Ketika langit menampakkan semburat keorange Malvin dan Naira memutuskan untuk kembali ke apartemen Malvin. Mereka menghabiskan waktu bersama sekedar untuk berjalan-jalan. Malvin menghentikan mobilnya setelah sampai di depan apartemennya. Keduanya keluar mobil secara bersamaan.
"Rara! Kalian akhirnya pulang__!" Heboh mami Iryana
Bola mata Naira membulat kaget. "?!!"
"Mami Iryana?!" Batin Naira. "Ma... Mama! Kenapa mama sudah disini? Mengapa tidak memberitahu sebelumnya, jadi kami bisa bersiap-siap.." ucap Naira sedikit canggung.
"Sungguh membuatku terkejut! Mami Iryana begitu bersemangat..." Ucapnya dalam hati
"Rumah baru kalian sudah disiapkan! Ayo! Ikut dengan mama! Kamu juga cepat ikut!" Mami Iryana menarik tangan Naira dengat semangat.
"Rumah baru?! Apa itu!?" Naira membuka matanya lebar. "Mama! Pelan-pelan! Mau kemana begitu terburu-buru!?" Kini Naira pasrah saja tangannya ditarik-tarik oleh sang mama mertua.
~~~
"Butuh waktu lebih dari sepuluh menit berkendara dari pintu gerbang ketempat ini, vila ini keren sekali!!" Batin Naira yang terus mengaggumi bangunan didepannya yang begitu megah.
"Rara, bangunan ini adalah rumah pernikahan kalian, kamu suka'kan?" Tanya mami Iryana
"Ma, apakah Malvin tahu tentang hal ini?" Tanya Naira. Malvin hanya menatap Naira sebentar dan segera berpaling menghindari tatapan Naira. "Malvin kenapa kamu tidak menghentikannya?!" Batin Naira menahan kesal.
"Kenapa jika dia tahu, jika dia ada pendapat lain maka tendang saja dia keluar, ayo! Kita masuk dan lihat!" Berbeda dengan seblumnya kali ini Mami Iryana menarik tangan Naira dengan lembut.
"Tidak, maksudku mama telah memberiku cukup banyak sebelumnya..."
"Kalian menikah, sekarang menyiapkan rumah pernikahan kalian juga tidak mau terima... Apa gunanya aku sebagai ibu mertua ini?" Mami Iryana menampakkan wajah sedihnya
Naira panik melihat ibu mertuanya yang berubah sedih. "Bukan begitu, bukankah sudah ada apartemen pernikahan milik Malvin..." Naira berusaha menenangkannya.
"Tidak bisa! Apartemen itu terlalu lusuh! Aku tidak suka!" Jawab mami Iryana
"Itu disebut lusuh? Aku tidak mengerti dengan dunia orang kaya..." Ucap Naira dalam hati
Naira merangkul bahu mami Iryana. "Itu... Ayo kita masuk sama-sama dan lihat" ajaknya sopan. "Lebih baik jangan bantah niatnya, jangan lukai hatinyaa..." Batin Naira.
"Baiklah" mami Iryana tersenyum. "Ayo cepat! Ada begitu banyak ruangan untuk dilihat!" Ucap mami Iryana kembali bersemangat
"Apakah itu berarti berkeliling? Tiba-tiba merasa bahwa rumah besar sangat mengerikan..." Ucapnya dalam hati pasrah Naira yang tangannya kembali ditarik-tarik ibu mertua.
Sampai kedalam rumah mami Iryana merentangkan kedua tangannya. "Rara, cepat lihat desain ini, apakah kamu menyukainya? Jika tidak suka, mari kita ganti." Ucapnya enteng
"Ma, mama mengubah dekorasi interior dan furniture?" Tanya Malvin yang masih meneliti sekitar
Naira membulatkan matanya sedikit terkejut. "?!"
"Jangan banyak bicara!" Balas Iryana
Naira terus memperhatikan setiap interior dari sudut ke sudut. ~Terpana. "Baru di renovasi? Dekorasi ini sangat familiar" batinnya. Ingatannya kembali pada beberapa bulan lalu saat dia pergi berdua dengan mami Iryana dan melewati sebuah rumah yang cukup menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
~PERFECT~ [END]
Teen FictionMark x Ningning "sial kenapa tidak ada yang memberitahuku gadis pengatur ini sudah kembali!" -Malvin Arkana Satya "Oh, apa dia marah?" -batin Naira "Aku belum pernah melihatmu selama bertahun-tahun, keliatannya kau tumbuh lebih tinggi, kucingku!~Ku...