UP SPESIAL WALAU HIATUS KARENA AUTHOR LAGI ULANG TAHUN
Happy Reading 💙
.
.
.
"Gue pacar lo atau bukan sih?! Lo sama sekali gak keliatan peduli terus tiba-tiba datang nuduh gue playing victim! Bahkan lo gak nanya kenapa seragam gue basah sekarang!"
Geraldi dan Jefan tercengang begitu sampai di kantin, banyak orang yang memperhatikan mereka dari jauh. Mana mungkin ada yang berani mendekat dan ikut campur ke dalam urusan percintaan mereka berdua, mereka hanya berani menggunjing sambil berbisik.
"Gue benci sama lo! Benci banget!" Teriak cewek itu lagi, ekspresi menahan tangis terlihat jelas di wajahnya yang cukup memerah marah.
Pacar Pandu melayangkan tangannya, menampar keras pipi Pandu yang sejak tadi hanya diam dengan tatapan dingin.
"Jangan ikut campur," peringat Jefan sambil menahan lengan Geraldi.
"Lo brengsek! Dan semua cewek berhak tau supaya gak jadi korban lo lagi! Kita putus!" Teriakan itu lah yang mengakhiri drama romantis anak SMP. Ketika cewek yang kini berstatus mantan itu pergi, dua teman Pandu segera menghampiri dirinya yang masih berdiri terpaku.
Murid lainnya semakin ramai berbisik tentang mereka, maka Geraldi menyeretnya pergi ke tempat yang lebih sepi.
Jefan membiarkan mereka berdua lalu mendekati Rafa yang kebetulan sedang makan di dekat tempat pertengkaran Pandu tadi. "Tolong ceritakan." Pintanya sambil menatap Rafa sungguh-sungguh.
Rafa mengangguk, "duduk dulu. Gue ceritain sambil makan takutnya keburu bel masuk."
.
.
.
.
.
"Fares, kamu nyembunyikan apa dari aku selama ini?" Tanya Geraldi serius.
Mereka sedang berada di toilet belakang sekolah yang jarang digunakan. Tempat ini cukup sepi dan tidak kotor hingga cocok menjadi tempat bicara empat mata.
"Aku punya banyak mantan, aku juga pernah pacarin dua cewek sekaligus. Apa yang Angga bilang itu bener, aku sama sekali gak peduli apa yang terjadi sama pacarku karena sibuk main sama kalian juga yang lain." Cerita Pandu tanpa menatap wajah si pendek di hadapannya. Ia tidak akan sanggup melihat wajah berkaca-kaca itu, apalagi dia penyebabnya.
"Kenapa begitu? Fares yang kutau gak mungkin sok jadi cowok playboy begini, dia baik."
"Tapi aku emang brengsek."
Geraldi menghela nafas kesal. "Pasti ada alasannya, walaupun aku gak akan membenarkan hal itu. Kamu gak mau cerita?"
Suasana hening sejenak, Geraldi membiarkan Pandu berpikir dulu. Ia menunggu sambil mengusap-usap pipi Pandu yang tadi ditampar dengan keras oleh mantannya, walaupun pipi itu lumayan merah... Geraldi tau tamparan itu tidak menyakiti Pandu yang sudah biasa dihajar oleh keluarganya.
"Aku mau ngerasain cinta."
Tangan Geraldi yang mengelus pipi Pandu terhenti. "Aku juga mau ngerasain jatuh cinta kayak kamu ke Jefan. Sayangnya aku gak bisa cinta sama cewek-cewek yang kupacarin, tapi aku gak ngerti gimana caranya pisah dari mereka. Makanya aku sengaja bersikap gak peduli karena kukira dengan cara itu mereka bakal ngerasa capek dan pergi sendiri."
"Lo bener-bener brengsek," dada Pandu berdenyut nyeri mendengar kalimat itu dari Geraldi. Padahal ketika mantannya tadi memaki dirinya, ia tidak merasakan apa-apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Amicizia Complicata
Fiksi Remaja[Book 2] Sequel Bukan Ulin Biasa (BUB) BxB Pandu yang selalu mendapat pendidikan keras sejak kecil bertemu dengan anak manja kesayangan bernama Geraldi. Siapa sangka si emosian yang kasar bisa akrab dengan si manis penyabar. Mereka berteman hingga m...