AKSKSKSKSKSK LUPA HARI LAGI
SELAMAT MEMBACA 💙"Gimana kerja samanya? Lancar?" Tanya Cakra setelah Bagas dan Farel tiba di markas mereka, sebuah ruko tua tak terpakai milik keluarga Bagas.
Ada banyak anak Bhineka lain menunggu kabar dari Farel dan Bagas yang pergi ke warung Bu Endang untuk menawarkan kerja sama tadi.
Farel duduk di atas sofa, "mereka juga kena teror rumor aneh. Keluarga Kevin yang jadi incarannya, jadi mereka setuju buat kerja sama."
"Rencananya bakal diomongin nanti, tapi setidaknya kita punya sekutu. Kalian gak perlu khawatir." Tambah Dimas yang duduk di sebelah Farel.
"Lu ngebucin Keno doang ya disana!"
"Biar gitu, gue nyimak anjir!"
Duo sekawan itu bertengkar, membuat suasana tegang diantara anggota Aleard mencair. Cakra bahkan sudah terlihat lebih santai dan ikut duduk di tengah pertengkaran itu untuk melerai.
Wajah orang-orang disana tampak bersyukur, entah kenapa mereka ngerasa lawan mereka cukup kuat jika hanya dilawan sendiri. Tapi demi menguak kebenaran dari kematian Galen, mereka harus bisa menghadapi rintangan ini. Kevin dan teman-temannya punya power tersendiri untuk menghadapi lawan mereka, kerjasama ini pasti akan membawa banyak keuntungan.
.
.
.
.
Pandu baru saja datang dari luar kelas saat Nindy menjewer telinganya akibat lupa membayar kas kelas. Setelah perdebatan Pandu dengan bendahara galak tersebut, cowok tinggi itu duduk di sebelah Geraldi sambil menghela nafas berat.
"Habis duit lo?" Tanya Geraldi.
Pandu mengangguk kecil lalu menyalakan handphone hendak bermain game.
"Makan di rumah gue aja, kayak biasa." Tawarnya kemudian diiyakan oleh Pandu lagi. Ia menyandarkan diri pada Pandu untuk menonton cowok itu bermain game.
Geraldi terdiam beberapa saat ketika menyadari aroma yang familiar tercium dari baju Pandu. "Kok baju lo bau pewanginya Keno ya?"
Pandu tersentak kaget saat mendengar ucapan Geraldi, kebetulan ia baru saja diam-diam bertemu Keno di kamar mandi belakang. Ia juga sempat memeluk Keno yang terlihat butuh pelukan selama beberapa saat.
"Game lo kalah tuh!" Ucap Geraldi ketika melihat Pandu terdiam kaku. "Kenapa sih? Tiba-tiba sakit perut ya? Diary?"
"Diare, Ger." Ralat Angga yang tak sengaja mendengar ucapan Geraldi.
"Tadi... Mm, tadi gue gak sengaja nabrak Keno di toilet, bisa nempel gitu ya baunya ternyata..." Jawab Pandu beralasan. Entah kenapa ia tidak mau Geraldi tau hal ini, padahal mereka tidak dalam hubungan apapun. Pandu merasa telah berselingkuh dari Geraldi karena hal ini.
"Gue duduk sama Jefan! Pulang sekolah juga sama Jefan!" Keno masuk ke dalam kelas sambil menarik tangan Jefan. Tak lama Kevin masuk ke dalam kelas dengan wajah sendu, hal itu memancing tawa dari Angga dan Dimas.
Geraldi memperhatikan keributan mereka dari tempat duduknya, ia sedikit cemburu karena akhir-akhir ini Jefan sering bersama Keno. Kevin juga pernah mengatakan padanya kalau ada orang misterius diantara mereka yang menjadi teman rahasia Keno.
Apa mungkin itu Jefan ya? Geraldi menerka-nerka sendiri.
Melihat wajah Geraldi yang nampak tak bersemangat membuat Pandu berkeringat dingin. Apa Geraldi tau ia berbohong? Namun saat melihat arah tatapan si manis tertuju pada Jefan, Pandu jadi merasa sangat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amicizia Complicata
Teen Fiction[Book 2] Sequel Bukan Ulin Biasa (BUB) BxB Pandu yang selalu mendapat pendidikan keras sejak kecil bertemu dengan anak manja kesayangan bernama Geraldi. Siapa sangka si emosian yang kasar bisa akrab dengan si manis penyabar. Mereka berteman hingga m...