BAB 21: Keberadaan Seorang Pelayan Untuk Majikannya

152 9 0
                                    

"Asyik! Diri-kyu sudah menduganya kalau Nona Rena yang sekarang memang sangat berbeda dengan Nona Rena yang dulu!" teriak Aisha penuh semangat, gadis itu mengentakkan tangannya ke atas tanah berpasir dan menampilkan kuda-kuda pertarungan yang cukup unik. Segera setelah dirinya membuat pose aneh, kaki serta tangan Aisha kian membesar, menumbuhkan bulu serta kuku tajam yang hanya dimiliki hewan buas.

"Apa yang bisa Nona Rena lakukan?" tanya Aisha dalam wujudnya yang sudah seperti setengah harimau.

Renata kemudian menjawab, "Aku bisa menggunakan sihir tanah yang paling lemah!" Gadis berambut hitam itu nampak bangga, untuk yang kedua kalinya menekan ulu hati dengan ibu jari.

"Ya-yah, itu bukan hal yang seharusnya bisa dikatakan dengan bangga, tetapi Nona Rena bisa menonton diri-kyu dari belakang. Itu sudah sangat membantu jika Nona tidak menjadi beban atau pengganggu dalam pertempuran-kyu."

"Bukankah omonganmu jadi sangat frontal terhadapku? Bagaimanapun, aku ini adalah majikan. Aku akan tunjukkan kehebatan seorang majikan yang tidak pernah dimiliki oleh seorang pelayan!"

"He ... kehebatan macam apa itu?"

"Tunggu saja sampai aku hamil! Kesuksesan seorang wanita adalah saat ketika wanita itu telah hamil dan melahirkan anak dari seorang suami yang dia cintai. Akan aku buat kau iri karena tidak memiliki suami yang sempurna seperti diriku!"

"Uwwah ... omongan istri yang baru saja dicampakkan oleh suaminya memang sangat dalam. Bahkan berani menyinggung soal kehamilan meski belum sempat melakukan hubungan ba--"

"Uru Clarista!"

Lalatina mendadak merapal, mengoyak tangan raksasa yang hampir menyerang Aisha dari atas. Dengan sihir anginnya yang begitu kuat, mudah saja bagi Lalatina untuk mengoyak setiap tangan yang datang menyerang. Gadis berambut perak itu kemudian berkata, "Aisha, hentikan ocehanmu dan segera bunuh Iblis itu!"

"Kita adu pamer lagi nanti, ya, Nona Rena?"

"Ya ... pastikan kau tidak mati sampai saat itu tiba," balas Renata dengan ekspresi mantap dan senyum lebar.

Setelah keduanya saling bertukar kalimat, Aisha segera maju dengan kecepatan super yang bahkan Renata tidak bisa mengikuti pergerakannya dengan mata telanjang. Aisha berlari dengan kedua tangan serta kedua kakinya bak harimau ganas yang benar-benar lincah dan cekatan. Berlari, mencakar, menggigit, semua pola pertarungan itu dilakukan Aisha dengan brutalnya.

Di sisi lain, Lalatina juga enggan mengalah. Gadis itu tetap diam dalam posisinya, mengangkat telapak tangan dan merapal bisik dari kejauhan. "Ere Clarista."

Kala mulutnya mengucapkan itu, sekitar lima tangan terpotong sempurna dari punggung Iblis Dosa. Mereka tidak perlu sungkan atau berpikir dua kali untuk menyerang. Musuh mereka adalah raksasa dan serangan asal sudah cukup ampuh untuk melukai makhluk berdosa itu.

Ketika si Iblis mulai bergerak, dia berlari sambil memporak-porandakan sekitar dengan ratusan tangannya. Ratusan tangan itu memiliki cakar berbahaya, dapat memanjang serta memelesat dengan cepat. Di saat inilah, Renata akan menggunakan sihir lemah yang sekiranya dia nilai berguna.

"Uru Madonna," ujar Renata merapal sihir tanah yang dia kuasai meski sedikit. Sebagai efeknya, timbul sedikit batu di permukaan berpasir dan batu itu muncul tepat di depan Iblis Dosa yang sedang berlari. Iblis raksasa itu dengan polosnya tersandung, kemudian terjatuh sampai membuat tanah menjadi bergetar.

"Perhatikan lagi langkahmu yang cepat itu!" kata Renata penuh semangat, ekspresinya mulai lepas dan meremehkan sosok raksasa di hadapan.

Meski serangan ketiga gadis itu lumayan efektif, sosok yang mereka serang adalah entitas bernama Iblis Dosa. Tidak peduli sebanyak apa mereka memotong tangan si Iblis, tangan-tangan itu kembali tumbuh dan menggeliat lincah di seluruh punggungnya.

[R18] 🔞 Aku Harus Segera Melahirkan Anak Pangeran Untuk Bertahan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang