2. Akhirnya Bisa Pelepasan

292K 4.4K 56
                                    

      Linda turun dari kasur Lathan dengan lemas lalu berjalan tertatih untuk segera meninggalkan kamar itu. Linda melirik jam yang sudah menunjukan pukul delapan pagi, dia jelas panik karena hari ini dia akan ada wawancara pekerjaan.

Dia bekerja di perusahaan kakak ibunya tapi tetap saja tidak bisa seenaknya saja masuk, harus melalui rangkaian yang sama rumitnya.

"Sial! Apa emang nasib gue harus jadi pengangguran?!" gerutunya teramat kesal.

Linda benar-benar menyesal dengan tingkahnya yang menggoda dan memancing kedamaian Lathan.

Si bajingan itu ternyata bisa tega sampai memperkosanya. Bukan perkosa sih, Linda juga menikmati tapi caranya tetap di paksa jadi sudahlah, sebut saja dia diperkosa!

"Anjing lo setan!" umpat Linda dengan menekan pelan perut bawahnya. Bekas percintaannya dengan Lathan tidak main-main sakitnya.

Linda melirik ruang tengah, di sana dengan cueknya Lathan menonton televisi. Suara langkah Linda seolah tidak menarik perhatiannya.

Tunggu! Kenapa Lathan begitu santai? Bukankah pria itu bekerja di perusahaan sebagai direktur? CEO? Entahlah!

Abaikan soal itu! Linda bersiap menerjang Lathan, dia ingin meluapkan seluruh rasa jengkel, marahnya.

"Lo anj—"

Lathan menoleh dengan tatapan tajam tak bersahabat. Linda menelan umpatanya agak kaget dengan aura Lathan yang semakin dingin tak tersentuh.

"Pergi!" geramnya penuh penekanan.

Linda merinding ngeri mendengarnya. "A-apa?!" namun tetap saja tidak terima.

"Per.gi!" tekannya.

"Setelah apa yang terjadi semalam dan lo bikin gue susah jalan?!" jeritnya marah tak terima. Memang setan om seumurannya itu.

Lathan tersenyum remeh. "Bukannya itu yang lo mau? Lo sukakan? Sampe temen gue aja mau lo deketin, apa semalem lo harusnya ngangkang ke dia?" tanyanya merendahkan.

Linda mengepalkan tangannya. "Gue emang udah lama ga virgin, gue anak club banget tapi bukan berarti gue selalu siap ngangkang sama siapa pun! Lo jangan so suci! Lo juga ga kalah kotor kayak gue!" tangannya terangkat lalu menampar Lathan sebagai pelampiasan setelahnya pergi mengabaikan rasa sakit di bawahnya.

***

Lathan mendesah rendah, mencoba lebih cepat bahkan banyak gaya namun tidak kunjung pelepasan, malah jadi hilang selera.

Perempuan bayaran yang terjamin bersih itu kembali dia usir dan tak lupa dia bayar. Sudah 3 perempuan berbeda selama dua minggu setelah dia seks dengan Linda. Tidak ada yang bisa menaikan gairahnya lagi, keluar jadi sulit.

Lathan jadi uring-uringan. Aura dinginnya semakin mencekam.

Lathan memutuskan pulang ke rumah dan makan malam bersama keluarga angkatnya yang mungkin saja di rumah karena ini hari libur.

Lathan turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumahnya menuju ruang makan, sesampainya di sana Lathan bersitatap dengan Linda yang sudah dua minggu semenjak kejadian tidak dia lihat itu.

Vila dan Chika terlihat asyik ngobrol lalu menoleh saat Lathan menarik satu kursi.

"Eh udah pulang," sambut Vila. "Kirain ga akan makan di sini lagi," Vila mengusap lengan anak angkatnya sekilas dengan senyum hangat.

Menggoda, Om. (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang