9. KUPU-KUPU CANTIK

238 44 0
                                    

Seorang pelayan muda menghampiri bibi Zang dan membungkuk hormat kepada kepala pelayan tersebut.

"Ada masalah apa?"

"Nona Rara pulang" jawab pelayan itu.

"Oh! Hal yang melegakan bagi tuan" bibi Zang tersenyum melihat Malvin yang duduk sofa tak jauh darinya.

"Hemm"

"Dia pulang terlambat" lanjutnya dalam hati.

"Aku pulang!" Teriaknya dari pintu.

"Bibi Zang, lihat gaun baru yang dibelikan kak Siera untukku! Sangat indah bukan?"

"Wahh, Rara kita menjadi gadis yang cantik! Sekarang sudah dewasa yaa~" balas bibi Zang yang terpesona.

Malvin mengintip dengan ujung matanya, "ya, dia benar-benar cantik!" Batinnya.

"Kau memang dewasa, syukurlah tidak menjadi jelek".

Apa yang keluar dari mulutnya benar-benar berbeda dengan isi hatinya.

"Humph! Aku tidak mengharapkan pujian darimu!" Matanya melirik Malvin malas.

"Bibi Zang, kau benar. Aku adalah gadis yang sudah dewasa sekarang. Jadi, mulai saat ini aku akan tidur sendirian. Kak Malvin, terimakasih telah menjagaku selama beberapa hari ini" Rara tersenyum manis.

Dalam hati Malvin bersorak kegirangan karena dia bisa tidur dengan nyenyak tanpa terganggu lagi. "Aku merasa senang kalau dia akhirnya tidur sendirian. Tapi aku tidak suka perasaan dimanfaatkan dan diabaikan." Tiba-tiba dia agak sedikit tidak suka ini.

"Bibi Zang, aku akan pergi tidur sekarang"

"Baik, air mandi nona sudah siap, selamat mandi dan selamat malam nona~"

"Terimakasih"

Naira segera naik ke lantai dua, dia benar-benar merasa lelah sekaligus senang malam ini. Di sepanjang dia berjalan menuju kamarnya iya terus bersenandung. Mood dia benar-benar bagus sekarang.

Malvin yang melihatnya seperti itu merasa sedikit aneh dengan gadis itu. "Apa yang terjadi padanya saat mereka pergi berbelanja? Ini seperti ada yang tidak beres.." pikirnya.

"Tuan tidak tidur?" Tanya bibi Zang membuat Malvin tersadar dari lamunannya.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, dan hanya menyisakan lampu kamar Malvin yang masih menyala. Dia tidak bisa tidur, dia mencoba mengambil buku untuk di bacanya berharap dia bisa ketiduran waktu tengah membacanya. Namun, sudah lebih dari beberapa lembar yang ia baca, matanya masih belum ada tanda-tanda mengantuk. Dia mengacak rambutnya asal.

"Gadis kecil itu sepertinya sudah tidur sekarang, ini perlu waktu untuk membiasakan malam tanpa keributan..lebih baik aku melihatnya."

Malvin beranjak dari ranjangnya menuju kamar Naira. Sesampainya di depan kamar Rara, ia membukanya dengan sangat pelan agar tidak membangunkan sang empu pemilik kamar. Dia mematung sejenak melihat pose tidur Naira yang memakai dress tidur yang panjangnya hanya sampai di atas lutut itu.

"Pose yang menarik hati!" Batinnya. Seketika wajahnya memerah.

Malvin segera menyelimuti Naira bahkan ia menutupi sangat rapat sehingga terlihat seperti bayi yang di bedong selimut.

"Sekarang dia tidak akan kedinginan" ucapnya tersenyum.

Malvin meletakkan sebuah surat di dekat bantal Naira. Sebelum dia meninggalkan kamar Naira, dia mengecup kening Naira lembut.  "Selamat malam. Mimpi indah!" Ucapnya pelan.

-📌-

"Selamat pagi tuan"
Sapa para pelayan yang melihat Malvin datang menuruni tangga. Malvin hanya tersenyum tipis sebagai balasan.

"Aku kupu-kupu cantik~ kupu-kupu cantik.."

Terdengar Naira yang asik bersenandung di ruang tv, Malvin pun menghampiri arah suara itu. Terlihat Naira yang duduk di sofa memakai dress yang menampilkan bahu dan tulang selangkanya itu.

"Mengapa dia memakai gaun ini yang hampir tidak menutupi tubuhnya?" pikirnya.

"Aku kupu-kupu cantik~"

"Pagi-pagi sudah begitu senang.." batin Malvin menatap Naira heran.

"Kenapa kau memakai gaun seperti ini lagi?"

Naira menoleh kearah suara berasal "oh, sepupuku sudah bangun.."
Naira beranjak dari duduknya  menghampiri Malvin yang berada tak jauh darinya.

"Aku punya kabar baik untukmu"

"Kabar baik macam apa?"

"Papa menulis surat untukku!" Katanya sembari tersenyum lebar.

"Oh, apa yang dia katakan padamu?"

"Kepo, ini rahasia~" Naira menggenggam erat surat itu.

"Tenang Malvin! Kau orang dewasa! Orang dewasa tak mudah lepas amarah" Malvin membatin. Ia berusaha menenangkan diri agar tak lepas kendali.

"Btw, Malvin. Aku akan pergi dengan kak Siera malam ini. Jadi aku tak akan makan malam denganmu"

"Lagi? Kau mau kemana?"

"Ini rahasia~ Ha Ha Ha"

"..."

"Ya sudah, bersenang-senanglah! Dan hati-hati!" Jawab Malvin akhirnya.

TAPI MALVIN TIDAK TAHU KALAU BALAS DENDAM GADIS KECIL ITU BARU SAJA DIMULAI...

                                   

Terimakasih, buat yang setia membaca cerita ini dan nunggu tiap update-annya🥰

See youu Next chapter 😁

~PERFECT~ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang