Lupa hari ges😭👌
Kupikir ini baru hari Sabtu
Sorry yahhhSelamat membaca💙
"Far... Ehm... Pandu, gue mau gantian pegangin kuenya juga. Kasian pacar lo bawa itu sejak tadi," ucap Geraldi seraya mengambil plastik berisi bolu yang dipegang oleh Tasya. Mereka baru saja turun dari mobil dan sedang berjalan masuk ke rumah sakit.
Tasya memberikannya sambil berterima kasih sementara Pandu terlihat heran mendengar ucapan Geraldi, tapi ia belum sempat menanyakan hal itu karena Tasya mengajak dirinya bicara. Lagipula pacarnya hanya memegang selama di mobil agar aman dan tidak rusak, sepertinya Geraldi berniat mengatakan hal lain.
"Galen! Selamat sore!"
"Makasih karena sudah mau jenguk gue, walau gue gak terlalu kenal beberapa diantara kalian." Ucap Galen, badannya masih terpasang perban dan gips di beberapa bagian.
Arion masih setia berada di samping Galen, menerima kotak kue yang diberikan Pandu. Tentu saja itu hasil patungan beramai-ramai, bukan hasil morotin pacar Pandu beneran.
"Yah gue juga gak kenal lo tapi cepat sembuh yo! Lo ikut boxing kan? Gue bisa daftarin lo ke tempat latihan gue," tawar Dimas yang paling lihai sok akrab setiap bertemu orang baru.
"Waw, thanks. Gue jadi semangat buat cepat sembuh," jawab Galen sambil terkekeh kecil. "Oh iya, Jefan mana?"
Semua orang serempak menyingkir dan memperlihatkan Jefan yang sedang berdiri di ambang pintu, anak itu tidak bicara apapun sesampai di rumah sakit.
"Apa?" Jefan bertanya heran saat tiba-tiba Geraldi menariknya agar mendekat ke ranjang Galen.
"Gue mau bilang makasih banyak karena sudah jenguk gue tiap hari dan nemanin Arion selama disini," ucap Galen berhasil membuat semua yang ada disana menatap tak percaya ke arah Jefan.
Terlebih Geraldi dan Pandu, mereka sampai menganga kaget mendengar fakta itu. "Ternyata selama ini lo diam-diam peduli ya sama Galen? Jadi ini urusan yang bikin lo jarang pulang bareng kita? Kenapa gak ngajak sih?"
Omelan panjang dari Geraldi diangguki oleh Pandu dan Angga. "Lo kenapa ngikut ngangguk?"
"Gue ngikut aja, sayang."
Pandu mengernyit jijik, "gausah sayang-sayang! Pacar gue cemburu ntar!"
"Lo selingkuhin gue?!" Angga menganga dramatis, berhasil membuat yang lainnya tertawa melihat mereka berdua.
Tasya tertawa kecil, baru kali ini ia melihat segerombolan kawan laki-laki yang aneh seperti mereka. Selama ini ia bersekolah di sekolah khusus putri jadi ini pengalaman pertamanya, ia menyukai semua kawanan Pandu yang menyambutnya dengan baik.
.
.
.
.
.
"Damai ya, karena mantan Pandu sudah gak berulah." Celetuk Geraldi tiba-tiba saat sedang memakan batagor bersama.
Pandu yang sedang minum terbatuk mendengar ucapan itu, "Mantan gue terus yang disalahin anjir." Protesnya dengan wajah menahan amarah.
Geraldi dan Keno terkekeh bersamaan. "Cie belain mantan," goda mereka serempak.
Pandu meraih leher Geraldi, memitingnya hingga lelaki mungil itu terpaksa memohon ampun kepada yang mulia kanjeng ndoro agar dilepaskan dari siksaan tersebut. Mana berani ia menyentuh Keno karena pawangnya selalu siap sedia mengawasi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amicizia Complicata
Teen Fiction[Book 2] Sequel Bukan Ulin Biasa (BUB) BxB Pandu yang selalu mendapat pendidikan keras sejak kecil bertemu dengan anak manja kesayangan bernama Geraldi. Siapa sangka si emosian yang kasar bisa akrab dengan si manis penyabar. Mereka berteman hingga m...