Saat semua pertarungan mulai menyentuh segmen terakhir mereka, kala semua pertarungan terlihat terkendali dan baik-baik saja, ketika pertarungannya mulai dikira akan segera selesai dengan kemenangan, ada satu titik yang bisa dikatakan sedang buruk keadaannya.
Barangkali ada prajurit atau petarung yang keadaannya tidak baik-baik saja, maka di sinilah tempatnya. Melawan sosok pendosa yang ternyata membuat kontrak dengan Iblis pendosa, Scopus sedikit direpotkan dengan situasinya.
"Xereneas~, maukah kau membuat kutukan yang mengerikan untuk orang ini?" tanya si laki-laki pendosa sambil mengusap leher rusa bayangan yang ditungganginya.
Tidak ada tanggapan dari si rusa bayangan kecuali dia yang mendengus tajam. Mengambil ancang-ancang untuk melangkah, rusa bayangan bermata merah siap menerjang Scopus dengan tanduk bercabang.
Hal aneh yang membuat Greedy bertanya-tanya, itu adalah Scopus yang secara membingungkan tetap stagnan dalam posisi diam. Tidak ada ancang-ancang untuk menghindar, ataupun bergerak dan membalas serangan.
"Benar~. Seperti itu~. Tetaplah diam seperti itu dan matilah dengan tenang~. Seruduk dia, Xerene--"
Matanya yang sayu seketika membelalak lebar pada kenyataan. Di hadapan Greedy yang kebingungan ialah tubuh Scopus tanpa raga, dapat ditembus oleh Xereneas seakan-akan dirinya adalah asap hitam yang tidak bisa disentuh dengan serangan fisik.
"Tu-tunggu, apa yang?"
"Perwujudan sempurna dari Sihir Yin. Ini adalah rekonstruksi paling sempurna dari semua jenis sihir rekonstruksi," ungkap Scopus pada Greedy dengan gaya bicaranya yang elegan.
Sementara tubuh Scopus dilewati begitu saja, Xereneas menghentikan langkah dan memutar balik tubuh hitamnya. Di punggung makhluk itu adalah Greedy yang merasa kagum, matanya berbinar seperti diberkati atas pemandangan baru.
"Hebat, paling hebat, yang terhebat, sungguh hebat, benar-benar hebat, amat hebat! Diriku tidak henti-hentinya diperlihatkan dengan hal hebat. Ah~, membayangkan betapa hebatnya keadaan ini, membayangkan banyaknya hal baru yang belum aku ketahui, membayangkan betapa luasnya dunia ini, ah~, tubuhku benar-benar basah~."
"Kami semua mengakui bahwa kalian, Uskup Agung Wakil Dosa adalah sosok yang hebat dan kuat. Namun, kami sendiri tidak ingin kalah dari sosok hebat yang sifatnya menghancurkan. Jika ada sekelompok orang yang menghancurkan, maka kami akan menghentikan mereka."
"Bukankah terlalu egois untuk mengatakan hal itu?~"
"Egois?" Menautkan alisnya yang tajam, Scopus membalas kalimat Greedy dengan pertanyaan.
Greedy yang masih duduk di punggung Xereneas kemudian menjawab, "Bagi kami~, kelahiran sosok pahlawan sama saja dengan akhir dari dunia ini~. Atas keadaan kami yang memprihatinkan seperti itu, tidakkah kalian merasa kasihan?~"
"Hal itu sebenarnya adalah kesalahan kalian sendiri karena telah memilih jalan yang salah. Selain itu, mengutuk seseorang yang bahkan belum dilahirkan adalah kejahatan yang paling jahat. Setiap nyawa punya hak untuk dilahirkan dengan selamat ke dunia ini."
"Benarkah? Lantas~, kenapa ibuku membuangku? Mengutuk kelahiran anaknya yang berupa aku. Mengecam takdirnya untuk memiliki diriku. Membuang diriku, tidak menganggap diriku, memangnya kesalahan macam apa yang telah diperbuat oleh diriku? Yah~, lagi pula itu hanya masa lalu. Kami semua pada intinya sedang memperjuangkan hidup kami. Apakah kalian keberatan?~"
"Maka kau juga tidak berhak untuk merasa keberatan atas kelahiran anak Pangeran dan gadis itu. Kelahirannya sangat-sangat diharapkan dan kelahirannya merupakan berkat bagi dunia."
"Mustahil. Tidak mungkin. Mana bisa. Kelahirannya mungkin saja membawa berkat bagi kalian, tetapi kelahirannya akan membawa petaka kepada kami."
"Kita hanya harus menentukannya di sini dan saat ini. Siapa pun yang mati di pertarungan ini, maka perjuangannya untuk mempertahankan hidup akan berhenti. Pastinya kau tidak keberatan dengan ini, 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[R18] 🔞 Aku Harus Segera Melahirkan Anak Pangeran Untuk Bertahan Hidup
FantasyAku Harus Segera Melahirkan Anak Pangeran Untuk Bertahan Hidup [ARTHURA] Ini adalah kisah tentang Renata yang diberkati dengan pengulangan setelah kematiannya di usia 30 tahun. Renata menyadari bahwa satu keping puzzle telah hilang di kehidupannya y...