Bab 30 . Pelukan

5.4K 257 5
                                    


TERIMA KASIH UNTUK KALIAN YANG SUDAH MENUNGGU DAN MENDUKUNG CERITA YANG AKU BUAT. SEBAGAI PENULIS AKU SANGAT BERTERIMA KASIH KEPADA KALIAN SEMUA YANG MENYUKAI CERITAKU.NAMUN ADA BEBERAPA YANG MENGHINA.

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK... MEMBERI SARAN ITU TIDAK DILARANG. NAMUN MENGHINA CERITA TERLEBIH MENGHINA PENULIS ITU SANGAT DISAYANGKAN.

JIKA KALIAN. TIDAK SUKA DENGAN CERITA YANG AKU BUAT CUKUP TINGGALKAN DAN JANGAN DIBACA.

TOLONG HARGAI PENULIS YANG SUDAH BERSUSAH PAYAH MENULIS CERITA MEREKA.ENTAH SIAPAPUN AUTOR NYA . KARENA MENULIS SEBUAH KARYA TIDAK SEMUDAH MENULIS HINAAN KALIAN.

UNTUK PENDUKUNGKU DAN YANG MENYUKAI KARYAKU ..TERIMA KASIH UNTUK KALIAN SEMUA. AKU CINTA KALIAN.

DUKUNG TERUS PENULIS UNTUK TETAP MELANJUTKAN KARYA MEREKA.

LOVE YOU GUYS.


Ganendra menoleh saat Arini ikut bergabung bersamanya dan Leo bermain air. Ganendra memicingkan matanya saat menatap raut wajah Arini yang nampak kusut dari biasanya. Ganendra menerka-nerka apa yang dibicarakan oleh Andrew dan Arini sehingga membuat suasana hati keduanya menjadi buruk.

Ganendra memilih diam tidak ingin mencampuri urusan pribadi Arini. Disini dirinya hanya berperan sebagai sahabat sekaligus orang tua untuk Leo.

" Ayah, ayo kira berenang kesana " teriak Leo mengagetkan dirinya yang tengah melamun.

Netra Ganendra tak sengaja bersitatap dengan netra Arini. Kedua saling menatap dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Ayah " teriak Leo kembali yang melihat sang Ayah terdiam terpaku sambil menatap sang Bunda.

" Ah iya sayang. Ayo kita kesana " ucap Ganendra sambil menemani Leo yang berenang menjauhi tepi pantai.

Genandra mengawasi Leo dari dekat. Netra tak lepas dari sosok sang anak yang tengah berenang.

" Jangan terlalu ketengah sayang. Disana terlalu dalam untuk anak seusiamu " peringat Ganendra.

" Sepertinya Leo sangat antusias bermain dipantai " ucap Arini yang berenang tak jauh dari Ganendra.

" Untuk anak seusianya, adalah masa ingin mencoba segala sesuatu yang dilihatnya untuk pertama kali. Tapi Leo sangat pandai berenang. Kamu pasti mengajarinya ya ? " tanya Ganendra pada Arini tanpa melepaskan pandangannya dari Leo.

" dulu setiap minggu dia berlajar berenang dikolam renang disekitar perumahanku "

" Pantas saja dia sudah pandai berenang. Arini aku tahu ini bukan ranahku untuk ikut campur masalahmu, namun sebaiknya kamu segera menyelesaikan masalah kalian berdua. Karena hal ini akan mempengaruhi Leo kedepannya. Kamu mengerti maksudku kan ? "

" Tentu. Semua nya baik-baik saja sekarang " ucap Arini menyudahi pembicaraan mereka. wanita itu tidak ingin membebani Ganendra dengan masalahnya dan Andrew.

Ganendra paham maksud Arini hanya terdiam menyudahi pembicaraan mereka. mereka kemudian melanjutkan bermain hingga Leo mengajak kedua orang tuanya untuk pulang sore harinya.

Ganendra satu mobil dengan Leo dalam pangkuan Arini. Bocah itu nampak tertidur pulas karena kelelahan setelah bermain dipantai selama seharian. Andrew sudah pulang terlebih dahulu karena mengurus sesuatu di restoranya.

Ganendra membelokan mobilnya kehalaman rumah Arini saat menjelang malam hari. Ganendra memilih mengendong Leo menuju kamar sang anak. Setelah menidurkan Leo dikamarnya, Ganendra memilih keluar dan berpamitan kepada Arini.

" Sebaiknya aku pulang dulu, Leo sudah tertidur pulas dikamarnya " ucap Ganendra. Berjalan ke arah pintu .

" Jam berapa kamu berangkat besok ? "

Semburat Lembayung Di Ujung Senja ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang