Bab 04 . Acara Ulang Tahun

9.9K 452 1
                                    

Arini sampai dirumah pukul setangah enam sore, Arini langsung mendatangi kamar sang anak karena merindukan bocah itu.

Arini mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka menampilan Leo sudah selesai mandi dan sedang berganti pakaian dengan dibantu Sari, babysitter anaknya. Arini tersenyum melihat interkasi merka berdua.

" Selamat sore anak Bunda yang tampan " sapa Arini dengan senyum lebarnnya.

" Bundaaaa " Leo langsung berlari kearahnya dan menubruk Arini saat menyadari kehadiran wanita kesayangannya itu.

Arini mengelus rambut Leo yang tengah memeluk perutnya dengan erat.

" Apa kabar anak Bunda hari ini ? " tanya Arini, " Gimana Leo disekolah barunya Sari ? " tanya Arini kepada Arini

" Abang sangat antusias Bu, bahkan selalu memperhatikan ajaran gurunya. Dia bisa berbaur dengan sahabat barunya " lapor Sari.

" Benarkah, anak Bunda hari ini menjadi anak Baik ? " tanya Arini

" Tentu dong Bun, biar Leo menjadi anak yang yang membanggakan buat Bunda, Eyang, Kakung dan Om Doni " ucapny apolos dengan mata berkedip lucu namun mampu membuat hati siapapun yang mendengarnya menghangat.

" Wah... anak Bunda pasti selalu membanggakan " puji Arini membuat bocah berusia empat tahun lebih itu tersenyum lebar menampilkan deretan gigi susunya yang nampak putih berjejer rapih.

Arini mengangkat Leo dalam gendongannya lalu mengecup pipi anaknya yang nampak gembul.

" Sari kalau mau pulang sekarang tidak apa, biar saya saja yang menemani Leo selanjutnya "

" Boleh Bu ? " tanya Sari.

" Tentu, gak masalah. Toh saya sudah pulang. Jangan lupa bawa makanan diatas meja untuk keluargamu "

" Iya, Bu terima kasih banyak. Kalau begitu saya pamit ya bu. Bang Leo Mbak Sari pulang dulu ya, besok pagi kesini lagi "

" Iya Mbak, hati-hati dijalan. Terima kasih sudah menemani Leo hari ini " ucap Leo. Anak itu selalu mengucapkan terima kasih setelah dibantu atau merasa terbantu.

Sari tersenyum mengangguk kemudian pamit undur diri. Kini aku beralih menatap Leo.

" Bunda mandi dan berganti baju dulu ya, Abang tunggu dikamar Bunda atau mau diruang tengah " tawar Arini.

" Tunggu diruang tengah sambil nonton TV boleh ? " tanyanya dengan lucu.

" Boleh dong. Gemas banget sih Bunda sama kamu Nak " Arini mengecup kedua pipi anak itu sehingga membuat Leo tertawa kekikikan karena kegelian.

" Ampun Bun, geli. Sudah dong " ucap Leo disela-sela tawanya.

" Bunda, " rengeknya dengan mata berkaca-kaca sambil tertawa.

Arini menghentikan aksinya menjahili anaknya, lalu mengajaknya keruang tengah. Setelah menyetel film kartun untuk anak-anak, Arini meninggalkan Leo sendiri untuk segera mandi.

Selesai mandi dan beganti baju santainya Arini mendekati sang anak yang masih nampak anteng didepan TV memonton film kartun kesukaannya.

" Anteng banget sih anak Bunda,sampai gak sadar ada Bunda duduk disampingnya " Arini mentoel hidung mancung sang anak.

" Eh Bunda, maaf ya Bun, Abang gak tahu " ucapnya merasa bersalah.

Arini tersenyum lalu membelai rambut anaknya dengna sayang " Gak papa sayang, oh iya minggu Abang diundang Om Tio ke acara ulang tahun Saskia " ucap Arini

" Saskia anak perempuan dengan gigi ompong itu Bun ? " tanya Leo sambil berfikir.

Arini hampir saja tertawa ngakak saat mendengar penjabaran anakku soal Saskia, anak dari Tio sahabatnya dikantor. Saskia memang anak yang cantik dan dengan rambut ikalnya yang membuat gadis kecil nampak seperti boneka,

Semburat Lembayung Di Ujung Senja ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang