BAB 17: Paus Memanggil Darah Suci

164 15 0
                                    

Meski sempat terjadi bentrok mengerikan di antara mereka, suasana rapat yang kondusif dengan beruntungnya dapat dilanjutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meski sempat terjadi bentrok mengerikan di antara mereka, suasana rapat yang kondusif dengan beruntungnya dapat dilanjutkan. Setiap yang hadir dalam rapat mengesampingkan pendapat pribadi untuk dikatakan, mengutamakan keselamatan bagi setiap sosok yang mereka anggap berharga.

"Aku akan meninjau ulang rencana ini. Masih ingat dengan yang terjadi hari itu? Ketika wastu diserang oleh sekelompok Iblis, bahkan ada Iblis yang berhasil menginjakkan kakinya ke dalam wastu."

Raja Santo mulai membuka jalannya forum diskusi secara tertata. Menanggapi dirinya, seorang gadis kecil berambut hijau menjawab, "Ursami tahu betul karena bertanggung jawab atas masalah itu, faktanya. Jika ada Iblis yang mampu melewati batas perlindungan Kakakku, maka dia bukan Iblis biasa. Kupikir wajar saja jika Kultus Liberal menjadi otak dari semua kejadian itu, kurasa."

"Aku pun berpikir sama," sambung Raja Santo. Dia kembali menampilkan gestur serius pada wajahnya dan memangku dagu di atas punggung tangan. "Jika Kultus Liberal memang terlibat, kupikir akan lebih bagus untuk membuat mereka keluar."

"Penyerangan itu terjadi karena si gadis mesum mencoba membebaskan dirinya dari kutukan, kurasa. Persis setelah kakakku mengangkat kutukan dari tubuhnya, wastu ini menjadi gelap dan diselimuti kegelapan, faktanya. Sihir zect tingkat tinggi, jika digunakan oleh seseorang dari Kultus Liberal maka Ursami pikir itu wajar saja."

"Aku curiga kalau kemunculan anggota kultus sudah dimulai sejak Arthur menjalankan tugasnya ke balai kota," kata Raja Santo dalam ekspresi gelisah, memperkirakan awal mula dari masalah di kerajaannya.

Ursami kemudian membalas, "Tidak sedikit dari penduduk di kerajaan ini yang memiliki pemikiran kolot dan tergabung dengan Kaum Pembangkang, faktanya. Dengan memperlihatkan bocah itu kepada dunia luar, kemunculannya akan menjadi sasaran empuk bagi Kultus sehingga menarik mereka untuk keluar, kurasa."

"Beberapa dari mereka mungkin saja sudah muncul dan mendekati Arthur secara langsung. Memberikan semacam penawaran agar Arthur mau menyerahkan diri secara sukarela," jelas Raja Santo menimpali kalimat Ursami.

Semua penjelasan itu membuat Yang Mulia Ratu bertanya-tanya. "Penawaran?"

"Jika kau menyerahkan diri, kami akan membiarkan keluargamu tetap hidup. Atau, jika kau menyerahkan diri, aku akan membiarkan istrimu tetap hidup. Begitulah penawaran tak terduga yang mungkin saja kultus ajukan," jawab Raja Santo.

"La-lantas, bagaimana dengan Nona Renata?" Dia yang kali ini bertanya adalah seorang pelayan berambut perak, seorang gadis bernama Lalatina.

"Rencana awalnya, aku memang ingin memberangkatkan mereka berdua menuju Tanah Suci sebagai upaya perlindungan sembari menumpas kultus. Sayangnya, Arthur mendadak bermasalah dan keberangkatan mereka akhirnya dibatalkan. Tiga hari setelah Arthur melarikan diri dan menghilang, aku menerima laporan Scopus tentang lokasinya yang berada di Timur. Informasi itulah yang membuatku sengaja mengirimkan Renata menuju Tanah Suci, karena pergi ke sana sesungguhnya satu jalur dengan lokasi yang dikatakan Scopus. Aku juga meminimalisir daya tempur yang ada sehingga Renata dapat menjadi sasaran empuk Kultus Liberal."

[R18] 🔞 Aku Harus Segera Melahirkan Anak Pangeran Untuk Bertahan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang