Hampir dua minggu sejak Pangeran Arthur menghilang, kepulangan Renata menuju Watahabi akhirnya benar-benar dilangsungkan. Gadis yang sudah siap dengan sebuah koper itu menaiki kereta kuda. Bersama Lalatina sebagai pelayan pribadi dan seorang sopir yang mengendarai kereta kuda, perjalanan panjang Renata akhirnya dimulai hari itu juga.
Wajahnya muram, pandangannya kosong, tidak ada tanda-tanda semangat atau keceriaan seperti yang biasanya terlukis di wajah cantik Rena. Ibu mertuanya yang merasa khawatir melepas kepergian Rena dengan satu kalimat.
"Perjodohan ini tidak pernah dibatalkan. Kau masihlah istri dari Arthur dan kami akan memberi kabar lebih lanjut jika anak itu ditemukan kelak. Semoga perjalananmu dilancarkan."
"Aku berterima kasih atas segala kebaikannya, tetapi, Pangeran benar-benar tidak menginginkan diriku. Lebih baik biarkan dia mencari jodohnya sendiri, seseorang yang pantas untuk menjadi masa depannya, seseorang yang pantas untuk berada di sisinya," balas Rena murung atas kalimat pelepas dari ibu mertua.
Tak lama kemudian, waktu keberangkatan akhirnya tiba dan sopir mulai memaksa kudanya untuk berjalan. Lalatina turut berpamit pada tuannya. Gadis pelayan berambut perak itu berkata, "Saya mohon izin atas keberangkatan saya."
"Tolong jaga Rena, ya," balas ibu mertua dengan senyum pahit yang terasa berat. Melepas kepergian menantunya bersama seorang pelayan yang telah dipercayai untuk menjaganya.
Ada tiga peristiwa penting di perulangan kali ini yang tidak pernah terjadi di kehidupanku sebelumnya. Pertama, aku yang berhasil mengidentifikasi kemandulan dan menyingkirkannya. Hal itu memicu semacam kutukan berlapis yang membuat wastu akhirnya diserang.
Kedua, Pangeran yang secara tidak terduga ingin memutuskan perjodohan secara terang-terangan. Merasa terkekang dengan statusnya sebagai Pangeran, dan memutuskan untuk melarikan diri sampai menghilang. Padahal, di kehidupan sebelumnya, dia tidak pernah sekali pun memutuskan hubungan kami sampai berakhir tewas saat perang melawan Wabah Iblis. Entah apa penyebab atas perubahan itu, aku sama sekali tidak tahu.
Ketiga, kali ini aku dipulangkan menuju Watahabi karena alasan perlindungan. Bukan karena mandul, bukan karena gagal sebagai seorang istri. Aku dipulangkan karena Raja Santo merasa harus melindungi keberadaanku agar terus hidup. Alasan ini sebenarnya dipicu dari peristiwa pertama di mana aku menyingkirkan kemandulan dan membuat wastu diserang. Di kehidupan yang lalu ketika aku tidak menyadari adanya kemandulan, tidak ada penyerangan yang terjadi dan aku tidak pernah dipulangkan kecuali setelah dicap sebagai wanita mandul.
Apa pun itu, setidaknya kehidupan ini tidak akan buruk untukku. Karena aku tidak dicap mandul sebagai seorang istri, aku tidak akan diasingkan. Aku tidak akan tinggal di daerah yang dingin itu lagi. Setidaknya aku akan baik-baik saja.
Perjalanan Renata menuju Watahabi dengan baiknya dilancarkan. Sudah dua hari sejak dirinya melakukan perjalanan, Sopir memperkirakan kalau mereka akan segera sampai Watahabi dalam dua minggu.
"Ini sebenarnya membuatku penasaran, tetapi, kuda yang mengangkut kita belum sekali pun beristirahat sejak dua hari perjalanan. Memangnya itu tidak masalah?" tanya Renata membuka pembicaraan setelah suasana bisu yang cukup lama.
Lalatina yang mendapati seorang Renata bertanya mendadak sumringah. Senyumnya lebar sementara matanya berbinar-binar. Gadis yang memakai seragam pelayan itu kemudian menjawab, "Dua ekor kuda yang mengangkut kereta ini telah dibekali dengan potion buatan Nona Ursami. Kabar-kabarnya, potion itu mampu memberi anestesi panjang sehingga yang menggunakannya tidak akan merasa lapar atau lelah dalam waktu tertentu."
"Kalau sekadar anestesi, bukannya itu bakal bahaya? Tubuh mereka pastinya juga butuh makan."
"Tidak, potion karya Nona Ursami adalah spesial. Fungsinya tidak hanya berperan sebagai anestesi. Potion buatan Beliau akan memenuhi kebutuhan pangan dan kebugaran siapa pun yang menggunakannya. Meskipun penggunanya tidak makan atau istirahat dalam jangka waktu yang lama, semua kebutuhan itu dapat terpenuhi dengan meminum satu botol potion karyanya," jelas Lalatina antusias terhadap Renata yang penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
[R18] 🔞 Aku Harus Segera Melahirkan Anak Pangeran Untuk Bertahan Hidup
FantasyAku Harus Segera Melahirkan Anak Pangeran Untuk Bertahan Hidup [ARTHURA] Ini adalah kisah tentang Renata yang diberkati dengan pengulangan setelah kematiannya di usia 30 tahun. Renata menyadari bahwa satu keping puzzle telah hilang di kehidupannya y...