Bab 52 . Bulan Madu

4.3K 169 1
                                    

Satu minggu setelah pesta pernikahan Ganendra dan Arini digelar dikota B, keduanya memutuskan untuk berbulan madu bertiga ke Singapura. Mereka berdua sengaja mengajak Leo karena kesekalian liburan keluarga ke Universal Studio sesuai keinginan Leo.

Awalnya kedua keluarga mereka menentang, mereka bilang liburan bertiga bisa menyusul kemudian hari. Tapi Arini menolak, dia ingin mengajak Leo dalam bulan madunya sekaligus menjadikannya liburan keluarga.

Ganendra tidak keberatan dengan ide istrinya. Malahan pria itu menyambut gembira usul Arini, karena dirinya juga ingin berlibur bersama anak dan istrinya.

Dan disinilah mereka sekarang, mereka baru saja chek in dihotel berbintang lima Hard Rock Hotel Singapore. Ganendra menyewa hotel selama satu minggu mereka disana.

" Wahh.... Bun, lihat indah banget pemandangannya, bahkan kolam renangnya tampak luas dilihat dari jendela " ucap Leo penuh takjub. Mata anak itu berbinar melihat suasana yang tampak menyenangkan baginya.

" Nanti kita bisa berenang disana jika abang mau " ucap Ganendra, mengusap kepala Leo dengan sayang.

" Horee... selain itu Leo juga mau berenang dikolam renang kamar kita Yah " ucap Leo.

" Tentu, tapi besok saja ya., ini sudah terlalu sore jika kamu mau berenang " ucap Ganendra.

Leo hanya mengangguk sambil tersenyum. Anak itu kembali menempelkan keningnya dijendela kaca sambil melihat pemandangan luar.

Arini hanya menggeleng dan tersenyum melihat kelakuan anak semata wayangnya. Wanita cantik itu membongkar koper mereka bertika dan menata pakaian mereka kedalam lemari.

Ganendra mendekati istrinya dan memeluknya dari belakang, membuat Arini berjengit kaget.

" Aku senang kita memutuskan mengajak Leo dibulan madu kita. Kita benar-benar berlibur bertiga dan mungin saja akan menjadi berempat dengan adik Leo yang kemungkinannya sudah hadir disini " bisik Ganendra sambil mengusap perut rata Arini.

" Sepertinya mas lebih bersemangat semenjak Leo mengucapkan keinginannya tentang memiliki seorang adik " sindir Arini. Tepat setelah malam pernikahan mereka, tiba-tiba mengucapkan keinginannya tentang seorang adik kepada Arini. Dan tentu saja disambut gembira oleh Ganendra. Pria itu bahkan langsung menjelaskan berbagai hal yang akan terjadi jika mempunyai seorang adik. Termasuk akan terbaginya perhatian untuk Leo kepada adiknya nanti.

Dan Leo sama sekali tidak keberatan mengenai hal itu. Bocah itu semakin antusias saat mendengar Ganendra berjanji memberinya adik sebanyak yang Leo inginkan. Dan tentu saja hal itu membuat Arini mengusurt pelipisnya pusing.

" Tentu saja sayang, aku bahkan tidak mengira Leo akan meminta adik secepat itu. Aku kira akan harus menunggu selama beberapa tahun kedepan " ucap Ganendra sumringah. Pria itu mengecup surai Arini yang wnagi vanila. Ganendra melepaskan pelukan mereka dan menghampiri Leo.

" Sayang kamu sudah laper belum ? " tanya Ganendra.

" Sedikit ? ayah dan Bunda sudah laper ? "

" Belum, nanti kita makan malam dihotel saja ya, biar bisa istrirahat lebih cepat. Dan besok pagi baru kita jalan-jalan "

" Baiklah "

" Kamu tidak keberatan kan sayang ? " tanya Ganendra kepada sang istri yang baru saja ikut bergabung bersama kedua pria tercintanya.

" Tak apa, pesan saja dari sekarang. Minta antar jam tujuh malam saja "

" Baiklah, aku telpon restorannya sebentar "

Ganendra melangkah menjauh sambil menelpon restoren hotel mereka menginap. Setelah memesan makanan, mereka memutuskan untuk mengobrol sambil menemani Leo yang masih saja asyik melihat-lihat kamar yang mereka sewa.

Semburat Lembayung Di Ujung Senja ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang