Arini tampak memperhatikan Ganendra yang tampak berbeda akhir-akhir ini. Suaminya itu tampak seperti kurang bergairah dan hanya berdiam diri dirumah. terlebih lagi semenjak Leo mengantikan posisinya sebagai pemimpin perusahaan mereka, Ganendra semakin malas untuk melakukan kegiatannya.
Wanita paruh baya yang terlihat masih cantik itu tampak mengkhawatirkan kondisi suaminya. Arini menghampiri Ganendra yang sedang duduk di gazebo dihalaman belakang rumah mereka.
" Sayang, kenapa kamu tidak memakai sweeter mu? Bukkankah udara disini terlalu dingin. Nanti masuk angin lo " tegur Arini sambil menyampirkan sweeter milik Gannedra kepundak pria itu.
Ganendra menoleh dan tersenyu kearah istrinya. Pria itu mengulurkan tangan, mengajak sang istri duduk disebelahnya. Arini menuruti permintaan sang suami dengan duduk disamping pria itu.
" Terima kasih ya sayang, kenapa menyusul kesini. Aku pikir kamu bermain dengan Asyila " tanya Ganendra. Senyum manis terukir saat memikirkan cucu perempuannya itu.
" Dia sudah mengantuk, Chika membawanya tidur terlebih dulu " sahut Arini.
" Memangnya Leo belum pulang ? "
" Kata Chika dia ada meeting dadakan dengan pihak Vendor dari Surabaya. Anak itu semakin sibuk, hampir tidak bisa meluangkan waktunya untuk anak dan istrinya " dumel Arini.
Ganendra hanya tersenyum mendengar gerutuan istrinya. Sebagai mantan pebisnis handal, Ganendra memahami bahwa saat ini Leo tengah sibuk membuat perusahaan mereka semakin mengembang.
" Sayang, ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku ? " tanya Arini.
Ganendra menatap sang istri sejenak kemudian menggelengkan kepalanya sambil tersenyum simpul.
" Jangan khawatir semuanya baik-baik saja sayang " ucap Ganendra menepuk-nepuk jemari Arini untuk menenangkan wanita cantik itu.
" Aku hanya merasa Akhir-akhir ini kamu tampak terlihat pucat dan tidak bersemangat. Kamu rajin minum obat dan vitamin mu kan ? "
" Tentu saja. Aku rajin meminum obat dan vitaminku kok. Kamu jangan terlalu khawatir. Aku sudah tua sayang, jadi sudah sewajarnya tenagaku tidak seperti dulu " ucpa Ganendra mencoba bercanda dengan istrinya.
" Baiklah, jangan sampai llupa minum obat dan vitaminnya ya " sahut Arini. Kemudian menyandarkan kepalanya dibahu sang suami. Ganendra merangkul pundak sang istri dan menikmati angin malam berdua.
Diusia yang lebih dari setengah Abad, Arini dan Ganendra masih tampak terlihat mesra. Bersama anak, menantu dan cucu-cucu mereka tampak sangat saling menyayangi.
Arini dan Leo berhasil mendidik ketiga anaknya menjadi anak-anak yang baik dan sukses. Leo menjadi pemimpin perusahaan keluarga Rajasa mengantikan Ganendra. Leo menikah dengan Chika, anak dari sahabat Arini Tika Dan Rendi. Dan kini mereka dikaruniai tiga orang dua orang anak yang tampan dan cantik. Sedangkan Chika, selain Ibu rumah tangga juga menjadi dosen disalah satu universitas milik keluarga Rajasa.
Leo sukses membawa perusahaan Rajasa menuju puncak masa kejayaannya. Otak bisnisnya tidak jauh berbeda dengan sang Ayah dan kekeknya dulu. Leo mampu menjadi anak dan kakak pertama yang membanggakan keluargannya. Meskipun sibuk dengan perusahaannya, Leo tidak pernah melupakan keluarga nya. Pria itu selalu meluangkan waktu untuk keluarga tercintanya.
Andra, salah si kembar yang sukses menjadi seorang dokter bedah terkenal. Bahkan mendapatkan penawaran untuk bekerja dirumah sakit ternama luar negeri. Namun Andra lebih memilih bekerja dirumah sakit keluarga mereka dan menikah dengan seorang artis ternama. Dan mempunyai satu orang anak yang tak kalah tampan dari sang Ayah. Anak Andra bahkan lebih cocok dibilang anak Leo ketimbang anak Andra karena paras paman dan keponakan itu yang mirip. Hal itulah yang sering membuat Andra uring-uringan tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semburat Lembayung Di Ujung Senja ( End )
RandomPerceraiannya dengan mantan suaminya dua tahun lalu membuat Arini berubah menjadi sosok yang tertutup. Perpisahan mereka membuat wanita itu jatuh terpuruk, terlebih dengan penghianatan suami serta sahabatnya. Membuatnya susah untuk percaya lagi terh...