Seorang laki-laki mengemudi dengan kecepatan tinggi. Dengan lihainya ia menyalip satu demi satu kendaraan yang berada didepannya. Sialnya, dia terjebak di lampu merah serta kemacetan yang padat. Beruntung dia berada di posisi paling depan sekarang.
"Sial! Lampu merah lagi!! Aku akan ketinggalan penerbangannya Rara." Umpatnya sembari memukul kemudi.
Siang ini jalan raya di pusat kota sangatlah padat oleh kendaraan. Orang-orang yang menyeberang jalan juga tak kalah ramai, sehingga ia terus membunyikan klakson mobil tidak sabar. Dia terlihat sangat terburu-buru dan takut terlambat. Jalanan yang ramai ini membuatnya frustasi dan tidak ada harapan untuk bisa mengejar Rara.
Malvin melihat kearah depan dan melihat orang-orang yang lalu lalang menyeberang jalan. Seketika kedua matanya membulat sempurna saat ia menangkap sosok wanita berambut sebahu yang dikenalinya dan sudah sangat lama ia tidak pernah mendengar kabar serta melihatnya.
"Apakah dia.."
Malvin segera membuka pintu dan turun dari mobil.
"YARIN!" Panggilnya. Tetapi ia sudah tidak melihat wanita itu di tengah orang-orang. "Menghilang, apakah hanya halusinasiku saja..." Ujar Malvin dalam hati.
Skip!
"Tidak ada detak jantung, pupil melebar, hentikan penyelamatannya." Titah seorang dokter yang menangani pasien wanita paruh baya itu.
BIIP!!
"Dia kehilangan banyak darah sebelum dibawa ke rumah sakit, kami telah mencoba yang terbaik."
BIIP-!
"Penyelamatannya berlangsung selama 3 jam 15 menit. Waktu meninggalnya pasien pukul 09:48. Maafkan aku."
"Ibu?"
BIIIIPP..!!~
Naira segera membuka matanya dan merubah posisinya menjadi duduk. setelahnya ia menghela nafas panjang.
"Aku memimpikan hal yang sama lagi.."
Biip.Biip.Biip---
Deringan jam itu membuat Naira tersadar, dengan cepat Naira menyambar jam terlihat jam sudah menunjukkan pukul 07:30 pagi.
"Astaga! Aku terlambat ke sekolah!" Naira langsung melempar jam dering di atas ranjang dan beranjak untuk bersiap-siap.
"Untung saja tidak terlambat!" Naira mengusap keringat di dahinya.
"Akh.. tapi lariku terlalu kencang, lukanya terbuka." Naira merasakan kembali perih pada kakinya.
"Kau tidak perlu terburu-buru berangkat ke sekolah jika kau bangun lebih awal." Ujar Darren
"Darren, Jack!" Naira menoleh pada keduanya
Darren membuka sebuka buku berukuran sedang. "Selama semester ini, kau bolos dan selalu terlambat. Kau pasti sudah akan gagal jika bukan karena aku dan Jack!" Darren masih mengamati buku yang dipegangnya. Mungkin itu buku catatan absensi seluruh mahasiswa.
"Aaaaargh! Jangan memarahiku ketika kita bertemu~" ucap Naira seraya menutup telinga dengan kedua tangannya.
Darren dan Jack hanya terkekeh melihat tingkah Naira.
"Sekolah akan segera memilih bintang dari england turna, kalau begini kamu bisa kehilangan kualifikasi untuk mendaftar loh~" kata Darren sambil menjentikkan telunjuknya.
Setiap tahun, pelajar yang paling terkenal akan dipilih menjadi bintang dari england turna yang akan dianggap sebagai "pondasi semangat" dari sekolah dan menikmati status ruang tunggu/ mempunyai ruang khusus serta perlakuan istimewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
~PERFECT~ [END]
Ficção AdolescenteMark x Ningning "sial kenapa tidak ada yang memberitahuku gadis pengatur ini sudah kembali!" -Malvin Arkana Satya "Oh, apa dia marah?" -batin Naira "Aku belum pernah melihatmu selama bertahun-tahun, keliatannya kau tumbuh lebih tinggi, kucingku!~Ku...