Bab 56 . Adik Leo ( 21+ )

6.2K 176 2
                                    

Perhatian... Part ini banyak adegan dewasanya. Harap bijak dalam membaca. Untuk usia dibawa 20th harap melewatkan Part ini. Banyak adegan dewasa yang mungkin saja tidak nyaman untuk beberapa pembaca. Terima kasih atas perhatian.

Love you..

Ganendra mulai melucuti pakaian yang dikenakan oleh Arini dengan perlahan. Membelai setiap lekukan tubuh milik istrinya.

" Kamu sexy sekali sayang dengan perut buncitmu " bisik Ganendra dengan mata yang menyorot penuh gairah. Memang semenjak hamil Arini mengalami perubahan pada bentuk tubuhnya. Semakin montok dan berisi. Sangat sexy dimata Ganendra. Pria itu bahkan bisa merasakan perut buncit istrinya bergerak. Sepertinya adik Leo senang dengan sentuhan Ayahnya.

" Gendut maksudmu ? " ledek Arini. Dia sama sekali tidak tersinggung jika memang itu maksud ucapan suaminya.

" Bukan, Bagiku kamu tampak sexy dengan tubuh montokmu. Kamu tampak mengairahkan sayang " Bisik Ganendra. Bibirnya terus mengecupi leher dan dada istrinya.

Ganendra memagut bibir Arini dengan lembut. Pria itu memperlakukan Arini penuh kehati-hatian. Ganendra menyangga tubuhnya agar tidak menindih Arini.

Ciuman Ganendra merambat turun keleher jenjang milik Arini. Ganendra mengecup dan menjilatinya dengan penuh garirah.

" Ahhh... Ganendraahh... " Desah Arini.

Jemari Ganendra merambat membelai lipatan vagina milik istrinya. Pria itu memaikan klitolis Arini dengan jari-jarinya. bibirGanendra terus merambat turun mengecup perut buncit istrinya dan pinggul Arini. Dan berhenti tepat diatas kemaluan Arini.

Ganendra mengendus aroma Arini yang memabukkan dan mulai menjilati klitolis sang istri dengan lahab. Gerakan lidah Ganendra membuat Arini tak mampu menahan desahannya.

" Ougghh... Mas.. " Arini tampak memejamkan matanya, menikmati serbuan lidah Ganendra di pusat lembah surgawinya. Keduanya tangannya mencengkeram sprei dikedua sisinya.

Ganendra memasukian dua jari miliknya dan menusuk dengan gerakan pelan. Tak lama pria itu semakin menambah ikecepatan permainan jarinya.

" Sayang... Aku hampir sampai " Arini terengah-engah, memfokuskan diri untuk menerima gelombang kenikmatan yang akan menyerbunya.

Ganendra semakin mempercepat kocokan jarinya dan gerakan lidahnya yang menusuk-nusuk milik Arini.

" Arrgghh.... " Arini mengejang dan berteriak kala gelombang orgasme menyerangnya.

Ganendra tersenyum tipis dan melahab cairan cinta milik istrinya sampai habis. Sedangkan Arini hanya bisa tergolek dengan nafas sedikit tersengal.

Ganendra membiarkan sang istri beristirahat sebentar sebelum dirinya melanjutkan tahap selanjutnya.

" Sudah siap sayang? " bisik Ganendra. Pria itu mengurut kejantanannya yang tampak mengacung dengan tegak. Sangat besar dan berurat. Siap memuaskan Arini kapanpun wanita cantik itu mau.

Arini membuka matanya dan menatap sang suami. Kemudian mengangguk pelan, membuat Ganendra kembali melanjutkan aksinya.

Ganendra membuka kedua paha istrinya dengan lebar memperlihatkan kemaluan Arini yang tampak merekah indah.

Dengan perlahan Ganendra mendekatkan juniornya kebibir vagina Arini. Dengan gerakan lembut pria itu menekan batang juniornya memasuki Vagina istrinya.

" Ahhhh... " desah keduanya secara bersamaan saat junior Ganendra berhasil menembus lembah surgawi Arini.

Ganendra berdiam diri sebentar untuk membuat Arini menyesuaikan diri dengan juniornya.

" Kamu baik-baik saja sayang ? " tanya Ganendra

Semburat Lembayung Di Ujung Senja ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang