31. BERBEDA

199 30 4
                                    

Naira Restial mendaftar sekolah di luar dan tidak pernah pergi ke kampus. Namun, dia mendapat nilai tertinggi dan menempati posisi pertama di setiap ujian. Dia menjadi terkenal di kampusnya.

Setengah tahun kemudian, Jaega Argantara lulus lebih cepat dari jadwal dan bergabung dengan perusahaan ayah dan kakeknya.

Malvin Arkana Satya berusaha keras untuk mencari Rara, tapi dia selalu gagal. Karena ibunya lebih cerdik untuk menyembunyikan Rara.

Tiga tahun kemudian...

Sebuah mobil memasuki pekarangan rumah megah bak istana, semua pelayan berbaris rapi untuk menyambut kedatangannya. Seseorang terlihat turun dari mobil, dengan percaya diri dia melangkahkan kakinya menuju rumah di depannya. Semua pelayan terpana dengan pesonanya, tapi tetap membungkuk hormat padanya. Dia membalas dengan senyuman semua sapaan padanya. Dia memasuki rumah itu dan...

"Nyonya, nona Rara kembali!" Ucap salah satu pelayan.

"Mami Iryana, aku sangat merindukanmu~" Naira berlari ke arah mami Iryana.

"Oh, hebat. Biar aku melihatmu." Mami Iryana merentangkan kedua tangannya. Dengan cepat Naira menghambur dalam pelukannya. "Putri kecilku sudah tumbuh dewasa.." ucapnya sambil mengusap kepala Naira.

Naira melepas pelukannya dan menatap mami Iryana. "Kenapa mami Iryana masih sangat muda setelah beberapa tahun?" Naira tersenyum menampilkan deretan giginya.

"Oh, kau memang gadis yang manis~" ucap mami Irya memegangi kedua pipinya tersenyum malu. Mami Irya memegang bahu kiri Naira, " Kau sudah lulus, sekarang kau bisa bersenang-senang, jangan mencemaskan hal itu.. (mami Irya terdiam sejenak) hal itu, itu salah Malvin. Jika kau menyesal...." Mami Iryana diam menunduk merasa bersalah juga. Belum sempat ia menyelesaikan perkataanya, Naira sudah menyahutinya

"Jangan khawatir mami Iryana. Aku tidak apa-apa, aku akan melakukan dengan baik, aku tidak akan mengecewakanmu. Aku adalah Naira Restial yang tidak bisa dihancurkan~" ucap Naira tersenyum manis ke arahnya. Mami Iryana mengangkat kepalanya mendengar jawaban Naira membuatnya kaget lalu ia tersenyum.

"Maka lakukanlah, gadis baik. Aku akan selalu menjadi pendukungmu."

Keesokan harinya..

"Apa kau mendengar itu? Nyonya Iryana mengirim sekretaris untuk tuan Malvin, katanya dia itu tunangannya tuan Malvin." Bisik salah satu karyawan ke yang lainnya.

"Benarkah?!"

Tak lama seorang wanita dengan pakaian kerja yang sederhana melewati kedua karyawan yang sibuk bergosip itu. Wanita dengan pakaian sederhana, sepatu pantofel sederhana, rambut panjangnya di kepang satu menjuntai di punggungnya dan ia juga memakai kacamata bulat untuk menutupi wajah polosnya tanpa make up, sangat berbeda dengan pakaian karyawan lainnya yang sangat glamor, sepatu yang tinggi dan polesan di wajah mereka. Penampilannya membuat orang yang melihatnya merasa bahwa dirinya adalah orang yang tertinggal.

"Apa itu orangnya?" Bisik karyawan wanita itu dengan suara pelan.

"Lihat bajunya, kuno sekali. Kenapa wanita seperti itu bisa menjadi sekretaris tuan Malvin?" Teriak lainnya.

"Bajunya mengerikan, tuan Malvin tidak akan suka padanya." Sahut yang lain.

Tok tok tok!!

"Masuk"

"Nona Rani, apa kau sudah menyiapkan materi untuk rapat hari ini?" Tanya Malvin tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas-berkas di tangannya.

Wanita itu tersenyum tipis. "Tuan Malvin, nona Rani sudah meninggalkan pekerjaannya karena menikah, aku akan menyiapkan materi rapat untuk anda."

~PERFECT~ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang