"Soal Darius, apa kita bisa bahas sekarang?" tanya Lathan.Linda terdiam sejenak lalu kembali memainkan kelopak bunga di air itu sambil berpikir. Apa mungkin ini waktunya?
"Gue-" Linda terdiam saat kembali ragu. Apa Lathan akan percaya atau jijik?
Lathan meraih dagu Linda lalu mengecup bibirnya sekilas.
Linda menatap kedua mata Lathan yang meneduhkan. Berbeda dari biasanya yang tidak terbaca.
"Apa yang terjadi?" tanya Lathan.
Linda kembali menatap ke depan lalu menyiapkan diri agar lebih yakin. "Waktu itu- gue-" Linda menunduk. "Gue di paksa, gue dicekok obat, gue ga sadar di gituin sama Darius," jelasnya pelan.
Dan untungnya Lathan menangkap semuanya.
"Saat itu, gue nakal lo tahu. Ga ada yang percaya bahkan-" Linda menoleh menatap Lathan sendu. "Lo juga," lanjutnya.
Dan saat itu, Lathan merasa batu besar menghantam kepalanya. Sejenak ragu namun menatap kesungguhan di kedua mata Linda membuat Lathan sepenuhnya percaya.
Ternyata selama ini dia bodoh karena membenci Linda tanpa ingin tahu kebenarannya.
"Lena, bahkan dia hiks ga percaya hiks.." Linda menangis begitu sesak, seolah rasa yang selama ini dia pendam keluar semuanya.
Semua orang tidak ada yang percaya dan itu rasanya sakit.
Lathan membingkai wajah Linda, menyeka air matanya yang terus berjatuhan, Linda menangis seperti sesak nafas saking sakitnya.
Darius! Lathan menggigit giginya kuat menahan emosi. Semua titik gelapnya diawali oleh satu orang yang selalu Lathan benci.
"Maaf hiks gue hiks rusak malam hiks pertama kita setelah nikah hiks.." Linda tersedu-sedu.
Lathan mengecup leher Linda, mengecup bahunya lalu keningnya lama. "Sorry," bisiknya seraya menarik Linda ke dalam pelukannya.
"Gue hiks hilang perawan bukan karena hiks gue suka Darius dan nyakitin lo saat itu," jujurnya.
Lathan hanya mengusap punggung Linda dalam air.
"Gue hiks mau berubah dan terima lo tapi kejadian itu hiks gue hancur dan gue mutusin buat terus aja nakal hiks gue ga peduli lagi tentang lo atau siapapun. Cap gue udah nakal, gue akan selamanya jadi perempuan nakal,"
Lathan mengecup bahu Linda lalu mengurai pelukan. "Sorry," hanya itu yang bisa Lathan ucapkan. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi.
Linda terisak dia kembali mendekat dan memeluk Lathan. "Gue udah capek jadi nakal, Lathan." isaknya pelan.
"Berhenti. Jangan hukum diri lo lagi, kita mulai dari awal." bisik Lathan yakin.
Fullnya di Karyakarsa bagi yang mau. Lewat saja kalau ga mau karena part selanjutnya bisa di baca full. Makasih:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggoda, Om. (TAMAT)
RomanceLinda dipatahkan hatinya dari usia 10 tahun oleh sang ayah, cinta pertamanya. Linda kian tumbuh menjadi perempuan nakal. Lathan- om tirinya selalu hadir menemani pertumbuhannya hingga menjadi perempuan nakal yang banyak masalah disekolah, keluar mas...