39. KENCAN BENERAN

294 31 2
                                    

Tubuh Naira mematung ketika Malvin membisikannya dengan lembut. Belum sempat dia menjawab, Malvin sudah lebih dulu menciumi wajahnya. Mulai dari kening, kedua matanya, kedua pipinya secara bergantin, hidung, turun ke dagunya, hingga berakhir pada bibirnya. Malvin memberi kecupan pada bibir Naira, dan berakhir memagutnya lembut. Naira bisa merasakan pagutan lembut Malvin. Sampai pada saat nafas keduanya kian memburu, Malvin melepaskan pagutannya. Dengan posisi hidung keduanya saling bersentuhan.

"Aku mencintaimu Ra." Ucap Malvin dengan suara beratnya.

Naira masih mengatur deru nafasnya. Mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Mendengar ungkapan Malvin membuat dadanya semakin berdebar hebat. Belum sempat nafas Naira kembali normal, Malvin kembali menciuminya. Ciuman itu turun pada leher jenjangnya.

"Uh..."

"Aku takut..." Ucap Naira gemetar menatap lurus Malvin.

"Jangan takut" ucap Malvin menenangkan. Malvin mengangkat dagu Naira dengan jari telunjuk kanannya

"Um..."

"Tidak ada seorangpun yang bisa menyakitimu mulai sekarang, termasuk aku." Malvin meyakinkan dan tersenyum manis. Malvin kembali menempelkan hidungnya pada hidung mancung Naira. "Aku akan lembut, percayalah padaku." Ucapnya lembut dengan suara beratnya yang berhasil membuat tubuh Naira meremang.

Malvin kembali melumat bibir pink Naira yang sangat candu baginya. Ciuman keduanya semakin panas karena hasrat keduanya semakin besar. Malvin memperlakukan Naira dengan lembut.

"Aarghh..." Rintih Naira.

"Um.. aarghh.." tubuh Naira gemetar. "Um... Lembutlah padaku..." Lanjutnya.

"Rara, aku mencintaimu"

"Apakah aku satu-satunya wanita yang kau cintai?"

"YA" ucap Malvin yakin. "Aku tidak akan membiarkanmu pergi, kau milikku"

.
.
.

Pagi hari...
Perusahaan AS

"Selamat pagi~"

"Pagi.."

"Kau mengenakan jas hari ini!"

"Sekarang jas cukup populer!"

"Bukankah kalian bilang itu terlihat norak saat sekretaris Naira yang memakainya?" Sela seorang karyawan laki-laki.

"Apa yang kau tahu?!" Jawab salah satu wanita dengan ketus.

"Sekretaris Naira menarik tuan Jaega dan tuan Malvin sekaligus! Itu membuktikan bahwa pakaiannya bagus dan menawan." Kata karyawan wanita pada yang lainnya.

"Itu benar." Jawab yang lainnya serentak.

"Aku terlihat lebih cantik daripada sekretaris Naira! Tuan Malvin akan jatuh cinta padaku!"

"Hentikan! Akulah wanita paling cantik disini."

Para karyawan wanita berebut siapa yang paling cantik dengan pakaian berjas untuk membuat bosnya menyukainya.

"Selamat pagi semuanya~" ucap Naira sopan pada semua karyawan yang berada disana.

"I, itu sekretaris Naira!" Ucap mereka kaget

"Ternyata dia sangat cantik!"

Naira tidak berpakaian seperti biasa yang ia kenakan saat bekerja. Dengan kata lain dia tidak memakai setelan jas yang dianggap semua orang norak. Dia juga tidak memakain kacamata bulatnya. Sehingga orang-orang bisa melihat dirinya yang sebenarnya.

Ruangan Malvin

"Tidak! Kau tidak bisa menggunakan baju seperti ini saat kerja!" Malvin kaget dengan penampilan Naira saat ini. Tidak seperti biasanya. "Tidak! Kau tidak seharusnya datang bekerja!" Lanjutnya.

~PERFECT~ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang