38. DIBOHONGI+MALU

269 25 2
                                    

Pagi hari...

KRINGGG~!!!

Sontak kedua mata Malvin terbuka kaget, mendengar dering ponselnya begitu keras. Pasalnya ia meletakkan ponselnya di samping kepalanya. Tanpa melihat siapa yang menghubunginya dengan cepat Malvin menyambar ponsel dan mendekatkannya pada telinganya.

"Halo. Rara?" Jawabnya semangat, walaupun masih terdengar suara khas orang bangun tidur.

"INI BUKAN RARA! INI IBUMU!" Balas seberang sana tak kalah keras.

Bahu Malvin seketika merosot dan memejamkan matanya. "Bukan Rara ternyata." Batinnya. "Baiklah. Ma, kenapa mama meneleponku pagi-pagi sekali? Apa terjadi sesuatu?"

"Apa kau tahu Rara akan menikah?"

"Apa mama bilang!?" Malvin memelototkan matanya, mendengar perkataan mamanya barusan.

"Dia akan menikah dengan Jaega hari ini jam 3 sore. Di gedung Q kota" ucap mami Iryana serius.

"Tidak mungkin! Apa yang mama bicarakan!? Kemarin kami...." Sebelum Malvin menyelesaikan kata-katanya, mamanya memotong terlebih dahulu..

"Malvin, dia akan tumbuh dewasa suatu hari nanti. Sekarang kamu sudah menyerah padanya, dia bebas untuk memilih pasangan lain. Aku sudah memutuskan untuk memberikan separuh dari harta kita sebagai hadiah pernikahan. Malvin, mama sangat mengenalmu. Kau ragu saat cinta sejati datang. Rara sudah kecewa denganmu berkali-kali. Kau merasa tenang karena kau tahu jelas bahwa Rara mencintaimu. Tapi orang akan meninggalkanmu saat mereka sudah cukup kecewa. Mereka akan pergi dengan diam-diam bahkan tanpa sebuah perpisahan. MALVIN, KAU AKAN KEHILANGANNYA."

"...."

"Halo? Malvin, apa kau masih mendengarkanku?" Tanya seberang sana

Perusahaan AS

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 14.30, dan Malvin masih duduk di kursi kerjanya dengan beberapa berkas di atas mejanya. Dia tidak bisa fokus pada apa yang dikerjakannya sekarang. Pikirannya terus memikirkan apa yang disampaikan mamanya tadi pagi. "ITU TIDAK BOLEH TERJADI!" Gumamnya pelan. Malvin bangkit dan berniat ke tempat yang diberitahu mamanya.

Gedung Q

"Ini adalah hari yang indah, pasangan yang akan menyatakan cinta mereka satu sama lain dan membuat komitmen untuk saling percaya. Pernikahan berasal dari cinta dan kepercayaan. Itu membutuhkan kedua belah pihak untuk berjanji bahwa mereka akan saling mencintai dan percaya selamanya."

Di sisi lain, Malvin menambah kecepatan laju mobilnya. Dengan kecepatan di atas rata-rata, Malvin lebih menekan gas lagi. Seakan-akan dia memang menantang maut.

"Mereka adalah bagian dari satu sama lain di kehidupan. Bersama mereka membentuk kesatuan. Bersama mereka akan menghadapi apapun yang kehidupan siapkan untuk mereka. Mereka akan berbagi mimpi."

Malvin berlari...

"Mulai sekarang, mereka akan menjadi pasangan satu sama lain di sisa...."

BRAKKK!!!

Pintu ruangan yang begitu besar terbuka lebar kedua sisinya, menampakkan sosok laki-laki yang berdiri di tengah ambang pintu. Raut wajahnya yang terlihat dingin menatap lurus kedepan.

"Aku keberatan dengan pernikahan mereka!" Serunya lantang.

Orang-orang yang berada di ruangan itu tampak saling berbisik satu sama lain.

"Siapa orang itu?"

"Dia adalah CEO grup AS..."

"Heboh sekali! Apa dia ingin membawa pengantin wanita pergi?"

~PERFECT~ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang