Lathan menoleh saat mendengar derap langkah yang tidak asing. Sepertinya Linda sudah kembali ke rumah yang sebelumnya izin ke depan perumahan untuk membeli sesuatu ke mini market.
Lathan mengernyit saat melihat Linda tergesa dengan bibir pucat. Terlihat panik sampai tidak sadar Lathan yang berdiri dia lewati.
Lathan dengan sigap mencekal lengan Linda hingga satu kantong plastik itu jatuh ke lantai dan isinya berserakan.
Linda menatap Lathan. "Bikin kaget! Apa sih!" sebalnya walau tidak menutup air wajah takut di wajah cantik Linda.
"Ada apa?" Lathan menyorot Linda penuh selidik. Dia yakin terjadi sesuatu saat di luar.
"Maksud lo? Lepas, ga ada apapun," balasnya dengan berusaha menarik lengannya.
"Ada apa?!" desak Lathan agak marah.
Linda menjilat bibir polosnya yang pucat itu sekilas. "Emang kenapa? Lepas, Lathan!" kesalnya.
"Ada apa?" geram Lathan semakin mendesak.
Linda pun menghela nafas pasrah. "Darius, tadi dia-"
Lathan melepas cekalannya lalu mengayunkan langkah menuju pintu depan. Dia harap Darius masih ada, berani sekali dia kembali mengganggu Linda yang kini sudah menjadi istrinya.
Linda panik, mencekal lengan Lathan namun berhasil di tepis.
"Gue mohon, gue masih takut! Jangan bikin gue makin takut, Lathan." Linda menghadang lalu membelit Lathan dengan kedua tangannya, memeluk Lathan erat.
Lathan menghentikan langkah, nafasnya memburu.
Keduanya cukup lama terdiam dalam posisi itu. Hingga Lathan membalas pelukan Linda setelah berhasil menelan amarahnya.
"Gue takut," ungkap Linda dengan semakin erat memeluk Lathan walau agak mengganjal perutnya.
Lathan mengecup puncak kepala Linda. "Gue ga akan izinin lo sendirian ke depan sekali pun, lo harus nurut!" bisiknya.
***
Linda berjongkok hendak memunguti barang beliannya yang berserakan di lantai namun Lathan tarik lengan Linda agar kembali berdiri.
Lathan yang mengambil alih dan Linda yang melihat itu tersenyum lalu mengusap kepala Lathan.
"Makasih,"
Lathan mendongak. "Gue maunya ciuman, ngapain cuma bilang makasih," balasnya santai.
Linda mendengus, sungguh merusak suasana.
Lathan berdiri lalu menyondongkan tubuhnya untuk mengecup bibir Linda namun Linda hadang.
"Eits ga bisa! Gue laper!" Linda merampas belanjaan di tangan Lathan lalu berjalan cepat menuju dapur.
Lathan hanya tersenyum tipis lalu berjalan santai menuju Linda yang mulai sibuk mengolah beliannya.
"Gue ga izinin lo buat beli-"
"Gue tahu! Gue cuma minta sedikit, lo aja yang habisin." potong Linda.
Lathan mendekat lalu mencekal lengan Linda. "Gue tahu lo lagi alihin sesuatu, apa yang Darius lakuin?" tanyanya.
Linda pun menghela nafas, mematikan lagi kompor lalu menatap Lathan. "Apa lagi, dia cowok gagal move on, makanya bahas masa lalu," jawabnya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggoda, Om. (TAMAT)
RomansaLinda dipatahkan hatinya dari usia 10 tahun oleh sang ayah, cinta pertamanya. Linda kian tumbuh menjadi perempuan nakal. Lathan- om tirinya selalu hadir menemani pertumbuhannya hingga menjadi perempuan nakal yang banyak masalah disekolah, keluar mas...