34. Perusak Dan Pulau Pribadi

48.1K 1.5K 16
                                    

       Keduanya masuk ke dalam lift menuju lantai paling atas. Beberapa pelayan terpercaya menyambut.

Linda tersenyum sebagai respon. Semakin hari berkat didikan Lathan, Linda jadi semakin baik dalam sopan santun.

"Good girl." Lathan memuji seraya mengusap kepalanya.

Lathan melepas topinya asal, begitu pun Linda. Kedua kaki Linda terayun menuju balkon namun Lathan tahan.

"Makan dulu, beres makan kita ke balkon."

Linda tidak menolak. "Ah iya! Gue juga laper," responnya riang.

Lathan menggeleng samar, padahal selama di mobil Linda banyak makan roti. Dia pikir Linda akan mendebat karena kenyang.

"Gue suka nafsu makan lo, lo ga rewel."

Linda mengusap perutnya dengan bangga. "Anak kita sebaik itu," balasnya.

Lathan tersenyum walau tipis.

Keduanya pun mulai sibuk makan dan setelah selesai nongkrong di balkon kamar. Menikmati siang hari yang berubah adem, tidak panas. Bahkan langit mulai mendung.

Keduanya berbincang ringan. Saling mengusap, mengecup hingga berakhir menuju tahap yang menggairahkan.

"Serius? Nanti ada yang ngintip gimana?"

"Ga akan. Jaga-jaga lo ga gue bikin polosan."

Linda yang posisinya seperti kucing pun mulai melenguh. Di kursi pantai yang lebar dan berkasur tipis itu keduanya saling melepaskan desahan.


Fullnya bisa di baca dikaryakarsa bagi yang mau. Engga pun ga papa bisa baca part selanjutnya. Makasih:)

Menggoda, Om. (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang