Arini sedang membereskan mejanya selepas memberikan pidato serah terima kepada pengantinya yang baru. Pengantinya datang dari kantor pusat dikota A.
" Kami akan merindukan dirimu dan Leo pastinya " ucap Tio. Semua sahabat Arini tengah berada diruangan Arini. Membantu wanita itu memberekan barang-barang pribadinya.
" Berkunjunglah ke Kota A, aku akan senang hati menyambut kalian " ucap Arini.
" Aku masih belum bisa menerima Mbak Rini resign hari ini " ucap Wika.
" Sama , rasanya sayang banget tau gak " sahut Devika.
" Kalian ini, Mbak Rini kan harus ikut Pak Boss. Jangan halangi dia karena kalian " ucap Sholeh
" Betul. Kan kita masih bisa berkumpul jika kita datang kesana " timpal Aji.
Arini hanya tersenyum melihat teman-temannya memperdebatkan dirinya. Bahkan Arini sendiripun merasa akan kehilangan kebersamaan mereka selama ini. Bagaimanapun mereka adalah sahabat yang selalu membela dirinya.
Mereka mengantar kepergian Arini sampai lobi depan. Disana sudah ada Ganendra yang menunggu Arini dengan bersandar dimobilnya.
Pria langsung menghampiri istrinya dan meraih bawaan Arini dan memasukkannya kedalam mobil.
Arini berbalik menghadap para sahabatnya " Aku pamit dulu ya. main-mainlah kalian ke kota A. Aku akan menyambut kedatangan kalian " upamit Arini.
Mereka semua saling berpelukan. Saling mengucapkan salam perpisahan dan berjanji akan saling mengunjungi dikemudian hari.
" Kami pamit ya " ucap Ganendra dan Arini bersamaan.
Arini melambaikan tangannya saat mobil Ganendra mulai bergerak meninggalkan halaman kantor GR Corp.
" Kita jemput dulu Sari dan Leo ya " ucap Ganendra.
Arini hanya mengangguk. Minggu lalu Arini menyempatkan diri mengurus kelulusan Leo dari pendidikan dasarnya. Arini dan Ganendra sengaja menunda kepindahan mereka sembari menunggu ujian kelulusan Leo. Leo menjadi lulusan termuda yang lulus sekolah dasar di usia 9th.
Saat ini Leo sedang menunggu dirumah Sari, karena gadis itu akan mengikuti Arini dan Ganendra yang pindah ke kota B. Arini menjual rumahnya saat dirinya memutuskan pindah kerumah Baru yang Ganendra beli saat itu.
Arini menempatkan penjaga rumah dan istrinya yang membantu mereka untuk mengurus rumah milik mereka dikota B. Sehingga meskipun tidak ditempati namun masih akan tetap terawat.
Mobil Ganendra berbelok memasuki pekarangan rumah yang tampak tidak terlalu luas. Rumah sederhana milik keluarga Sari.
Ganendra membukakan pintu untuk sang istri dan berjalan beriringan.
" Ayah.. Bunda " teriak Leo saat melihat kedatangan kedua orang tuanya.
Ganendra menangkap tubuh Leo yang berlari menyongsong kedatangannya.
" Kamu sudah siap Sari ? " tanya Arini.
" Sudah Bu. Sari juga sudah berpamitan dengan kedua orang tua sari dan Adik-adik lainnya " sahut Sari
" Baiklah, kita langsung berangkat saja. Kemana keluargamu yang lain? " tanya Arini saat tidak melihat anggota keluarga Sari yang lain.
" Bapak dan Ibu sudah pergi kesawah Bu. Kalau adik-adik masih sekolah " ucap Sari.
" Tidak apa tidak menunggu mereka dulu ? " tanya Arini memastikan. Rasanya tidak sopan jika tidak berpamitan kepada kedua orang tua Sari.
" Tidak apa Bu, mereka menitip salam kepada Ibu dan Bapak. Juga meminta maaf tidak bisa menemui kalian. Karena pekerjaan mereka disawah tidak bisa ditinggalkan " terang Sari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semburat Lembayung Di Ujung Senja ( End )
RandomPerceraiannya dengan mantan suaminya dua tahun lalu membuat Arini berubah menjadi sosok yang tertutup. Perpisahan mereka membuat wanita itu jatuh terpuruk, terlebih dengan penghianatan suami serta sahabatnya. Membuatnya susah untuk percaya lagi terh...