.

Semua customer lainnya termasuk Rose, Tian, dan Cheryl tertegun.

Lapangan tembak itu diatur secara profesional. Selain menggunakan senjata dan peluru yang asli, sebagian besar tamu sangat menyukai senjata atau bahkan profesional, dan sangat jarang seseorang mendapatkan skor sempurna.

Tembakan Win telah menyebabkan keributan. Skor tinggi Cheryl sudah cukup mengesankan tapi mereka semua membeku ketika melihat skor Win.

Tian tidak bisa mempercayainya. "Apa?! Apa kau bercanda?"

Cheryl tampak menyedihkan, tidak bisa menerima hasil itu.

Rose memegang penghitung itu untuk melihat lebih dekat. "Bagaimana mungkin?! Apakah penghitungnya ada masalah? Itu pasti bermasalah! Di mana managernya? Tolong cek mesinnya!"

Win memutar matanya dengan dramatis sambil mengambil senjata dan melepaskan tiga tembakan lagi.

Nada selebrasi lain terdengar kembali, diikuti dengan pengumuman skor sempurna. "Second shooting range, ninth target, perrrrrfect score!"

Semua orang speechless.

Kali pertama skornya diumumkan, semua orang terkesan tapi mereka sangat terkejut saat mendengarnya untuk yang kedua kali.

What the heck!?

What was happening?!

Was this for real?

Sudah cukup sulit untuk seorang pro untuk mendapatkan skor sempurna secara berturut-turut!

Sekelompok besar kerumunan mulai berkumpul di sekitar situ untuk melihat siapa penembak jitu itu.

"Hey, apa kalian di sini untuk melihat orangnya dari pengumuman?"

"Yeah! Itu luar biasa! Mungkinkah itu dari tim operasi khusus?"

"Aku tidak tahu, target kesembilan....hanya ada pemuda dengan jaket putih yang memegang senjata sekarang. Mungkinkah orang yang mendapatkan skor sempurna sudah pergi?"

.....

Saat semua orang mulai membuat tebakan-tebakan liar, seorang pria setengah baya berusia lima puluhan mengenakan pakaian kasual lewat dengan seorang parajurit muda di sampingnya.

"Tanyakan siapa penembaknya," pria itu memerintahkan prajurit muda tersebut, matanya menatap tajam ke amna-mana seperti elang.

"Ya, Jendral!"

Another triple 10 points....

Tian menelan ludahnya dengan susah payah. Little bunny yang dijaganya tiba-tiba menjadi monster di matanya. Saat dia masih mencoba berpikir secara rasional tentang apa yang baru saja terjadi, dia mendengar suara seseorang memanggilnya.

"Tuan Lee...Tuan Lee..."

Tian berbalik, terkejut melihat seorang prajurit muda dalam balutan seragamnya. "Bukankah kau pengawal Uncle Emil Zhang, Juno?"

"Ya, itu saya!" Juno mengangguk.

"Ada apa?" Tian bertanya.

"Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan pada Anda, Tuan Lee. Apakah Anda di sini sejak tadi?" tanya Juno.

"Yeap, betul."

"Bagus! Apakah Anda tahu siapa penembak yang mendapatkan skor sempurna pada target kesembilan?" Tanya Juno hati-hati.

DESTINY-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang