Bab 36 . Pesta

4.5K 240 5
                                    

Ganendra hanya mampu terpaku tanpa bisa engedipkan matanya melihat penampilan Arini kini. Dengan Gaun dengan kesan sopan namun terlihat elegan mampu membuat aura Arini menjadi lebih anggun dan berwibawa.

Arini sampai harus menegur Ganendra karena pria hanya terdiam mematung menatapnya tanpa mengedipkan matanya.

Ganendra berdehem untuk menutupi rasa malunya karena ketahuan terpesona oleh kecantikan sang mantan.

" Ehemm... tidak, dan.... wow, malam ini terlihat sangat cantik " puji Ganendra sambil menaik turunkan alisnya menggoda Arini.

Arini hanya memutar bola matanya malas menanggapi godaan Ganendra.

" Sudah siap, kalau sudah kita berngkat sekarang " tanya Gannendra yang diangguki oleh Arini.

Arini mengusap kepala Leo " Bunda sama Ayah pergi dulu ya sayang. Kamu dirumah sama Mbak Sari ya. "

" Oke, Abang baik-baik saja kok dirumah sama Mbak Sari. " ucap Leo.

Arini mengangguk " Sari kami tiitp Leo ya "

" Beres Bu, ada Sari semuanya aman "

" Kami pergi ya Sari " ucap Ganendra lalu berjalan beriringan menuju mobil Ganendra yang diparkirkan.

Ganendra membuka pintu depan untuk Arini.

" Thanks, " ucap Arini yang diangguki oleh Ganendra. Setelah Arini duduk, Ganendra menutup pintu obil samping dan berjalan memutari mobil dan duduk dibalik kemudinya.

Ganendra menyalakan musik kesukaannya. Arini menoleh dan tersenyum kearah ganendra saat pria itu mengikuti alunan musik.

" Sepertinya kamu sangat menikmati musiknya " ucap Arini membuat Ganendra menolah.

" Sangat, aku menyukai penyanyinya sejak masa kita kuliah dulu " ucap Ganendra sambil mengetuk-ketukkan jemarinya distir kemudi.

Mobil mereka berhenti disebuah lobi hotel mewah dikota B. Arini nampak terkejut saat mendapati dimana dirinya berada.

" Jangan bilang ini Pesta yang diadakan oleh pemilik hotel " ucap Arini dengan raut wajah sedikit tegang.

" Seperti yang kamu duga. Kenapa? Kamu takut untuk datang kesini. Aku yakin kalau aku memberitahumu dari awal. Aku bisa pastikan kamu akan menolak ajakanku. " ucap Ganendra menohok Arini .

" Yah, setidaknya aku harus menyiapkan mental sebelum itu. " elak Arini.

" sudahlah, sebaiknya kita masuk saja. Aku yakin Andrew dan keluarganya sudah menunggu kita "

" Kamu tahu kalau Andrew anak dari pemilik hotel ini ? "

Ganendra mengangguk, " Belum lama ini aku tahunya. Karena mereka mengajukan kerja sama dengan perusahaanku dibidang ini "

" Sebaiknya kita turun. Dan mohon bantuanmu untuk menjadi pasanganku hari ini "

Ganendra keluar mobil dan membukakan pintu untuk Arini. Pria itu menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas valet.

Ganendra menyodorkan lengannya untuk digandeng oleh Arini, membuat Arini mau tak mau meraih lengan Ganendra.

Ganendra mengandeng Arini memasuki hotel dan menuju Ballroom pesta diadakan. Kedatangan kedua menarik perhatian beberapa orang.

Terutama menarik perhatian dari Andrew dan keluarganya. Bahkan Irene pun tak kalah kagetnya dengan kedatangan Arini bersama seorang pria yang jauh lebih tampan dari Andrew.

***

Andrew hanya duduk berdiam diri tanpa memperhatikan ucapan kakaknya dan Mamanya.

" Ingat ya Andrew jangan berbuat ulah. Karena ini menentukan masa depan keluarga kita. Karena Papa kamu sedang berusaha menjalin hubungan kerja sama dengan perngusaha yang paling sukses dinegara ini. " ucap Sonya.

Semburat Lembayung Di Ujung Senja ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang