Bab 41 . Kangen

7.4K 245 7
                                    

Sudah dua minggu berlalu semenjak Arini dan Ganendra kembali memutuskan untuk bersama. Arini bahkan sudah mulai kembali masuk kerja setelah cuti satu minggu.

Berkat Ganendra para wartawan yang memburunya kini sudah tidak ada lagi. Berita mengenai mereka kini sudah tidak ada lagi dimedia masa. Pria itu saat ini tengah berada di kota A karena ada pekerjaan yang harus ditangani oleh dirinya.

Akibat permasalahan tempo harus perusahaan Ganendra terkena imbasnya meskipun tidak begitu fatal. Pria itu menghubungi Arini, akan secepatnya kembali ke kota B setelah semua pekerjaannya selesai. Mereka berencana untuk mencari rumah untuk Ganendra, sesuai dengan saran Arini.

Saat ini Arini sedang meeting bersama Candra dan seluruh staf marketing untuk membahas peluncuran produk baru perusahaan mereka.

" Jadi mulai sekarang kalian harus lebih meningkatkan lagi kinerja kalian agar produk kita bisa diterima di pasaran. " ucap Arini mengakhiri meeting mereka.

" Siap Bu " ucap para staf serentak.

" Baiklah... kita akhiri meeting kita saat ini. Silahkan kalian lanjutkan lagi pekerjaan kalian yang tertunda. Selamat pagi "

Satu persatu mereka semua keluar dari ruang meeting. Tinggal Candra dan Arini yang masih mengobrol membahas masalah Arini.

" Bapak tidak menyangka kalau mereka akan berbuat seperti padamu. Padahal mereka dari kalangan berada. Bukankah seharus bisa menjaga kehormataan mereka. " ucap Candra menyesali perbuatan Raharja dan Baskoro.

" Yah... mungkin mereka mengangap harta dan kedudukan adalah segalanya, terlebih mereka bisa dengan mudah mendapatkan segalanya sejak lahir "

" Bagaimana kondisi Leo saat ini ? "

" Awalnya anak itu sedikit takut karena banyak wartawan berkerumun disekitarnya. Bahkan Leo harus menghadapi tatapan dari para wali murid yang penasaran padanya. namun anak itu terlalu dewasa untuk menyikapi masalah ini " ucap Arini

" Ya.. Leo jauh lebih dewasa dari kelihatannya. Sepertinya otak cerdas Leo menurun dari Ayahnya. " ucap Candra sambil mengenang betapa jenius sosok Ganendra muda.

" Gurunya menyarankan kepada saya untuk Leo bisa akselesari kelas 3tahun " ucap Arini.

" Wah.. bukankah saat ini dia masih kelas dua sekolah dasar ? "

" Iya... sebetulnya Leo sudah memahami pelajaran untuk anak SMP... dia saat ini sedang belajar untuk pelajaran anak SMA "

" Wah... luar biasa sekali... kalian pasti sangat bangga dengan Leo "

" Sangat Pak. Dia bahkan jauh lebih pintar dari Bundanya " ucap Arini sambil tertawa.

" Sepertinya kalian memmutuskan untuk kembali bersama " tebak Candra tepat sasaran.

Arini mengangguk " Iya... demi kebaikan Leo juga. Ganendra ingin Leo tidak kehilangan sosok Ayah dalam kesehariannya. "

" Lalu kamu sendiri ? "

" Saya juga ingin membesarkan Leo bersama-sama. Kembali membangun keluarga yang sempat hancur. "

Candra mengangguk mengerti, pria paruh baya sepenuhnya mengerti apa yang dipikirkan oleh Arini maupun Ganendra.

" Aku yakin kalian bisa mengatasi semua ini bersama-sama, terlebih Ganendra sudah jauh berubah banyak " ucap Candra bijak.

" Arini, kamu sudah Bapak anggap seperti putri sendiri. Jangan sungkan untuk bicara denganku " cambung Candra sebelum mengakhiri perbincangan mereka. pria itu menatap Arini dengan sorot mata terdunya.

Arini menatap Candra dengan sorot mata penuh haru " Tentu, terima kasih sebelumnya Pak "

Candra menepuk pelan bahu Arini kemudian berlalu meninggalkan wanita itu diruang Meeting sendirian.

Semburat Lembayung Di Ujung Senja ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang