Arini dan Leo sudah berada diruang tunggu bandara internasional. Mereka berdua berencana un tk berlibur ke kota E, sesuai dengan permintaan Leo.
Entah dari mana anak itu tahu tempat wisata yang menakjubkan dikota itu, terlebih ini kali pertama Leo meminta sesuatu. Arini memang pernah berjanji akan mengajak Leo pergi berlibur jika anak sembuh dari sakitnya.
Beberapa hari yang lalu Leo menagih janji Arini untuk pergi berlibur. Dan setelah Arini meng-iyakan permintaan Leo, anak itu langsung antusias sampai menjadi destinasi wisata yang diinginkannya.
Dan disini lah mereka berada. Sedang menunggu pesawat mereka. tak lama terdengar pengumuman dari phak bandara untuk memasuki pesawat. Arini mengandeng lengan Leo dan bergegas menuju pesawat.
Arini membantu Leo untuk memasang sabuk pengaman dikursinya.
" Sayang, duduklah dengan tenang " ucap Arini saat melihat betapa antusiasnya anak itu menaiki pesawat untuk pertama kalinya.
" Hehehhe, maaf Bun, Leo terlalu senang " ucap Leo sambil memperlihatkan deretan gigi suusnya yang rapih.
Arini menikmati perjalanan ini sambil melihat pemandangan diluar jendela.
" Bun, rasanya luar biasa banget ya bisa terbang seperti ini " ucap Leo dengan polosnya.
Arini tersenyum dengan ucapan Leo yang nampak polos " Suka gak ? "
" Abnget Bun, lain kali kita naik pesawat lagi ya Bun "
" Baiklah, asalkan Abang rajin belajar dan jadi anak baik "
" Leo kan sudah menjadi anak baik Bun "
" Baiklah, kalau begitu Bunda akan rajin menabung agar kita bisa jalan-jalan berdua " ucap Arini sambil mengecup pucuk kepala Leo.
Setelah terbang selama hampir dua jam akhirnya pesawat mereka mendarat di bandara kota E. Arini memesan sebuah taxi untuk membawa mereka ke penginapan yang sudah dibookingnnya.
Arini memesan penginapan dipinggir pantai, memudahkan mereka untuk menikmati suasan pantai. Sampai dipenginapan yang mereka sewa, leo langsung berlari menuju pantai didepan penginapan mereka
" Leo, jangan terlalu dekat dengan pantai. Tunggu Bunda selesai berbenah dulu " teriak Arini saat melihat sang anak sudah berlari menuju pantai.
" Oke Bun, Abang hanya bermain pasir dipinggir pantai " ucap Leo
Arini hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya. Leo bahkan berlari tanpa menggunakan alas kaki dan hanya memakai celana pendek dan kaos dalamnya. Bocah itu melemparkan kemejanya begitu saja dilantai.
" Kelakukan nya persis banget sama Bapaknya jika sudah berhubungan dengan pantai " ucap Arini tanpa sadar.
Gerakan Arini terhenti saat menyadari ucapannya barusan, sepertinya dia baru menyadari banyak kesamaan antara Ganendra dan Leo. Selain wajahnya yang mirip bahkan kesukaan mereka berdua juga sama.
Selesai membereskan koper miliknya dan Leo, Arini menyusul Leo bermain ditepi pantai.
Arini duduk diatas pasir sambil mengawasi Leo membuat bentuk-bentuk apapun dari pasir.
Arini tersenyum melihat betapa lebarnya senyum Leo saat ini. Sejak dibandara senyum anak itu tidak pernah lepas dari bibirnya. Hal itu membuat Arini merasa trenyuh, karena kesibukan dan terbatasnya keuangannya membuat Leo tidak pernah merasakan liburan dengannya.
" Sepertinya aku harus benar-benar rajin menyisihkan penghasilanku untuk bisa Leo berlibur lagi " gumam Arini lirih.
Sudah hampir tiga jam Arini menemani Leo bermain, kemudian Arini mengajak sang anak untuk pulang kepenginapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semburat Lembayung Di Ujung Senja ( End )
RandomPerceraiannya dengan mantan suaminya dua tahun lalu membuat Arini berubah menjadi sosok yang tertutup. Perpisahan mereka membuat wanita itu jatuh terpuruk, terlebih dengan penghianatan suami serta sahabatnya. Membuatnya susah untuk percaya lagi terh...