Sudah satu bulan ini Arini bekerja lembur karena masalah perusahaan. Perusahaan mereka terus mengalami penurunan omset dan mengalami kerugian.
Menurut desas desus yang beredar, kantor pusat akan mendatangkan CEO baru untuk membantu mengatasi masalah kerugian yang dialami perusahaan mereka.
Pagi ini Arini memperdiapkan materi yang akan dibahas dalam meeting pagi ini. Dia akan megantikan Pak Candra karena beliau sedang berada diluar kota untuk melobi calon pelanggan mereka.
Dengan langkah tegap Arini memasuki ruang meeting dan memilih untuk duduk dikursi paling ujung. Banyak dewan direksi yang sudah hadir diruangan ini. Namun dirinya belum melihat CEO perusahaan ini datang.
Tak lama kemudian Pak Rusdy selaku CEO perusahan GR Corp masuk bersama dengan Tika sebagai asistennya. Tika melambaikan tangan saat melihat Arini. Sedangkan Arini hanya menganggukan kepala untuk membalasnya.
Suasana meeting terasa sangat mencekam karena perdebatan-perdepatan yang dikemukan oleh para dewan direksi lain. Pak rusdy bahkan menegur Direktur keuangan karena selalu mempersulit biaya opersinal perusahaan tanpa mau mempertimbangkan.
Dan tentu saja Arini mendapatkan teguran karena divisi marketing mereka mengalami penurunan penjualan padamusim ini. Beliau meminta Arini untuk lebih meningkatkan lagi omset penjualan. Dan bahkan meminta Arini untuk turun tangan sendiri.
Pak Rusdy bahkan membandingkan dibidi marketing saat aku turun tangan langsung dan saat aku hanya mengawasi mereka.
" Saya yakin kamu dan Candra pasti bisa meningkatkan omset penjualan kita jika kalian turun tangan secara langsung " ucap Pak Rusdy
" Baik Pak, saya akan berusaha semaksimal mungkin " ucap Arini.
" Dan berita untuk kalian semua, besok pagi kita akan kedatangan CEO baru untuk sementara, dan saya akan tetap disini untuk mendampingi dan membantu beliau. Beliau adalah CEO dikantor pusat sekaligus putra dari pemilik perusahaan. Saya harap kita semua menyambut kehadiran beliau dengan hangat dan bisa membantu beliau selama berada disini " ucap Pak Rusdy.
Kami mengakhiri meeting pagi ini dengan semangat baru. Arini membereskan berkas didepannya dan bangkit dari kursinya. Namun sebelum keluar ruangan Pak Rusdy memanggilnya, membuat Arini mengurungkan niatnya untuk segera keluar ruangan.
" Arini, tunggu sebentar " ucap Rusdy.
" Baik Pak, ada yang bisa saya bantu Pak "
" Saya baru tahu kalau kamu sudah mengajukan cuti mulai besok, bisa diundur dulu lusa? Setidaknya kita harus menyambut kedatangan CEO baru " tanya Rusdy.
Arini terdiam sebentar untuk mempertmbangkan usulan dari Bos nya. Sebenarnya bisa saja Arini menunda keberangkatanya. Namun tiket pesawat dan Hotel sudah terlanjur dipesan.
" Mohon maafkan saya Pak, saya sudah terlanjur memesan tiket dan Hotel. Tidak mungkin saya batalkan begitu saja. Terlebih lagi anak saya sudah sangat antusias dengan liburannya. " ucap Arini dengan menyesal.
Rusdy hanya mengangguk-anggukkan epalanya mengnerti " Begitu ya, memang salahku meminta menunda setelah menyetujui cuti tahunanmu " ucap rusdy bijak.
" Saya akan menemui CEO baru kita secara pribadi saat saya sudah kembali dari cuti. Saya akan meminta maaf langsung kepada beliau Pak " ucap Arini.
" Baiklah kalau begitu. Maaf sudah menahanmu disini Arini. Kamu bisa keluar. Sampai jumpa tiga hari lagi " ucap Rudy lalu menepuk bahu Arini lembut.
Arini hanya mengangguk dan mengikuti Rusdy dan Tika keluar ruangan.
" Leo pasti sudah tidak sabar dengan Liburan kalian " bisik Tika disebelah Arini . Mereka berdua mengekori Pak Rusdy dibelakangnya.
" Anak itu bahkan sudah menyiapkan agenda tempat-tempat yang akan kami kunjungi " bisik Arini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semburat Lembayung Di Ujung Senja ( End )
RandomPerceraiannya dengan mantan suaminya dua tahun lalu membuat Arini berubah menjadi sosok yang tertutup. Perpisahan mereka membuat wanita itu jatuh terpuruk, terlebih dengan penghianatan suami serta sahabatnya. Membuatnya susah untuk percaya lagi terh...