Beneran deh, kalo kalian baca 'Bukan Ulin Biasa' dulu baru kalian ngerti hubungannya sama kasus ini
Sekalian promosi kan ceritanya ehehe
Jangan lupa baca 'Bukan Ulin Biasa' dulu ya ges!!!Semoga adegan uwu di chapter ini bisa sedikit menghibur kegalauan bagi kalian yang nge-crush-in Galen
Tag warning! ⚠️
Slight NSFW🔞🔞🔞.
.
.
.
"Kenapa cuma rekaman waktu kejadian yang hilang?" Farel bertanya-tanya heran sambil memperhatikan monitor di ruang cctv sekolahnya. Diputar berkali-kali pun terlihat jelas bahwa rekaman pada sekitar jam kematian Galen sengaja dihilangkan.
Bagas dan Cakra yang menunggui di sampingnya juga heran melihat keanehan cctv ini padahal itu bukti jelas yang merekam pembunuhan Satrio terhadap Galen. Mereka hanya berhasil menemukan potongan vidio saat salah satu dari anak buah Satrio naik ke rooftop bertiga. Itu sama sekali tidak bisa menjadi bukti tapi bisa menjadi petunjuk.
"Apa dia pakai orang dalam buat ngehapus bukti?" Terka Cakra.
"Bukan. Ini bukan kelakuan aparat, vidionya hilang sejak hari kejadian. Jefan dan Pandu sudah meriksa ini duluan, mereka juga nemukan keanehan karena rekaman hari itu menghilang dengan cepat." Sanggah Farel lalu berdiri dari kursi, ia tidak bisa menemukan bukti disini.
Bagas dan Cakra bertukar tatap, sepertinya mereka berdua sepemikiran. "Rekaman itu diambil sama orang yang ada di bawah kuasa Satrio?"
"Bisa jadi di saat kejadian... Sudah ada orang berjaga di dalam sini."
Pasukan Satrio menghilang tanpa jejak secara bersamaan. Entah sedang bersembunyi atau malah berpura-pura sekolah dengan baik setelah melakukan hal keji pada Galen.
Bahkan Farel dan teman-temannya mencari seluruh anak buah Satrio yang tidak terlibat untuk dihabisi dan dimintai kesaksian. Mereka hanya tau bahwa Satrio sejak dulu memiliki ambisi untuk mengalahkan Galen dan berencana mengeroyok anak itu dengan 6 orang terkuat dari pasukan.
Saat ini mereka sudah menangkap salah satu anak buah Satrio yang bersembunyi di markas lama mereka.
Farel berjongkok di hadapan remaja yang sudah terikat di kaki dan tangannya. "Dimana Satrio?"
Remaja itu tidak menjawab, Bagas hampir emosi karena si remaja memilih bungkam. Namun Cakra menahannya, "lakban di mulutnya belum lo lepas, anjing."
"Oh iya! Pantas gak mau jawab!" Bagas segera menarik lakban dari mulut tahanan hingga terlepas sepenuhnya.
Cakra capek banget sama dua temannya ini, kadang kalo udah pinter ya pinter banget dan begitupun sebaliknya, kadang bego banget ril no fek.
"Dimana Satrio?" Farel mengulang pertanyaan.
Orang yang ditangkapnya terlihat ketakutan, ia menatap tiga orang di hadapannya seakan mereka adalah monster mengerikan setelah mendengar pertanyaan mengenai Satrio. "Gue gak tau! Sejak kejadian di rooftop sekolah, kita semua terpencar entah kemana. Gue ngerasa kota ini gak aman, seakan-akan ada yang bakal ngehabisin kita diam-diam!"
"Maksud lo, polisi?"
"Bukan! Lebih mengerikan daripada itu!"
Farel, Bagas dan Cakra semakin tak paham dengan ucapan cowok ini. Tatapan yang dilayangkannya seperti pernah melihat sesuatu yang mengerikan secara langsung, jelas sekali sikapnya menunjukkan bahwa ia sangat trauma dihampiri oleh orang tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/319958785-288-k45772.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Amicizia Complicata
Fiksi Remaja[Book 2] Sequel Bukan Ulin Biasa (BUB) BxB Pandu yang selalu mendapat pendidikan keras sejak kecil bertemu dengan anak manja kesayangan bernama Geraldi. Siapa sangka si emosian yang kasar bisa akrab dengan si manis penyabar. Mereka berteman hingga m...